***
Taeyong memandang aneh Jaehyun yang kini berdiri didepan pintu. Dia kini tengah memakai kemeja kotak-kotak berwarna putih dan merah. Bahunya menyandang tas hitam yang biasa dia pakai berpergian, kaki jenjangnya dibalut dengan ripped jeans dan jangan lupa sneaker modis berwarna putih yang baru saja dibelinya kemarin.
Jelas dia ingin pergi jauh. "Kau mau kemana?"
Gigi putihnya terlihat semakin besar dia menarik cengiran itu. "Besok hari minggu, bagaimana kalau kita keluar kota?"
"Kenapa mendadak sekali? Aku bahkan belum menyiapkan apa-apa." Taeyong bergumam sambil membuka lebar pintu rumahnya, membiarkan Jaehyun masuk.
"Yang spontan itu memang lebih menarik. Aku akan membantumu memasukkan pakaianmu." Serunya sambil berjalan menuju tangga bersiap menaikinya dan berjalan menuju kamar Taeyong tanpa mendengarkan persetujuan dari Taeyong.
***
Matanya menyipit ketika membaca tulisan yang lebih kecil. Mulutnya berkomat kamit, menghapalkan setiap stasiun yang akan mereka lalui.
"Jaehyunie, sebenarnya kita mau kemana?" Taeyong duduk yang tak cukup jauh dari papan petunjuk arah. Jaehyun yang dipanggil menoleh, berbalik kemudian berjalan menuju Taeyong dan duduk disebelahnya.
"Ikuti saja, jangan berisik."
"Pokoknya jangan sampai nyasar lagi. Dengar itu, Jung Jaehyun."
"Diam dan percaya saja padaku." Serunya lalu bangkit dari tempat duduknya, menggerakkan kepalanya, mengisyaratkan Taeyong untuk bangkit.
Hanya menunggu sebentar sebelum akhirnya kereta mereka datang, tak terlalu banyak orang di pagi hari itu. Jam sibuk belum dimulai, mereka bisa duduk dengan tenang. Jaehyun menarik Taeyong duduk di kursi terdekat.
"Sebenarnya kita mau kemana?" Lagi Taeyong menanyakannya, tetapi tangan besar itu dengan cepat menurunkan kepala Taeyong agar membuat kepalanya menyander ke bahu Jaehyun.
"Tidur. Perjalanan kita masih lama." Lalu Jaehyun dengan cepat mengambil ponselnya, tak memperdulikan Taeyong yang kini menutup matanya.
***
I wish will stop like this
***
Jaehyun mengalihkan tatapannya, menatap Taeyong yang tidur di bahunya. Walau hanya pucuk kepala dan bulu matanya yang panjang, senyum itu berhasil terbentuk. Jaehyun menggerakkan tangannya, membuatnya tepat berada di pinggang Taeyong. Dengan perlahan menarik tubuh itu dan menjaga keseimbangan tubuh itu. Jaehyun lalu menutup matanya, berharap bertemu dengan Taeyong di dunia mimpi.
***
-Tetapi tak ada waktu yang bisa berhenti
"Apa kau bilang? Kita salah turun stasiun!"
Taeyong tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Jaehyun, dia bahkan memilih duduk untuk menetralisir kemarahannya.
"Kita seharusnya turun dua stasiun sebelum ini." Taeyong mendongakkan kepalanya menatap Jaehyun tak percaya.
"Dua stasiun?" Taeyong menghela napasnya. "Kita kesasar. Seharusnya kita membuat plan."
"Diamlah. Kita hanya perlu naik kereta lagi. Dan kita akan sampai ke tempat tujuan kita dengan nyaman."
Taeyong menghela napasnya, sebelum akhirnya bangkit mengikuti Jaehyun yang kini telah bersiap membeli tiket untuk mereka.
"Pokoknya malam ini, aku ingin tidur dengan nyaman."
"Aku kupastikan kau tidur dengan nyaman Lee 'bawel' Taeyong."
***
"Bagaimana caranya aku tidur nyaman jika kita tidak dapat penginapan?" Taeyong mengertakan kakinya, kakinya menginjak-injak jalanan dengan kesal.
"Tenanglah. Kita pasti bisa menemukan penginapan dengan cepat sebelum malam." Katanya tanpa menatap Taeyong. Dia lebih masih memperhatikan setiap gedung yang berada disebelahnya.
"Apa kita tidur di motel saja?" Kepala itu dengan cepat berbalik, menatap Taeyong dengan warna merah di pipinya.
"A-pa maksudmu?"
"Kita tidur di motel saja daripada tidur di taman. Memang apa yang kau pikirkan?" Taeyong menatap curiga pada Jaehyun, yang membuat badannya itu berbalik dan dengan cepat berjalan.
Tetapi ketika Taeyong telah berhasil mengejar tubuh besar itu, dia malah berhenti didepan sebuah sauna.
"Kenapa?"
"Kita tidur disini saja. Murah dan kita bisa makan telur."
Taeyong memandang Jaehyun dengan tak percaya. "Kau gila! Jung Jaehyun gila! Bagaimana bisa aku tidur dengan nyaman disini?"
"Kupastikan kau akan tidur dengan nyenyak." Serunya dengan cepat menarik tangan Taeyong.
YOU ARE READING
Will We Stay Like This?
Roman d'amourTaeyong dan Jaehyun telah lama bersama. banyak waktu yang telah mereka lalui bersama. sedih, senang, tawa dan canda, tak pernah mereka sadari, cinta itu tumbuh bukan sebagai sahabat tetapi juga cinta yang dalam, tak ada yang sadar dan tak ada yang m...