ALONA 3

1K 171 42
                                    

     Di sinilah Alona hari ini, perpustakanaan. tempat yg paling Alona sukai di sekolah ini. tapi sepertinya hanya beberapa saja yg menyukai tempat ini, nyatanya hampir seluruh siswa dan siswi di sekolah ini tidak terlalu menyukai perpustakaan. Lihatlah hanya beberapa orang saja yg berada di perpustakaan. mungkin mereka terpaksa harus mengerjakan tugas yg sungguh membosankan. Atau bisa saja mereka gemar membaca.

     Alona memijit tangan kanannya dengan malas, dia sudah cukup lama berada di tempat ini tapi tugasnya belum juga selesai bahkan dia harus rela menghabiskan jam istirahatnya dengan mengerjakan tugas . Bu indah, guru yg paling menyebalkan itu, bagaimana bisa ia menyuruh Alona meringkas 3 bab dalam waktu yg singkat, cuman gara-gara ia telat datang 1 menit. Padahalkan ia telat juga karena harus ke toilet sebentar. Alona hanya pasrah menerima hukuman yg menurutnya sangat berlebihan sekali.

     "Semangat Al tinggal dikit lagi lo pasti bisa!" Ucap Alona menyemangati dirinya sendiri, tinggal satu bab lagi selesai sudah penderitaan nya selama ini.

     Akhirnya setelah beberapa menit berlalu tugas Alona selesai juga, ia segera merapikan semua buku dan menaruhnya di tempat semula, dia melihat jam yg melingkar di tangannya perlahan ia menghembuskan napas kasar waktu istirahat tinggal 3 menit lagi, kalaupun ia kekantin sekarang pasti percuma jadi ia memutuskan menahan rasa laparnya dan kembali ke kelas.

     Alona duduk dengan lemas di bangkunya sesekali dia melihat Thirta yg tertidur membelakanginya sambil memegang perutnya yg dari tadi terus berbunyi. Sampai kayla tiba-tiba berdiri di depan Alona sambil ngos-ngosan. Alona berfikir ia pasti habis lari, tapi kenapa kayla harus lari?

     "Al bantuin gue yaa pliss." kata kayla dengan wajah memelasnya.

     "Bantuin apa dulu, kalo aneh-aneh ogah gue." kayla itu orangnya suka aneh-aneh jadi mau tidak mau Alona harus memastikan dulu baru iya menyetujuinya. Pernah dulu kayla meminta bantuan, dan Alona mengiyakannya sebelum tau apa yg akan iya lakukan, dan ternyata kayla menyuruh Alona untuk memintakan nomer telpon orang yg ia suka. jika kayla bukan sahabatnya waktu itu mungkin Alona sudah menjambak rambut wanita itu, bagaimana mungkin dia menyuruh dirinya untuk memintakan nomer telpon cowok yg ia suka. bukanya seharusnya ia berusaha sendiri untuk mendapatkannya. Dasar gila.

     "Jadi gini, sekolah kita itu kan ikut lomba. tapi si fitri kan lagi sakit trus kata nyokapnya harus istirahat 5 hari sedangkan lombanya tinggal 3 hari lagi Al." kata kalya heboh

     "Terus hubungannya sama gue apaan?"

     "lo kan lumayan jago main piano, jadi gue mau lo yg wakili sekolah pliss Al bantuin gue" ujar kayla memohon

     "Lo tau dari mana gue suka main piano?" Alona emang sangat menyukai piano dia juga diam-diam mengikuti les piano jika ada waktu senggang, tapi selama ini tidak ada yg tau kalo dia menyukai piano bahkan keluarganya sendiri tidak mengetahuinya, lalu dari mana kayla tau bahwa dia bisa bermain piano?

     "Gue ceritanya entar aja deh, lo ikut gue sekarang ke ruang osis" kayla menarik tangan Alona agar mengikutinya keluar tapi yg di tarik malah terdiam dia sedikit ragu untuk mengikuti lomba piano tersebut

     "Al kok malah diem sih buruan udah di tunggu sama anggota lain." ucap kayla sedikit kesal

     "Tapi kan ini udah bel, bentar lagi juga gurunya masuk"

     "Gue udah izin kok jadi lo tenang aja gak bakalan kena hukum." setelah mengatakan itu kayla langsung menarik Alona kembali ke ruang osis, Alona hanya pasrah. ini pertama kali baginya untuk ikut lomba ia takut akan mengecewakan sekolah kalau ia sampai gagal nanti.

     "Maaf lama, ini orang yg bakalan ganti posisi fitri." kayla memperkenalkan Alona ketika mereka baru masuk ruangan osis

     "Jadi pengganti fitri lo Al." merasa namanya di panggil, Alona mengangkat kepalanya yang dari tadi nunduk karena malu. Dia yakin itu bukan suara kayla, lalu siapa yg mengenalinya? Alona bukan cewek populer yang di kenal banyak orang.

ALONA (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang