ALONA 11

609 46 6
                                    

 Vote dulu sebelum baca ya🐿






   "Lo Alona kan?"

     Alona menoleh ke kanan, begitu pun dengan Kayla dan juga Dinda. Alona mengerutkan dahinya, dia sama sekali tidak mengenal orang di sampingnya ini, ada urusana apa dia menemui dirinya.

     "Kenalin, gue Ghea XI ips 1," Alona mengerjapkan matanya, merasa tak asing dengan nama tersebut. Tapi dia sama sekali tidak mengingatnya. Sedangka Kayla juga Dinda hanya diam memperhatikan apa yang akan terjadi selanjutnya.

     "Alona." Alona tersenyum, menyambut uluran tanggan gadis itu. Sebenarnya ini yang Alona tidak suka, jika harus berhadapan dengan orang yang sama sekali tidak dia kenal. Suasana akan terasa canggung.

     Ghea hanya tersenyum lebar ke Alona. Dia cukup lama memandang Alona, sampai deheman dari Dinda membuatnya menoleh seketika ke arah gadis tersebut. Dinda langsung tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya. Ghea cukup tau siapa Dinda, gadis itu cukup populer di angkatan tahun ini. Paras cantik gadis tersebut membuatnya populer di kalangan para lelaki, sikapnya yang ramah dan ceria membuatnya di sukai banyak orang, walau begitu pasti ada saja yang tidak menyukainya, mencibir gadis itu sok kecantikan.

     "Gue boleh nanya sesuatu gak?" Ghea kembali menatap ke arah Alona. Tujuanya ke sini memang untuk menanyakan sesuatu ke gadis tersebut.

     "Nanya apa?" Setelah mengucapkan itu Alona menoleh ke arah Kayla dan juga Dinda yang diam saja mendengarkan.

    "Lo siapanya Thirta? Hm Bukan pacarnya kan?" Ghea memelankan suaranya di akhir. Sebenarnya dia tidak enak menanyakan hal ini, tapi mau gimana dia sangat penasaran. Gh0ea menatap takut ke arah Alona, takut jika gadis tersebut benar pacar Thirta, lelaki yang sedang mengisi hatinya saat ini.

     Alona membulatkan matanya terkejut. Sekarang dia mengingat, Gea adalah orang yang di ceritakan oleh Dinda tempo hari, orang yang menembak Thirta tapi justru di tolak.

     "Bener ya lo pacarnya Thirta," Ghea menghembuskan napas. Dia sangat kecewa ternyata lelaki yang di sukainya sudah memiliki kekasih.

     "Bukan bukan" ucap Alona cepat. Dia jadi bingung sendiri menceritakanya. Ghea menatapnya seolah meminta kepastian.
"Aku bukan pacarnya Thirta kok kak, cuman numpang nebeng aja tadi,"

    Ghea mengerutkan dahinya, namun tidak lama dia kembali tersenyum ke Alona. sejak berita heboh Thirta dengan seorang cewek pagi tadi, Gea sudah was was takut jika memang cowok itu telah memiliki kekasih. Dia memang sudah menyukai Thirta dari beberapa bulan ini, karna cowok tersebut pernah menolongnya dari preman yang menghadangnya tempo lalu, saat itu lah Thirta datang bagaikan pahlawan baginya. Mulai saat itulah perasaana itu muncul di hatinya.

     Alona memandang kakak kelasnya itu dengan raut sedih. Ghea gadis yang sempurna. Dia memiliki mata coklat, hidungnya lumayan mancung, dengan Rambut panjangnya yang bergelombang. Di tambah pintar dan juga ramah. dia melebihi kata sempurna di matanya. Sedangkan dirinya hanya sebatas manusia yang kasat mata, tidak terlihat jika di sanding dengan Ghea.

     "Yaudah gue balik ya, makasi infonya." Ghea tersenyum manis ke arah Alona Kayla juga Dinda, lalu berlalu menyusul temanya yang telah menunggunya. Alona sempat melihat gadis itu dengan ceria menceritan sesuatu ke tamanya. Ia menghembuskan napas pelan. Sebegitu sukanya Ghea terhadap Thirta, walaupun cowo itu telah menyakiti hatinya.


🌸🌸🌸🌸


     Thirta menatap lurus ke arah ponselnya, kerjaanya hanya membuka aplikasi instagram menscrolnya berurang kali, lalu membuka aplikasi wa lalu beralih lagi ke instagram, seperti itu berulang kali. Sampai dia bosan lalu meletakan ponselnya di atas kasur.

     Setelah pulang sekolah kerjaannya hanya berdiam diri di dalam kamar. Sebenarnya dia ingin sekali keluar kelayapan entah kemana, tapi dia teringat hari ini papahnya dinas ke luar kota jadi tidak ada yang menemani mamahnya di rumah jika dia pergi. Apalagi dengan kondisi dewi yang sedang tidak sehat, mana tega Thirta meninggalkanya sendiri di rumah. Gini-gini Thirta sangat sayang terhadap kedua orang tuanya. Apa pun akan dia lakukan demi kedua orangtuanya.

     Thira kembali meraih ponselnya karna mendengar benda pipih tersebut berbunyi.

    Chat dari Ghea.

Thirta dengan malas mebukanya, membaca deretan pesan yang di kirim gadis tersebut.

Gea :  lagi ngapain?


Gea : jalan yuk, ada tempat bagus loh baru buka gue pingin deh ke sana

Gea : temenin ya thir

     Thirta miringis kecil membacanya. Apa dia tidak punya malu, padahal baru kemarin dia menolak perasaan gadis tersebut, tapi tetap saja dia masih gencar mendekatinya.

     Thirta dengan ogah menggerakan jarinya di atas ponsel tersebut, mengetik balasan agar gadis itu tidak mengirimya pesan lagi.


     Thirta sebenarnya merasa sedikit tidak enak pada Gea. Dia tau Gea adalah gadis yang baik, tapi mengapa perempuan tersebut justru menyukai cowo seperti dia.

     Dia melempar ponselnya ke atas kasur. Benar-benar merasa sangat bosan saat ini, dia menyapu pandangan ke keluruh kamarnya. Sampai matanya tertuju pada kotak yang berukuran sedang di atas lemarinya. Dia lalu mendekat ke lemari, dengan sedikit melompat kecil Thirta telah meraih kota tersebut. Di pandangnya lama kota tersebut lalu menghela napas pelan. Seingatnya dia sudah manaruhnya di gudang dahulu.

     "kenapa bisa di sini sih." Tanpa berniat membukanya Thirta langsung meletakan kotak tersebut di kolong tempat tidurnya.

     Seberapa keras usaha untuk menghindar dari masa lalu, percuma karna masa lalu tersebut akan terus menerus menghantui dirinya.












🌸🌸🌸🌸



Tbc





THIRTA GEOVANO

THIRTA GEOVANO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


jangan lupa vote and koment🐿

See you next chap
🖐

    

 


ALONA (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang