ALONA 2

1.6K 186 85
                                    

     Alona terbangun tepat pukul 5 pagi. Dia sudah terbiasa bagun pagi, karena dia harus membuat sarapan dan membersihkan rumah sebelum berangkat sekolah. Seperti saat ini Alona telah selesai membersihkan beberapa pelerjaan rumah dan membuat sarapan sekarang dia hendak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya lalu bersiap ke sekolah.

     Setelah rapi mengunakan seragam dan sarapan Alona pun berangkat ke sekolah. Setibanya di luar langkah-nya tiba-tiba terhenti ketika ia melihat di depanya Thirta juga baru keluar dari rumahnya. Jantung Alona berdetak lebih cepat dari sebelumnya ketika pandanganya bertemu dengan pandangan Thirta, tapi itu tidak berlangsung lama karena cowok itu langsung mengalihkan pandanganya dan pergi begitu saja tanpa menghiraukan Alona.

Alona mengerutuk dalam hatinya bagaimana bisa ada manusia seperti Thirta, bukanya seharusnya dia mengajak Alona untuk berangkat sekolah bersama toh sekolah mereka juga sama. Buru-buru Alona menepis pikirannya, mana mungkin seorang Thirta mengajak dirinya untuk betangkat bareng.

     Alona dan Thirya memang  ber-tetanggaan sejak mereka SMP tapi mereka sama sekali tidak pernah berbicara satu sama lain, dan kalau mereka tidak sengaja bertemu itupun hanya saling menatap dan tidak pernah sama sekali saling tugur sapa.

Pernah dulu waktu Alona masih SMP kelas 1, dia menginap di rumah thirta karena dia merasa ada hantu di rumahnya. Sedangkan orangtua Alona sedang berada di luar negri, jadi orangtua Thirta meminta Alona untuk menginap di rumahnya karena tidak tega melihat Alona berteriak dan menangis ketika tiba-tiba lampu kamarnya berkedap kedip. Alona hanya mengiyakannya lalu berjalan menuju rumah Thirta. Sesampainya di rumah thirta, Alona melihatnya sedang menonton tv, setelah padangan mereka bertemu Alona langsung tersenyum kepadanya tetapi cowok tersebut malah menatapnya dingin lalu berjalan meninggalkan Alona yg masih membeku di tempat. Mulai saat itu lah Alona tau sifat Thirta yg dingin. Dan dia merasa enggan untuk menyapanya lagi, karena respon di pertemua pertama yang tidak baik.

     Alona harus sedikit berlari ketika bus yang menuju ke skolahnya telah tiba, setelah berhasil masuk Alona membulatkan matanya ketika melihat hanya ada 1 bangku yang kosong dan itu tepat di sebelah Thirta, Alona jadi bingung, apa dia harus duduk di samping Thirta? Atau dia harus turun saja? Tapi kalo dia turun bisa-bisa dia telambat ke sekolah. Tidak ada piliha lain, Alona pun perlahan berjalan dan duduk di samping Thirta. Selama perjalanan tidak ada percakapan sama sekali di antara mereka, Thirta terus memainkan ponselnya sedangkan Alona terlihat begitu gugup, bagaimana tidak gugup selama dia mengenal cowok itu, ini pertama kalinya dia bisa sedekat ini dengannya.

Jika kalian bertanya mengapa Thirta naik angkutan umum untuk ke sekolah jawabnya, karena motor yg biasa dia gunakan di sita oleh kedua orangtuanya, alasanya karena cowok itu selalu berkelahi. Oleh karena itu, ketika orang tua Thirta selalu melihat anaknya pulang pasti selalu babak belur. Oleh karena itu ia langsung mensita motornya, agar anaknya itu kapok dan tidak akan berkelahi lagi. Sedangka Thirta hanya pasrah harus ke sekolah menggunakan bus.

                            🌸🌸🌸🌸

     Alona dan kayla berlari mengelilingi lapangan karena sekarang jam olahraga dan gurunya meminta untuk lari mengelilingi lapangan sebayak 3 kali. Sebenernya Alona tidak terlalu suka olahraga, tapi ntah kenapa dia bisa berlari begitu cepet. Alona bahkan sempat heran padahal orang tua atau saudara Alona tidak ada yg pandai berlari begitu cepat. Sempat kepikir olehnya apa dia bukan anak kadung orang tuanya, tapi Alona langsung ketawa memikirkanya, dan langsung membuang pikiran itu. Tidak mungkin.

     "Alona, Tolong ambilin bapak bola voli di ruangan." perintah pak Adi ketika Alona talah selesai lari dan berniat untuk duduk. Sangat menyebalkan kenapa harus dirinya yang mengambilnya padahal begitu banyak siswa.

ALONA (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang