I'm Your Devil's King - 1

9.7K 325 1
                                    

# LA – 11.10 AM (3 Tahun Yang lalu)

Perusahan Giraldi Group di LA, Prisca berjalan menuju sekretaris CEO dengan santai dan senyuman manis wajah yang seperti bidadari membuat semua lelaki bertekuk lutut dihadapannya.

“apakah axel ada ?” Ucap Prisca yang tersenyum kepada wanita bernama Barbara  yang bisa dibilang sudah tidak muda, prisca adalah tunangan CEO Giraldi Group anak pertama dari Giraldi Group.

“Tuan Giraldi menunggu anda nona”

“Benarkah?” senyum cerah terlukis diwajah manis wanita itu dan tidak menunggu jawaban dari Barbara dia melangkah dan masuk menuju ruangan CEO.

“Axel” lelaki yang sedang memegang berkas itu mengangkat wajahnya, lukisan kebahagian sangat jelas terlihat diwajah keduanya.
Axel berdiri dari duduknya dan menghampiri prisca, memeluk dan menyembunyikan wajahnya di tengkuk wanita itu.

“aku merindukan mu”
“jika kau terus beperti ini mungkin kita akan batal lagi fitting baju pengantin kita lagi, seperti beberapa hari lalu”
Axel terkekeh geli dengan ucapan calon istrinya itu, ya beberapa hari lalu mereka membatalkan janji dengan designer dikarenakan axel terus memeluk dan mencium prisca mungkin jika bukan karena Barbara yang mengetuk dan mengingatkan rapat dengan perusahaan lain yang bernilai miliaran axel tidak ingin berhenti, Barbara yang sial yang selalu diberi tatapan tajam membunuh dari axel setiap mengingatkan rapat penting jika prisca ada diruangan axel.

“Ok, ayo kita berangkat sayang” Axel mengecup bibir prisca dan menggandeng nya keluar, mereka memasuki lift khusus menuju parkiran, Axel melingkarkan lengan nya terus di pinggang prisca seakan takmau ada jarak yang memisahkan mereka walaupun setipis kertas.

“masuklah” ucap axel seraya membukakan pintu mobil berwarna hitam, axel menggitari mobil itu untuk masuk dan melajukan mobil menuju butik tersebut, keduanya terlihat bahagia dengan senyum dan saling memandang sesekali namun

BRAK…..

Sebuah bus keluar dari jalurnya karena kehilangan kendali dan menabrak mobil axel dan beberapa pengguna jalan yang lain, kecalakaan besar itu terjadi merenggut puluhan jiwa.

axel dan prisca tentunya tidak sadarkan diri mereka dilarikan ke rumah sakit terdekat.

prisca sempat tersadar melihat axel yang berada disebelahnya, air matanya menyalir di ekor mata

Andai saja aku memilih batal janji dengan designer dan lebih bersama dengan mu, aku takut kehilangan mu

prisca menatap axel rasa sakit hati melihat axel yang biasa melindunginya terluka parah kenangan bahagia terus terulang dibenaknya sebelum ia memejamkan matanya nya untuk yang terakhir kali,

bukan prisca yang meninggalkan axel namun sebaliknya, rasa takut akan kehilangan axelnya dia bawa hingga nafas terakhir tanpa sisa dan jejak rasa sakit, sedih masih terlihat jejak jejak air mata yang mengalir disudut matanya, bukan axel yang meninggalkannya  tapi dirinya yang meninggalkan axelnya untuk selama lamanya.

—————-———————-—————

Derap langkah kaki, tangisan dan duka menyelimuti semua keluarga korban tabrakan hari itu, pilu dan sesak terasa disetiap tangisan mereka, hidup memang tak pernah kita ketahui kapan akan pergi, bagai mana kita semua pergi tanpa peringatan dan ucapan selamat tinggal.
Seorang wanita paruhbaya berdiri melihat pintu ruang oprasi terbuka bersama dengan seorang dokter yang keluar.

“Dokter bagaimana keadaan axel dan prisca dok” wanita itu terlihat rapuh dan lemah ditopang oleh elaki paruhbaya yang masih terlihat gagah, yang bukan lain Mr. Giraldi

“Maafkan saya Nyonya dan Tuan Giraldi, Walau kondisinya sempat kritis dan kehilangan banyak darah, namun sekarang keadaannya telah normal kita hanya perlu menunggu Tuan muda Giraldi sadarkan diri namun sekali lagi saya minta maaf menurut catatan petugas nona prisca sudah meninggal dalam perjalanan”

Tangisan Nadya semakin menjadi mendengar calon menantu yang telah tiada dan anaknya dengan keadaan seperti itu

“lalu dimana jenazah prisca dokter” ucap Edwardo Giraldi dengan memeluk istri tercintanya nadya yang terlihat sangat rapuh dan lemah.

“orang tua nona prisca almera telah membawa nya sebelum tuan dan nyonya giraldi sampai kemari”

Edward hanya mengangguk dan dokter tersebut mengusap lembut kepala istrinya menenangkan dan memeluknya, mungkin mereka dalam kesedihan anak pertama keluarga Giraldi mendapatkan kecelakaan tragis namun dia harus tabah terurama dia harus berhadapan dengan keluarga Almera yang telah kehilangan putri bungsu mereka.

“sayang sepertinya kita harus kepemakaman jangan seperti ini sayang kau harus kuat demi anak kita” Nadya hanya menyembunyikan tangisannya didada bidang milik suaminya rasa kesedihanya semakin dalam dan dalam.
—————-——————-——————-

Dua hari telah berlalu, prisca telah dimakamkan dan axel masih dirumah sakit belum sadarkan diri selesai operasi tersebut, nadya terpuruk melihat axel dengan keadaan lemah seperti itu jika axel belum ada perkembangan hinga besok sore dokter yang menanganinya menyatakan axel koma, hanya menungggu keajaiban yang diberikan tuhan.

“mom sebaiknya mom istirahat pulang kerumah, dad akan sedih melihat mom yang semakin kurus dalam dua hari ini” clarisa mencoba membujuk nadya agar mau beristirahat semenjak keclakaan itu nadya semakin kurus.

“biar aku yang menjaga axel mom, bagai manapun aku adiknya biarkan aku juga mengurus dan menjaganya mom”

Nadya hanya menoleh dan tersenyum, wajahnya semakin kurus dan pucat
“baiklah, jaga axel dengan baik, kau pun harrus menjaga diri mu clar. Mom sayang kalian berdua”
nadya memeluk clarisa dengan seakan dia harta berharga yang harus dijaga.

“mom juga harus memperhatikan kesehatan mom sendiri. Disini banyak bodyguard yang dad tugaskan jangan hawatirkan aku dan axel” Clarisa menoleh kearah axel

“kuharap dia akan bangun dan menggodaku lagi mom, aku rindu padanya” tanpa clarisa sadari dia menangis merindukan sosok kakaknya.

-----------------------------------------------------------

22 January 2019
12:26 PM
Jovanka

I'm Your Devil's KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang