I'm Your Devil's King - 6

6.3K 246 0
                                    

Malam itu terasa malam yang sangat aneh dan sangat sangat aneh, bayangkan saat kita tidak tau apa apa dan ditatap seperti itu, apa ini prank atau sejenisnya? Jika ya ini sama sekali tidak lucu.

Violira yang berada ditaksi untuk menuju tempat tinggalnya, bukan itu tempat tinggal kedua orangtuanya yang bisa dibilang tidak perduli kepadanya yang mereka perdulikan hanya adik tersayang si anak bungsu Winia Gwin wanita manja yang temperamental tapi apa bagusnya wanita itu mengapa bisa membuat kedua orang tua violira tidak meliriknya, apa karena anak bungsu? Jika iya ini sangat sangat tidak adil.

Setelah sampai di depan kediamannya dia melihat wanita muda yang menggunakan baju blus pendek merah menyala keluar dari rumahnya, dandanan yang tebal yang sangat mencolok dan juga jangan lupakan tentang bajunya yang sangat minim dan membentuk tubuh indahnya.

“win, kau mau kemana dengan pakaian seperti ini” violira melihat bagai mana diknya winia

mengenakan pakaian yang sangat sangat , sudahlah lupakan violira sangat tidak beruntung hidupnya hari ini sudah dipastikan.

“sstthh…” winia menempelkan jari telunjuknya ke depan mulutnya sendiri

“lebih baik kau memberikan uang kepada ku vee, jangan banyak bertanya” sambung winia dengan merebut tas violira dan membuka tas dan dompet violira secara paksa

“ aku sudah tidak ada uang win” bohong violira, dirinya tidak sebodoh yang adiknya sangka, violira masih memiliki uang untuk menjalani hidup kedepannya tentunya dia tidak akan menaruh uang untuk makan dan biaya hidup selama dia bekerja sebulan di cabang D perusahaan giraldi.

“dasar wanita tidak berguna” winia melemparkan tas violira ke jalan dan isi dari tas itu berantaknan

“aku tau kau baru diterima di perusahaan cabang yang besar itu kan, tapi kau masih miskin”

winia menjambak ranbut kakak nya dan membuat violira melentingkan badannya karena rambutnya yang terasa sakit ditarik kebelakang.

“ah… win hentikan, kau menyakitiku, ak aku baru mendapatkan pekerjaan dan belum mendapatkan uang"
Violira menahan tangan adiknya yang terus menarik rambutnya.

“kau benar benar tidak berguna” winia mendorong kakaknya dan pergi begitu saja meninggalkan violira.

Violira memunguti isi tasnya dan memaasukannya kembali kedalam tas. Lalu dia masuk dan melihat orang tuanya yang sedang duduk diruang tv.

Violira hanya memberi salam dan masuk kedalam kamarnya, sebelum memlangkah masuk kekamar

“vee, jika kau tidak memiliki uang untuk adikmu, kau jangan berteriak dan kasar kepadanya. Suaramu bisa membuat kita malu. Dan juga jika kau memiliki uang pindahlah. Aku , winia dan ayahmu lebih damai tampa melihatmu”

What…
Apa katanya tadi? Nyonya Linda gwin mengusir anak kandungnya sendiri

“ta..tapi bu”

“stop vee, aku hanya ingin winia sedikit diberi kebebasan, ditambah kau pasti bosan diganggu oleh adikmu. Pindahlah kau pun pasti bahagia dengan calon tunangan mu, aku hanya ingin memberikan kebebasan bagi putri putri ku” ucapan Jovanes Gwin kepada putri tertuanya itu.

“ini salah mu Jo jika kau tidak terlibat dengan para penjahat kantor itu mungkin hidup kita masih makmur dan winia tidak merasakan hidup seperti ini !!” Linda berteriak kepada suaminya

Mengingat 3 tahun yang lalu saat menjalan kan proyek besar yang membuat hidupnya begini, perusahaan GG yang hanya dia tau yang membuat dirinya hidup menderita dan dipecat. Nyaris menjadi gelandangan bersama keluarganya.

“itu cerita lama, seharusnya kau bahagia aku masih bisa menyekolahkan dan membiayai hidup anak anak ku dengan uang yang halal bukan uang hasil mencuri lagi”

terdengar suara penyesalan dari ayahnya. Violira yang awalnya akan marah dia berjalan mendekati ayahnya dan duduk disebelahnya

“baiklah ayah, aku akan meninggalkan rumah ini namun beri aku waktu” violira merasakan usapan penuh kasih dari ayahnya yang membelai puncak kepalanya itu.

“jika kau keberatan tinggal lah disini” ucapan ayahnya membuat violira ingin menangis dipelukan ayahnya jika saja bukan ucapan ibunya yang sangat mencintai adik tercinta itu mungkin sudah dipastikan violira menangis sekarang

“tidak, kau harus pergi, winia tidak ingin berbagi kamar dengan mu lagi, jika bisa segeralah.” Ucapan itu membuat sayatan sayatan yang cukup dalam di hatinya

Tidak ingin berbagi, baiklah mungkin itu salah satu cara yang menyakitkan yang telah nyonya gwin berikan kepada violira.

“baik bu aku akan berusaha dan sedikit sedikit membereskan baju yang akan aku bawa nanti, permisi”
Violira pergi dan masuk kekamarnya, dia menangis tanpa suara dikamar itu.

Kamar yang harus dia tinggalkan secepatnya.

Mengapa keluarganya sendiri memperlakukannya seperti orang asing yang berhutang budi kepada mereka terutama winia dan nyonya gwin, seakan melihat sampah dan juga jika merekan melihat nya memiliki uang, barang berharga dan juga sesuatu yang bagus mereka akan merebut dan mengambinya.

apa dirinya sebuah benda yang jika butuh dan dimanfaatkan lalu jika mereka tidak butuh mereka melemparkannya seperti sekarang yang menyuruhnya pergi.

Violira mengelurkan telepon genggamnya dan memanggil seseorang dan menempelkan handphonenya ditelinga, lama terdengar nada sambung akhirnya terdengar suara lelaki yang terdengar lembut ditelinga violira .

"Hallo vee bagaimana wawancaranya" ucap lelaki itu diseberang telepon, namun bukan jawaban yang lelaki itu dapatkan hanyA terdengar tangisan yang tertahan "Vee kau baik baik saja, apa yg bisa ku bantu kau disiksa oleh adikmu? "

"Rafael, apa aku bisa menginap dirumah mu selama beberapa hari?" Violira manyeka air matanya dan berharap kekasih nya dapat memberi tumpangan sebelum dia memiliki tempat tinggal

"Tentu, dirumah ini ada 4 kamar. Kamar ibu dan ayah, kamar ku, kamar adikku, dan kamar tamu. Tapi kau tidak beratan tinggal dikamar tamu?"  Rafael tau bahwa violira tidak ingin memberitahu masalah keluarga nya.

"Tidak masalah aku hanya perlu tempat tinggal, hanya itu hingga aku menemukan tempat tinggal baru untukku"

"Bagaimana jika kau tidur dikamar ku, mungkin hari hari kita akan menyenangkan." Terdengar kekehan pelan disebrang telepon sana, ya tidak dipungkiri juga candaan sang kekasih itu selalu ampuh untuk hati violira saat ini.

Terbukti dengan senyuman yang tercetak diwajah violira sekarang, mata violira yang masih basah pun memiliki sinar yang cerah.

"Tidak, tidak, aku tidak ingin kau lepas kendali. Aku masih ingin bekerja raf, dan kau tau aku besok bekerja di cabang D itu. Aku senang sekali"

"Kau bisa bekerja dengan ku , walau aku tidak butuh sekretaris tapi tempat makanan cepat saji ku memerlukan gadis cantik seperti mu"

"Kau yang memerlukan ku untuk terus berada di sisimu, bukan begitu?" Ya, violira selalu benar dan selalu bertingkah lucu untuk Rafael, walau Rafael selalu menawarkan pekerjaan namun gadis itu selalu berhasil menolak dengan berbagi cara.

"Kau benar,  besok aku akan menjemputmu beritahu jika kau pulang vee, aku akan membantu memindahkan barangmu besok"

"Terimakasih Rafael"

"Bukan masalah besar untuk gadis ku yang cantik, istirahat lah besok kau mulai bekerja"

"Baik selamat malam raf"

"Selamat malam vee, jangan bersedih lagi. Aku akan selalu mencintaimu dan berada disisi mu"

"Terimakasih".

——————————————————
30 January 2019
05:25

CyJovanka

I'm Your Devil's KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang