I'm Your Devil's King - 11

4.7K 177 1
                                    

"Sekretaris baru? Dan dirimu yang akan dipecat..."

Ucapan axel sontak membuat Violira pucat mendengar dirinya akan dipecat dan ingin sekali dirinya meruntuki kemalangan serta memaki bosnya yang tampan itu, berbeda dengan axel yang menahan tawa akan kelucuan wanita itu dan tidak tega melihat wajah manis itu memucat terlalu lama

"menurut imajinasi mu?"

Mendengar kata kata terakhir itu bagaikan angin sejuk yang berhembus saat gersang melanda, ya memang seaudah mendengar axel sedikit bersikap manis dan selalu tersenyum membuat violirapun sedikit berani kepadanya.

"Kau akan dipindahkan perusahaan utama, menjadi sekretaris pribadi ku. Kau harus datang lebih awal dan menyiapkan segala sesuatunya untukku, dan untuk kontrak setelah pesta kita bisa diskusi"

Walau dihati dan pikiran axel menginginkan liranya tidak ikut hal seperti itu karena bisa saja ada mata lelaki yang melirik gadis manisnya.

"Ta, tapi tuan bagaimana dengan nyonya Barbara, Dan juga saya mohon maaf tuan apa boleh saya tidak ikut ke pesta penyambutan tersebut?"

Kedua ujung mulut axel terangkat mendengar hal itu
" Barbara dia sekretaris perusahaan, kau sekretaris pribadi. Lalu alasan apa kau tidak ikut kepesta"

"Saya berniat mengemasi barang dan pindah malam ini tuan" ya sebelum barangnya dibuang keluar oleh ibunya

"Baiklah, hubungi asisten saya besok pagi jam enam sebelum berangkat. Ingat kau harus datang sebelum saya dan ditambah kau harus mengurusi kontrak mengerti"

"Baik tuan"

Axel berdiri keluar dari ruangan tersebut dan digantikan oleh Ferdian yang masuk keruangan tersebut

"Nona violira" sapa lelaki yang sama tampannya namun jangan ditanya si duo bos itu lebih tampan dari para tangan kanannya. Mungkin itu yang namanya hukum alam, bos harus selalu unggul dari siapapun.

"Kumohon pangil saya vee tuan Ferdian"

"Baiklah, panggil saya Ferdian mungkin kita akan terbiasa bertemu."

Ferdian duduk tepat diseberang violira, dengan sebuah flashdisk yang sudah ditaruh diatas meja yang asalnya terisi makanan makanan lezat.

"Ini file yang dibutuhkan tuan William, dan ini kartu nama saya, anda bisa menghubungi saya besok jam 6 sebelum anda berangkat agar saya dapat menyiapkan berkas kontrak anda"

Ferdian menyodorkan kartu nama miliknya dan diambil oleh violira dengan senyuman, sunggu dirinya melamar di cabang dan tak disangka naik dalam 1 malam menjadi di perusahaan Utama

" Terimakasih, saya berharap sangat berguna untuk perusahaan ini"

" Tentu, saya permisi"
Ferdian melangkahkan kaki keluar dari ruangan tersebut.

Diruangan lain Axel dan Daniel sedang berukar pandang entah apa yang mereka lakukan, mungkin jika seseorang menghentikan mereka, orang itu sudah dipastikan tidak akan selamat dari tatapan membunuh kedua orang tersebut.

"Liraku tidak akan menghadiri pesta"

Axel memecah perang antara mereka, perang melemparkan pisau dengan tatapan mata hah, mereka benar benar tidak akan ada yang memenangkan hal ini.

"Kau pasti curang Bos Besar"

seringaian Daniel seakan dia berbicara dalam senyuman sinisnya itu ' tidak usah bicara kau pasti menggunakan tipu muslihat'

Hal itu memancing kekehan geli axel, ya tidak salah lagi penekanan Bos Besar itu ternyata masih berlanjut

"Awasi wanitaku, dimana dirinya pindah dan bersama siapa" ucapan axel membuat Daniel yang malas mendengarkannya segera berfikir
Wait, wait apa katanya tadi. Apa dia tidak salah dengar.

Pindah?

Sial sepertinya dirinya selangkah lebih lambat mendapatkan informasi dari pada si Bos Besar itu, ok otak cantik Daniel harus berfikir atau beetanya langsung pada sumbernya.

"Wait, vee pindah. Malam ini? Kemana?"

"Itu tugasmu dude, hadiah ku belum kau bersihkan. Jika bisa singkirkan debu debu dari hadiah ku" ucap axel dengan memangku tangan dihadapan Daniel, sungguh jika memang benar dirinya harus membersihkan dan mensterilkan gadis itu sebelum memberikan pada Axel, agh...

Itu jelas kesalahannya....

"Ok, ini salahku yang belum membersihkannya dan memberikan kepadamu." Daniel memijit pelipisnya untuk berfikir cepat dimana wanita itu akan pergi "Semoga wanita itu tidak membangunkan raja iblis" gumam Daniel yang masih terdengar oleh lawan bicaranya itu

"Maka dari itu, bersihkan" suara tegas dan tenang axel menunjukan peringatan bagi Daniel, benar benar harus mensterilisasi wanita itu secepatnya.

"Dan data data proyek kita,"

"Ya aku tau ax, ada pada vee, hentikan atau aku mengusir mu dari ruangan ku ax" Daniel memotong ucapan axel dengan sedikit kerutan terlihat di dahinya lalu sirna dan tergantikan oleh senyum jahil Daniel

"Tidak, tidak aku yang mengusir mu dari perusahaan ku" sambil menggeleng gelengkan kepalanya axel terkekeh geli, lelaki itu benar benar menyebalkan, dan sialnya dia sepupunya sendiri

Ditengah percakapan mereka terdengar ketukan pintu dan daniel mempersilahkan seseorang disana masuk dan menampakkan sang asisten Daniel yang bernama ryan ryan yang membuat sang tuan William kalah total dengan sebutan Bos Besar nya.

"Permisi tuan" terlihat ryan memegang sebuah laporan dan axel langsung berjalan mendekati Ryan.

"Data sekretaris baru itu" sebelum ryan menyelesaikan dialognya axel mengambil laporan tersebut dan memlihat lihat biodata calon karyawan tersebut.

"Cantik, sesuai tipe mu William" Axel mengangkat biodata tersebut dan tersenyum kepada Daniel, dirinya mengembalikan berkas biodata itu kepada Ryan dengan menepuk bahu ryan ringan "kau memilih wanita yang tepat" bisiknya lalu melesat pergi meninggalkan ruangan tersebut

Ryan memberikan biodata itu kepada Daniel dan Daniel sangan ingin mengganti pilihan Ryan dan melemparkan biodata itu jika bukan karena memang benar wanita itu tipe nya

Daniel masih memikirkan dimana vee akan pindah dengan hubungan keluarga dan ke ekonomian keluarga itu ditambah jangan lupakan gadis nakal keluarga itu juga.

Jika perkiraannya benar maka, sial benar-benar sial hal itu bisa membuat raja iblis bangkit

"Ryan diantara tentara Axel yang kita pilih untuk mengawasi vee apa ada yang tunjuk oleh axel juga" ucap Daniel masih dengan mengetuk ngetuk mejanya

Ya memang dunia bisnis tidak selalu putih dan hitam kadang kau harus berjalan diantara kedua warna jika kau masih ingin hidup diantara para persaingan keji yang bisa menyenggol atau bahkan merenggut nyawa sekalipun

"Ya, tentara kepercayaan tuan Giraldi ikut mengawasi nona vee" ucapan Ryan membuat Daniel ingin melemparkan semua barang barang yang didekatnya

Jika hanya tentara biasa dia bisa bernegosiasi agar tentara itu patuh padanya dan tidak melaporkan hal pada axel yang bisa membuat sepupunya kehilangan kendali dan jelas itu untuk keselamatan mereka semua

Tapi,,

Lupakan ini pasti terjadi sedikit bencana jika sampai lelaki lain menyentuh wanita itu habislah. Semoga kecemasan itu tidak terjadi.

"Ryan, pirasatku mengatakan raja devil dari Bos Perusahaan Ini akan keluar. Siapkan dirimu, sampaikan peringatan ku pada Ferdian." Kilat mata Daniel benar benar membut Ryan merinding.

"Baik tuan" Ryan segera keluar dari ruangan tersebut setelah menerima tugasnya.

Daniel menghela nafas kasar dan memutar kursi membelakangi mejanya

"Ini lebih buruk dari project itu sialan"

––––––———————————————
CyJovanka
16 Maret 2019
09:59 PM

I'm Your Devil's KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang