Di sisi lain masih diperusahaan giraldi axel masih duduk dengan tangan menyanggah kepalanya, disisi lain Ferdian berdiri dengan muka yang ragu akan sesuatu, memang sudah berjam jam axel mematung duduk dibalik mejanya
tidak biasanya axel seperti ini namun tiba tiba telepon Ferdian berbunyi, ferdian meminta izin undur diri dan melangkahkan kaki pergi dari duangan tersebut, tidak lama ferdian memasuki rungan tersebut kembali
"Tuan, maaf aku memerintahkan Barbara untuk kembali terlebih dahulu dikarnakan sudah larut dan menurutku tidak baik meninggalkan seorang anak hingga selarut ini" ucapan Ferdian tidak ada jawaban dari axelMemang sekretaris axel seorang janda beranak satu namun wanita itu menjungjung tinggi profesionalisme dan tidak perlu axel hawatirkan tentang gosip gosip sekretaris naik keatas meja bos atau sejenianya dikarnakan Barbara bukan wanita muda yang senang menggoda, namun seorang ibu yang bisa menjaga.
Melihat axel yang tidak kunjung memberi respon Ferdian pun memberi informasi lagi
"Tuan tas yang sekretaris bawa hanya ada map coklat yang isinya kosong, dan juga tuan William akan berkunjung, mungkin tuan William sudah sampai di kantor"
mendengar hal tersebut axel menaikan wajahnya yang sedari tadi tertunduk, mata tajamnya seakan pedang yang siap menyerang siapa saja yang akan melawannya.
TOK...TOK...TOK...
Ferdian terperanjat dengan ketukan dibalik pintu ruangan tersebut, dia membuka dan melihat Daniel yang tersenyum dan asistennya ryan dibelakangnya.
Ferdian mempersilahkan masuk Daniel dan ferdian menunggu di luar ruangan bersama ryan.
Diluar rungan Ferdian mencari tau siapa wanita tadi, dia tau ryan baru menjadi asisten Daniel namun yang didapat cukup banyak darinya dari asal wanita itu, pendidikan serta proses recruit yang ryan bilang aneh karena si boss nya itu seperti kehilangan fokus dengan melihat foto itu.
Ferdian tau mengapa daniel seperti itu dan memberi tau sedikit tentang kemiripan si sekretaris baru itu dengan mantan axel yang membuat ryan mengangguk anggukan kepala dan mengerti kemana jalan fikiran daniel si boss nya tersebut
Di sisi lain di dalam ruangan axel masih mematung, daniel perlahan mendekatkan tubuhnya dengan axel dan menepuk pundak sepupunya tersebut.Hal itu membuat axel melompat dan langsung memandang daniel
"Dia hantu kan ?" wajah axel terlihat pucat, daniel tidak mengira akan ekspresi ini
"Maafkan aku ax, jika seperti ini aku tidak akan memberi hadiah seperti ini" ucap Daniel dengan nada penyesalannya namun tak di pungkiri lagi guratan senyum tertahan terpangpang di wajah Daniel, tunggu bukan senyum itu tertawa yang tertahan.
Hah, dan juga hadiah? Apa dia bergurau, ini bukan hadiah namun seperti bermain hantu hantuan yang membuat orang terkejut, dan hantunya yang tidak lain si sekretaris baru cantik, bukan cuman cantik dia sexy.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Devil's King
RomanceHidup seperti boneka yang sedang dipermainkan, hanya diam seakan tidak memiliki jiwa namun memiliki raga, sungguh menyedihkan hanya menunggu kapan sipemilik bosan dan membuang nya namun akankah ada saat seperti itu ? Walaupun dibuang dan hancur tet...