🌼🌼🌼
Ara keluar dari kamar mandi sambil senyum-seyum sendiri. Astrid dan Ranya bingung, kenapa Ara senyum-senyum sendiri seperti orang sinting?. Ranya melemparkan guling ke Ara. Guling itu mendarat tepat diwajah Ara. Ara pun mendengus kesal.
"Apaan sih kalian.", ketus Ara.
"Kesambet apaan lo di kamar mandi?", tanya Ranya, sambil memakan kriping kentang.
"Ngapain lo senyum-senyum sendiri.", kata Astrid.
"Kayak orang sinting.", timpal Ranya ketus.
"LO KENAPA SENYUM-SENYUM?!", tanya Astrid ngegas dengan wajah yang bikin orang ngakak.
"Pingin aja senyum.", kata Ara sambil memainkan ponselnya. Astrid lompat dari tempat tidur dan merampas ponsel Ara.
"Kembaliin handphone gue!"
Astrid lari-lari di kamar Ara.
"ASTRID KEMBALIIN!"
Astrid membuka ponsel Ara lalu mengeceknya. Kini sudut bibir Astrid terangkat. Dia tertawa.
"Oo, jadi lo di chat sama si Aksa.", kata Astrid sambil senyum. Raya yang dari tadi asik bermain ponselnya dan makan kripik kentang, kini dia langsung lompat dari atas kasur dan menyaut ponsel Ara yang ada di tangan Astrid. Ranya tertawa. Malu-malu terlukis di wajah Ara.
"Kembaliin handphone gue!", Ara merengek kepada Astrid, tapi Astrid tidak mempedulikannya. Dia asik mengotak-atik ponsel Ara, dan mengirimkan pesan kepasa Aksa.
Aksa Arion
Aksa besok boleh berangkat bareng?
Akhirnya Ara berhasil mengambil ponselnya dari Astrid.
"GILA LO STRID!"
"Gila kenapa Ra?", kata Astrid pura-pura tidak tahu.
"Ngapain lo ngirim pesan kayak gini sama Aksa?!", Ara memukul pundak Astrid.
...
Drrtttt....drrttttt...drtt..
Ponsel Aksa bergetar. Aksa segera membuka pesan yang barusan masuk ke handphonenya.
Adrien Saralee
Aksa besok boleh berangkat bareng?
Aksa mengerutkan dahinya.
"Gak mungkin ini Ara."
"Pasti di bajak temennya."
Batin Aksa.
Aksa hanya membaca pesan dari Ara saja, dia tidak membalasnya. Dia tahu kalau ini pasti kerjaan kedua teman Ara yang super jahil dan sinting.
....
"Yah cuman di read doang.", lirih Astrid.
"Kalian ini bikin gue malu!"
"Cuman gitu doang Ra, santai aja mbaknya."
"Bukan gitu Nya...., muka gue nanti taruh dimana kalau ketemu sama Aksa."
"Ya taruh di muka lah Ra, gitu aja kok nanya.", kata Ranya polos. Dengusan kasar terdengar dari Ara.
"Gak usah ngambek.", kata Astrid sambil mencubit hidung Ara.
"Ya, kalau lo ngambek, nanti kita berdua diusir, gak boleh nginep disini, terus gak boleh makan disini. Jangan ngambek ya.", jujur Ranya dengan wajah memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara
AcakCinta merubah semuanya. Cinta dapat membutakan segalanya. Terkadang kita tidak sadar sahabat kita sendiri bisa jatuh cinta kepada kita. Cinta itu memang indah, tapi terkadang berakhir dengan perpisahan yang menyakitkan, dan aku sangat membenci itu.
