PART 11 : SEHARIAN BARENG AKSA.

40 5 0
                                    


Budayakan vote sebelum.    membaca, oke😘😘😘

                          🌼🌼🌼

Kriiingggg.... Krrriiingggg.......

"Aduh yaelah nih bel keras amat sih. Kuping gue gak budeg kali. Masih waras!", omel Jovi sambil menutup kedua telinganya, karena bunyi bel yang begitu keras. Matanya terbelalak ketika melihat Bu Naomi datang. Murid-murid kelas 12 IPA 3 pun segera duduk siap. Takut kena omel Bu Naomi.

"Selamat pagi anak-anak."

"Pagi Bu...", jawab seluruh siswa.

"Oke kalian udah siap olahraga? Saya tunggu di lapangan.", kata Bu Naomi.

Bu Naomi adalah satu-satunya guru olahraga perempuan. Dia tegas, disiplin, baik, cantik, dan suka ngomel. Cantik-cantik demen ngomel.

"Oh, ya anak-anak, olahraga kali ini saya gabung dengan kelas 12 IPA 1, soalnya hari ini mereka juga olahraga tapi gak ada gurunya. Sebab Pak Ryan lagi ada rapat dengan guru olahraga dari sekolah lain. Jadi saya gabung, karena saya diberi amanah oleh Pak Ryan.", jelas Bu Naomi.

"Apakah kalian siap?", tegas Bu Naomi dengan suara lantang.

"SIAP!", jawab murid-murid kompak bin serempak.

...

Kelas Ara, 12 IPA 1 menunggu kelas 12 IPA 3 di lapangan. Lumayan lama, sekitar 5 menit. Ara berdecak sebal. Mukanya ditekuk seperti dompet.

"Kenapa?"

"Lama ah Nya.", kata Ara sambil mendengus kesal.

"Sabar Aja entar lagi nyam-", perkataan Ranya terhenti ketika melihat siswa 12 IPA 3 datang.

"Nah itu Ra!", kata Ranya sambil menepuk pundak Ara.

"WAAAAAHHHH ADA AKSA!", teriak cewek 12 IPA 1, kecuali Ara. Kini jantungnya mulai berdetak tidak stabil. Dia tidak menyangka olahraga bareng Aksa. Ara menepuk pipinya, berharap ini hanyalah mimpi. Tapi nihil, ini bukan mimpi.

Jovi menyikut pelan lengan Aksa. Dia memberi kode kalau di lapangan ada Ara. Aksa tidak menanggapi Jovi. Dia fokus dan berusaha mengontrol dirinya. Muka dingin, cool, cuek, dan datar, itu yang melapisi wajah Aksa.

"Jangan jutek-jutek.", bisik Bryan kepada Aksa.

Prriitttt......

"Baris sesuai kelas!", perintah Bu Naomi. Siswa kelas 12 IPA 1 dan 12 IPA 3 pun baris rapi.

"Oke, kalian harus nurut dengan saya. Kalau tidak akan saya hukum lari lapangan 20 kali tanpa henti. SIAP!", tegas Bu Naomi.

"Terutama kamu Jovi, jangan bandel, kupingnya di pasang. Jangan suka godain orang."

"Kuping saya udah dipasang dari lahir kali buuu....", pekik Jovi sambil memegangi telinganya. Tatapan tajam Bu Naomi berikan kepada Jovi. Kini Jovi diam anteng di tempat.

Olahragapun dimulai. Materi olahraga kali ini adalah basket. Bu Naomi akan membagi 4 tim, 1 tim cewek perwakilan dari kelas 12 IPA 1, 1 tim cowok perwakilan dari kelas 12 IPA 1, 1 tim cewek perwakilan kelas 12 IPA 3, dan 1 tim cowok perwakilan kelas 12 IPA 3. Mereka sangat antusias.

"Pilih yang terbaik. Satu tim isinya hanya tiga saja.Untuk kalian yang tidak terpilih, kalian bisa mempraktekkannya setelah pertandingan usai. Waktu pertandingan hanya 7 menit setiap tim. "  jelas Bu Naomi panjang kali lebar kali tinggi bagi dua.

"KALIAN PAHAM! Saya kasih waktu 3 menit untuk berdiskusi.", tegas Bu Naomi yang membuat seluruh siswa kelas 12 IPA satu dan tiga tersentak kaget.

Siswa-siswi kelas 12 IPA satu dan tiga mereka sibuk berdiskusi dengan kelas mereka masing-masing. Setelah berdiskusi kelas Ara meneriakkan yel-yel kebanggan kelasnya. Sedangkan kelas Aksa masih bingung dalam memilih perwakilan tim cewek, karena rata-rata cewek kelas 12 IPA 3 tidak ada yang bisa main basket, tidak seperti 12 IPA satu, yang rata-rata pandai bermain basket.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang