PART 8 : JOGING BARENG

44 7 0
                                    

🌼🌼🌼

Ara membuka matanya. Tadi malam cukup melelahkan. Pulang malam, dan pulangnya di introgasi sama dua kecebong. Ara bangun dadi kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi.

"Paper bag!", Ara teringat dengan paper bag pemberian Rafa. Dia mengurungkan niatnya untuk ke kamar mandi. Ara berjalan kembali ke kasur. Tangan Ara meraih paper bag yang ada di meja lampu tidur dekat kasur. Paper bag Ara lemparkan ke kasur. Matanya berbinar saat melihat boneka bear lucu. Ara memeluknya. "Makasih Rafa!", kata Ara dalam hati. Astrid yang barusan bangun, mendekat ke Ara yang lagi memeluk boneka. Boneka bear warna baby pink yang Ara peluk, dirampas oleh Astrid.

"Bagus, dapet dari mana lo? Rafa?"

"Iya.", kata Ara sambil merebut kembali bonekanya dari tangan Astrid.

"Jangan-jangan Rafa suka sama lo!", kata Astrid antusias.

"Gak mungkin. Rafa itu udah aku anggap abang aku sendiri. "

"Kali aja, dia suka sama lo, dan ingin lo jadi pacar dia."

"Udah ah, gue mau bersihin badan.", Ara memasukkam kembali boneka bear ke dalam paper bag dan menyimpannya ke dalam lemari. Tanpa Ara sadari, di dalam paper bag itu ada surat.

...

"Bro lo udah siap gak?"

"Udah."

Aksa dan Jovi, bersiap-siap untuk joging pagi di taman komplek sebelah. Wajah Jovi sangat berseri-seri. Entah kenapa pagi ini dia tampak gembira banget. Padahal tadi malam dia di tinggalin di mall sama Aksa, seharusnyakan dia kesal. Setan darimana lagi yang masuk ke tubuh Jovi.

"Ayo berangkat, gue mimpi tadi malem ketemu jodoh. Kali aja pagi ini ketemu.", Jovi senyum-senyum ceria, sambil melihat dirinya di kaca.

Aksa berdecak sebal. Sahabatnya selalu memikirkan jodoh. Dari kecil memang di takdirkan untuk jomblo akut. Jovi keluar dari kamar Aksa, dan turun ke lantai satu, lalu di ikuti oleh Aksa.

Sementara itu. Ara, Astrid, dan Ranya, bertengkar. Mereka rebutan kamar mandi. Tadi saat kamar mandi kosong mereka tidak ada yang mau masuk, malah saling tunjuk. Dengusan kasar terdengar dari Ara. Dia memutuskan untuk tidak mandi, dan mandi selepas joging saja.

Setelah berebut kamar mandi selama hampir setengah jam. Ara dan dua kecebong lari-lari ditaman komplek. Penampilan Ranya sangat lebay. Dia seperti mau mencari jodoh. Bedak, lipstik yang natural menghiasi wajah Ranya. Sedangkan Astrid hanya memakai bedak. Ara?. Wajahnya biasa saja. Tapi tetap kelihatan cantik meski tanpa polesan make up.

GEDEBUK!!!

"Lo punya mata gak sih?!", kini Astrid sudah berubah menjadi kucing garong yang siap memangsa.

"Maaf gue gak sengaja.", kata seseorang yang menabrak Astrid.

Ara dan Ranya berlari kecil menuju Astrid. Ranya menggaruk tengkunya yang tidak gatal. Pagi-pagi sudah berantem aja-batin Ranya.

"Makanya kalau jalan matanya di pakai!"

Jovi mulai kesal. Yah, yang menabrak Astrid adalah Jovi. Astrid mengenal cowok yang menabraknya. Dia adalah anak 12 IPA 3. Dia populer dengan sebuatan buaya tapi jomblo. Sifatnya yang seperti buaya darat yang suka gombalin cewek, pindah sana sini cewek. Tapi dia jomblo, gara-gara gak ada lagi cewek yang mau sama dia, Jovi buaya. Aksa datang. Mata Aksa dan Ara bertemu. Dag dig dug. Itu yang Ara rasakan sekarang. Aksa tersenyum kepada Ara. Senyum kecil tercetak di bibir Ara. Dia membalas senyuman Aksa dengan senyuman manisnya yang tulus, tanpa rekayasa. Jovi menatap Aksa yang terdiam di sampingnya.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang