Sebelum baca, kalian vote dulu ya readers❤, nanti kalo udah baca baru komen, wokehh👍👌SELAMAT MEMBACA❤
🌼🌼🌼
"Nah, tu!"
Aksa menoleh ke arah cewek yang ditunjuk Jovi. Bryan pun juga ikut menoleh.
"Maaf telat.", kata Oca lembut dan kalem.
"Lama bingit sih lo.", nyinyir Jovi.
"Cccckkk.", Aksa berdecak sebal dan melirik sinis ke arah Jovi. Dia tidak suka jika Jovi bersikap seperti itu kepada cewek. Terlihat sedikit kasar.
"Yaelah... Gak usah gitu juga tu mata Sa!", ketus Jovi. Bryan menarik tangan Jovi, dan mengajak Jovi masuk ke dalam mobil.
Ini yang membuat Oca terkadang sedikit kesal dengan Aksa. Aksa tidak pernah membuka pembicaraan duluan.
"Kenapa kamu ngajak ketemuan?", kata Oca, membuka pembicaraan. Aksa terdiam cukup lama.
Sifat dingin kamu tidak pernah berubah. -batin Oca.
Oca tidak mau banyak basa-basi. Aksa masih terdiam. Seperti patung.
"Oke, Aksa aku mau kita putus! Kamu udah ngilang lama banget. Kamu gak ngasih kabar ke aku, sms, telfon, gak pernah. Aku capek gini terus, mending kita putus. ", Oca ingin menangis, tapi dia menahan agar air matanya tidak jatuh.
"Oke, gue pergi.", Oca pergi meninggalkan Aksa. Aksa hanya terdiam mematung.
Aksa plis tahan gue, tahan Sa! -bisik Oca dalam hati.
Oke, dia gak nahan gue buat pergi, jadi keputusan gue buat mutusin dia tepat. Dia udah gak cinta lagi sama gue,
Gue gadis bodoh yang terlalu berharap.
....
Oca?
Mereka saling kenal?
Apa mereka ada hubungan?
Apa....?
Debatin apaan sih mereka?
Ada apa ya dengan mereka berdua?
Rafa membuka sedikit kaca mobilnya. Untuk memastikan, apa benar yang dia lihat adalah Oca, sahabatbya. Rafa menyipitkan matanya. Benar itu Oca. Di seberang sana, Rafa melihat Oca yang sedang berdebat dengan Aksa. Tidak lama kemudian setelah perdebatan, Oca pergi meninggalkan Aksa. Dia berjalan mencari taxi.
"Gue harus tanya ke Oca, ada apa sebenarnya. ", Rafa menyetater mobilnya. Kini mobil Rafa berhenti di depan Oca.
"Masuk!"
Oca keget. Dia diam mematung melihat mobil Rafa, yang tiba-tiba berada di depannya.
"Buruan Ca! "
Oca segera membuka pintu mobil Rafa dan segera masuk. Rafa pun melajukan mobilnya. Kini keadaan di dalam mobil menjadi hening seketika.
"Kamu tadi ngapain debat sama Aksa? ", tanya Rafa to the point.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara
SonstigesCinta merubah semuanya. Cinta dapat membutakan segalanya. Terkadang kita tidak sadar sahabat kita sendiri bisa jatuh cinta kepada kita. Cinta itu memang indah, tapi terkadang berakhir dengan perpisahan yang menyakitkan, dan aku sangat membenci itu.