Di suatu jalan Maia menggerutu karena mobilnya mogok,dan sedari tadi tidak ada taxi yang melewati jalan itu.Sebenarnya tak jauh dari tempat itu ada pangkalan ojek,namun wanita sosialita yang tidak muda lagi itu,enggan menuju pangkalan ojek.
"Bisa jatuh reputasiku kalau aku naik ojek,iiiyyiiuuh....!"racau Maia
"Mana sih Taxi!"sesekali Maia melirik jam bermerk Fosil,yang melingkar dipergelangan tangannya
Nada dering ponsel Maia berbunyi,Maia segera mengambil handphonenya yang menumpang dibagian depan dalam mobilnya.Maia semakin kesal membaca nama kontak di layar handphonenya.Maia mengatur emosinya, untuk mengangkat panggilan telephone putranya itu.
"Iya sayang,ini Bunda udah dijalan kok!"ucap Maia
"Bunda lama baget sih,kalau Bunda nggak mau masakin buat Al,Bunda bilang dong!,kan Al bisa minta tolong tante Mulan,nggak perlu nungguin Bunda!"suara putra Maia,terdengar memekakkan telinga Maia
"Dasar anak durhaka,bisa-bisanya mau pro sama musuh ibunya!,nggak...nggak akan aku biarkan anakku juga direbut olehnya!"gerutu batin Maia
"Bun...Bunda dengarin Al nggak sih!"astaga suara Al terdengar menyebalkan ditelinga Maia
"Iya sayang!,ini Bunda mau keapartmentnya Al kok,sabar ya sayang!"Maia mengatur emosinya, agar tidak meledak menanggapi putranya.
Tiba-tiba Maia melihat sebuah taxi melaju ke arahnya,Maia segera berdiri menengah dan merentangkan kedua tangannya
"Stooop....!!!"
Ciiiitttttttt.......
Suara Maia dan deret ban Taxi membuyarkan angan Adinda,yang menerawang masa depannya.
"Ada apa,Pak?"tanya Adinda pada sang sopir taxi
"Itu neng, ada orang gila!"saut sang sopir taxi
Adinda mengarahkan pandangannya ke arah Maia.Adinda memperhatikan penampilan elegant Maia,dan menyimpulkan bahwa Maia bukan orang gila.
"Sepertinya orang itu nggak gila deh, Pak!,Bapak keluar deh, tanyain maunya apa!"ucap Adinda
Sopir taxipun keluar menghampiri Maia.Maia yang mengetahui gerakan sopir Taxi,segera bergerak cepat mengambil tasnya dimobilnya,lalu berlari kecil menuju pintu belakang Taxi,dan memasuki Taxi itu.Adinda sangat terkejut melihat aksi Maia itu.
"Keluar....!,mau ngapain kamu,jangan macam-macam sama penumpang saya ya!"Suara sopir Taxi yang menyusul Maia,membuat Adinda terdiam memperhatikan Maia dan sopir taxi itu.
"Pak, saya buru-buru Pak!,tolong antarkan saya ke apartment anak saya!"ucap Maia seenaknya.Adinda memicingkan matanya heran dengan sikap seenaknya Maia.
"Nggak bisa bu,ibu nggak lihat ada penumpang di taxi saya!"Sopir Taxi menegur Maia.Maia segera menoleh ke arah Adinda, yang sudah terlihat manis dengan cengirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana (sesion 2)
Fanfictionlanjutan dari cerbung Kirana,sejak resminya Rangga melepaskan Dinda untuk Rizky dan juga telah menikah dengan Rizky,Dindapun selalu dipanggil dengan nama Kirana,namun karena suatu hal Kirana harus merelakan Rizky untuk Adinda yang berwajah mirip den...