Part 31

179 32 77
                                    

Rizky membawa Kirana dan Adinda memasuki rumahnya,diikuti oleh Jefri dan Maxime.Bi Neha yang terkejut karena melihat wajah serupa Adinda dan Kirana,segera memberitahu Rekha dan Atalarik.

"Siapa diantara kalian yang ingin menjelaskan pada Jefri dan Maxime?"suara geram Rizky menggema ditelinga Kirana dan Adinda.

Adinda terdiam.selain tidak tahu bagaiman menjelaskan semuanya,si kecil diperutnya terus saja gelisah,membuat tenaganya melemah.

Kirana yang merasa menjadi akar dari masalah ini bersuara"Mas Maxime...,Jefri...,seperti apa yang kalian lihat,aku dan Adinda memiliki wajah serupa!"dari ucapan Kirana,Maxime dan Jefri dapat menyimpulkan bahwa Kiranalah yang sedang berbicara,dan wanita yang tengah mengandung itu,adalah wanita yang mereka inginkan selama ini.

"Jadi kamu,wanita gila yang sudah meminta seorang gadis menggantikan posisimu!"geram Maxime,teringat curahat hati Adinda saat pertama kali bertemu.Rizky,Jefri,dan Kirana terbelalak mendengar ucapan Maxime

"Pertama kali aku bertemu Adinda,Adinda menceritakan dilemanya saat harus memberi jawaban atas permintaan gila istrimu, Ky!"jelas Maxime menjawab tatapan mata Rizky,Jefri dan Kirana atas ucapan sebelumnya

Kirana sangat menyesali perbuatannya.Tidak hanya Miqdad dan Maxime yang akan mengatakan dirinya gila.Semua keluarganya akan segera menganggapnya gila karena hal ini.

Rizky menyadari tidak seharusnya dia menyalahkan Adinda seperti tadi.Jefripun ikut geram saat ini,namun nama Miqdad akan siap menjadi sasaran kemarahan Jefri,atas apa yang menimpa wanita yang dicintainya.

"Apa Miqdad tahu semuanya,Nda...?"tanya Jefri,dengan wajah murkanya.Jefri sudah beberapa kali menangkap gelagat aneh antara Miqdad dan Kirana.

Adinda masih terdiam,terbayang dibenaknya perkelahian hebat yang akan terjadi antara Jefri dan Miqdad.Adinda tahu benar,betapa Jefri tidak mau melihat penderitaan pada dirinya.

"Brengsek......!!"Jefri mendapat jawaban dari kebungkaman Adinda,dengan penuh amarah Jefri bangkit dari duduknya dan melangkah pergi

"Jefri....!!!"pekik Adinda,berusaha menyusul langkah Jefri.Semuanya tak dapat menghentikan Adinda,yang berlari kecil menyusul Jefri hingga ke ambang pintu rumah itu.

"Aaahhh.....!"Rasa sakit di perut Adinda,membuatnya menghentikan langkahnya.

"Adinda...!"seru Rizky,Kirana,dan Maxime,beserta Rekha dan Alatalarik yang baru saja tiba di ruang tamu.

Semuanya segera berhambur menghampiri Adinda,untuk memastikan kondisi Adinda.Tanpa banyak berfikir Rizky segera mengangkat tubuh Adinda menuju sofa.Kirana terpatung sesaat melihat kesigapan Rizky pada Adinda,namun secepatnya Kirana menepis rasa cemburu itu.

*********

Miqdad sudah tiba di rumah Adinda.Namun Miqdad tidak menemukan siapapun di rumah itu.Disaat Miqdad sedang kacau memikirkan kemana mencari Adinda dan bagaimana kondisi Adinda saat ini,handphonenya berbunyi.Setelah melihat nama Jefri tertera di layar handphonenya, Miqdad segera mengangkat panggilannya.

"Hallo...!"sapa Miqdad

"Brengsek elo ya,bisa-bisanya elo biarin Adinda tersiksa jadi istrinya orang!sahabat macam apa elo!"semua cercaan untuk Miqdad lolos begitu saja dari bibir Jefri

"Elo udah tahu?"tanya Miqdad datar

"Elo dimana sekarang?gue mau buat perhitungan sama elo!"ketus Jefri

"Udah deh Jef,jangan nyari perkara disaat yang ngak tepat!sekarang yang penting kita harus nyariin Adinda,gue khawatir terjadi sesuatu sama dia!"oceh Miqdad terdengar penuh kekhawatiran

Kirana (sesion 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang