Part 36(Ending)

295 30 26
                                    

6bulan berlalu,si kecil Bintang menunjukkan banyak perkembangannya,menyempurnakan kebahagian Kirana dan Rizky.Adinda selalu melihat betapa sepasang suami istri itu bahagia bersama Bintang.Seperti saat ini, Rizky yang baru saja pulang kerja segera menghampiri Kirana,yang sedang bermain bersama Bintang di ruang tengah,kebetulan Adinda baru saja menyiapkan air untuk mandi Bintang.

"Ihh..papa bau acem deh!"suara manja Kirana menggoda Rizky, terdengar di telinga Adinda

"Tau nggak Bintang,bau acem papa ini paling disukai sama mama kamu!"saut Rizky

"Ihhh...apan sih,jangan di dengarin papa bohong tu!"saut Kirana,berbisik ditelinga si kecil yang dipangkunya.

"Ehh...emang bener kok,kamu kan paling suka kalau aku berkeringat gini,apalagi kalau keringatannya di atas kasur!"goda Rizky,sontak mencetak rona merah dipipi Kirana.

"Apaan sih Ky,udah sana mandi!"Kirana menepuk lengan Rizky

"Mandi bareng ya!"Rizky masih saja menggoda Kirana,Kirana langsung menunjukkan pelototan matanya.

"Yaudah aku mandi bareng Bintang aja!"ucap Rizky seraya mengambil alih Bintang dari pangkuan Kirana.

Betapa terkejut Rizky saat melihat Adinda, sudah berdiri tak jauh darinya,menatap sendu kearahnya.

"Udah pulang Mas?"Adinda mengatur ekspresinya agar nampak biasa.

Selama 6bulan Rizky sering mendapati ekspresi seperti itu,tidak hanya dari Adinda,adakalanya Kirana yang seperti itu.Namun Rizky tidak bisa berbuat apa-apa, karena kedua wanita itu yang bersedia bertahan disampingnya demi Bintang.

"Siniin Bintangnya Mas,aku mau mandiin dia!"Adinda memecahkan keheningan Rizky yang diselimuti rasa bersalah.

Rizky segera memberikan Bintang pada Adinda.Adinda membawa Bintang meninggalkan ruangan itu, dengan hati yang berkecamuk.Kirana dan Rizky menatap nanar pungguh Adinda,yang terus menjauh.Saat Kirana yang berada diposisi Adinda,Adindapun juga akan seperti itu.Mereka benar-benar terjebak dalam situasi yang menyesakkan.

******
Malam ini Adinda tidak mampu memejamkan matanya karena memikirkan keputusannya.
Adinda masih ingat janjinya 6bulan yang lalu,untuk pergi dari kehidupan Rizky dan Kirana.

Merelakan Rizky untuk Kirana itu,tidak sesulit merelakan Bintang untuk Kirana.Banyak kemungkinan buruk yang Adinda fikirkan, jika dia merelakan Bintang untuk Kirana.Bagaimana jika suatu saat Bintang tahu ibu kandungnya bukan Kirana,dan sanggupkah dia hidup dengan kenyataan dia meninggalkan putranya?.Pemikiran itu terus mengganggu hati Adinda malam ini.

Rupanya Kirana mampu merasakan kegelisahan Adinda.Entah kenapa malam ini dia merasa tidak nyaman, padahal saat ini Kirana sedang tidur dalam dekapan Rizky.Bukankah hal itu adalah hal ternyaman bagi Kirana!

Tentunya selama 6bulan ini Kirana dan Adinda mencoba membiasakan diri, untuk bergantian menikmati malam bersama Rizky.Dan Kirana akan merasa nyaman jika Rizky tidur di kamarnya.

Malam ini harusnya Rizky tidur di kamar Adinda,namun Adinda meminta Rizky tidur dikamar Kirana dengan suatu alasan.Nyatanya hal ini tidak membuat Kirana senang,karena entah kenapa Kirana merasa gelisah malam ini.Rizky terlalu lelah hingga tidak menyadari kegelisahan Kirana.

Hingga pagi tiba Kirana masih nampak gelisah,terlihat dari wajahnya saat membantu memasangkan dasi Rizky.
"Kamu kenapa,sayang?"tanya Rizky seraya mendongakkan wajah Kirana

"Nggak tahu,Ky!,dari semalam perasaanku itu nggak enak!"jawab Kirana sendu

"Tenanglah ada aku disini!"ucap Rizky,lalu mengecup kening Kirana.Kirana sedikit merasa tenang karena kasih sayang Rizky.

Kirana (sesion 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang