"Kang Yaebin, helm!" teriak Jun ngingetin ketika Rena turun dari motornya dan buru-buru lari nyamperin Bu Kahi yang berdiri di depan halaman, nyambut kedatangan para tamunya yang tidak lain dan bukan adalan murid-muridnya.
Ngedenger nama lengkapnya disebut, Rena jadi muter badan sambil meruntuki kebiasaanya yang suka lupa lepas helm. Beberapa hari yang lalu aja pas dia naik ojek dia diteriakin abang ojeknya gara-gara lupa lepas helm dan malah bawa masuk helm ke dalam rumah.
"Di dalam rumah bu Kahi gaada polisi, gausah ketakutan ditilang," ledek Jun ketika Rena ngasihin helm ke pemiliknya.
"Namanya juga lupa," kata Rena yang tanpa berlama-lama langsung ngacir lagi nyamperin temen-temennya yang lagi antre buat salam sama Bu Kahi.
"Yang lainnya mana nih? Kok cuma segini?" tanya Bu Kahi ketika selesai ngitung anak didiknya tapi jumlahnya engga duapuluh delapan.
"Sisanya masih di jalan, Bu. Bentar lagi sampai, kok," jawab Jonghyun selaku penanggung jawab kehadiran di acara ulang tahun Bu Kahi sekaligus reuni ini.
"Oh, gituu, kirain pada gak dateng. Ibu udah masak banyak banget looh, kalau gak pada datang kan bingung mau dimakan sama siapa," kata Bu Kahi menjelaskan kekhawatirannya.
"Tenang aja, Bu. Makanan ibu pasti abis, kita punya banyak mahasiswa kurang gizi," sahut Minki yang disahuti setuju sama Dokyeom, terus disahutin lagi Woozi.
Habis dari Woozi, terus disahutin lagi Eunwoo yang kembali ke mode normalnya karena lagi gak ada Mingyu.
"Eh kenapa ngobrolnya di teras, ayo masuk-masuk," kata Bu Kahi baru sadar kalau sedari tadi mereka ngobrol di teras dengan Bu Kahi berdiri di depan pintu.
"Ibu tinggal dulu bentar ke dapur yaa, kalian di sini aja," lanjut Bu Kahi yang disahuti iya buuu dengan semangat sama anak didiknya sembari berebut masuk dan ribet ngatur posisi duduk.
Padahal tinggal duduk, tapi heboh karena : Yang satu pengen di pojokan biar bisa nyender santuy, yang satu pengen deket pintu biar ada angin, yang satu pengen deket colokan listrik, yang satu pengen deket gebetan, yang satu pengen deket akuarium, yang dua pengen denget kaleng kong guan, dan lain sebagainya yang bikin Jonghyun pening karena kaya lagi ngurus anak Paud.
Nah yang dua orang yang pengen deket kaleng Khong Guan ini Dokyeom sama Eunwoo. Sebagai wafer hunter Khong Guan, mereka tentu gak bisa melepaskan kesempatan yang biasanya hanya bisa mereka dapat ketika hari lebaran.
"Bagi rata, deal?" Dokyeom membuat kesepakatan sama Eunwoo sembari nyodorin tangan kanannya, yang kemudian Eunwoo sambut dengan tangan kanannya juga.
"Deal," angguk Eunwoo setuju, daripada harus rebut-rebutan berakhir tangan sakit kena pinggiran kaleng dan wafernya rusak. Lebih baik bagi rata kan.
"Heh, main buka-buka aja, Bu Kahi udah kasih izin emang?" ucapan Siyeon menghentikan pergerakan tangan Dokyeom yang lagi nyongkel tutup kaleng pake sendok yang dibawa Aron.
Karena cinta lingkungan, Aron selalu bawa-bawa alat makannya sendiri. Mulai dari sendok, garpu, sumpit dan sedotan stainless. Rencananya sih nanti juga mau bawa gelas, mangkok, sama piring, tapi Aron masih nyari-nyari yang ringkes buat dibawa-bawa.
"IBUUUU, KALENG KONG GUANNYA BOLEH DOKYEOM BUKA KAN YA BUUU?" teriak Dokyeom, yang daripada disebut pertanyaan, lebih mengarah pada keinginan plus pemaksaan secara tidak langsung.
"Bukan Kong Guan, tapi Khong Guan, Kyeom. Pake kho, buka ho." Jun berkomentar disela-sela kegiatannya rapihin rambut, biar kalau ada yang tiba-tiba bikin story instagram Jun tetap terlihat tampan membahana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernah Sekelas
Fanfiction[Seventeen × Pristin × Nuest] Duapuluh delapan orang, duapuluh delapan kisah. Start : 17 Juli 2018 🚫 Cerita ini akan tetap dilanjutkan namun sangat slow update 🛇