"Hai~ don't be siders and met membaca"
Sebulan kemudianAuthor POV
Di Minggu pagi yang cerah, terlihat seorang wanita paruh baya sedang sibuk berkutat di dapur. Tangannya sibuk mengaduk adonan pancake yang akan dibuatnya untuk sarapan keluarga tercinta. Tiba-tiba ada sebuah tangan kekar yang memeluknya dari belakang. Nyonya Lee hanya tersenyum sambil terus mengaduk adonan di depannya.
"Wah, wah! Coba lihat siapa yang sudah bangun padahal eomma belum berteriak di depan pintu kamarnya, hihi."
"Hhhoooaaamm! Morning eomma,"Jong Suk melepaskan pelukannya dan langsung berdiri di samping sang eomma,"Eomma mau buat apa?"
"Pancake. Dian pasti suka, kan?"
Jong Suk menganggukan kepalanya dengan mantap sebagai jawaban dari pertanyaan Nyonya Lee. Dian pasti akan suka kalau dibuatkan pancake walau bisa dibilang pancake bukan makanan kesukaannya. Dian itu tipe orang yang suka sama semua jenis makanan. Termasuk orang yang sangat gampang kalau sudah berurusan dengan makanan walau dia seorang wanita pun. Tidak ada yang dipilih-pilihnya, tidak seperti wanita di luar sana, yang suka pilih-pilih makanan untuk menjaga penampilannya atau bahkan diet berlebihan.
"Eomma harap dia mau makan dan menghabiskan pancake buatan eomma. Dia terlihat semakin kurus semenjak kejadian kemarin,"suara Nyonya Lee mengecil.
Ya, sebulan yang lalu, setelah mengetahui dirinya mengalami keguguran, jiwa Dian terguncang. Dia menangis terus menerus menyalahkan dirinya. Tidak jauh berbeda dengan kedua mertuanya. Mereka ikut menangis meratapi nasib sang menantu, apalagi sang ibu mertua. Bahkan Beliau hampir pingsan ketika Jong Suk meneleponnya dan menceritakan kalau mereka telah kehilangan sang calon cucu. Tuan Lee sampai menunda pekerjaannya di pulau Jeju dan segera membawa sang istri pulang ke Seoul untuk melihat keadaan sang menantu. Pasca tindakan pembersihan rahim, Dian hanya dirawat semalam dan diijinkan pulang keesokan harinya.
Dari segi fisik, dia terlihat baik-baik saja. Hanya terkadang masih dirasakannya ada segelintir rasa sakit pada perut bagian bawahnya. Tetapi tidak dengan batinnya. Dia hidup menjalani hari-harinya seperti mayat hidup. Tidak ada ekspresi sama sekali di wajah manisnya. Bahkan untuk tersenyum pun tidak. Yang ada hanyalah tatapan sendu dan terkadang terdengar suara isakan-isakan kecil dari kamarnya. Dian tidak pernah keluar dari kamarnya. Bukan tidak pernah, lebih tepatnya dia hanya keluar untuk mengisi ulang botol minumnya dan mengambil beberapa bungkus roti. Terkadang juga membawa ramyeon cup yang sudah diseduh dan membawanya ke kamar. Kemudian dia akan kembali mengurung dirinya di kamar, menguncinya rapat-rapat dari dalam. Dan itu hanya terjadi seminggu sekali. Makanya tidak mengherankan kalau sekarang badannya menjadi kurus.
Dian juga tidak pernah lagi pergi bekerja semenjak kematian sang suami. Dia belum sanggup menginjakan kakiknya di tempat dimana mereka sering menghabiskan waktu mereka selama ini. Ya, Dian bekerja sebagai stylist di Namu Actors, agensi tempat Joon Gi bernaung. Ketika Joon Gi latihan dance, Dian pasti setia menemaninya sambil membawakan handuk kecil serta air mineral. Ketika Joon Gi syuting pun, Dian juga selalu setia menemaninya walau syutingnya sampai pagi buta atau pergi keluar kota. Mereka bahkan sering mendapat julukan sebagai "sweet couple" oleh para staff Namu Actors. Maka tidak mengherankan ketika Joon Gi meninggal dunia, semua staff seperti ikut merasakan kesedihan Dian. Bahkan CEO Namu Actors pun mengijinkan Dian untuk cuti selama yang Dian inginkan. Tetapi sepertinya, selama apapun Dian cuti atau bahkan lari dari kenyataan hidup sekali pun, tidak akan pernah bisa menyembuhkan lukanya. Luka yang dibentuk dari dua goresan kecil nan dalam di hati dan memorinya. Luka yang semakin lama semakin membesar dan membuatnya semakin terpuruk. Semua orang terdekat, keluarganya di Indonesia dan keluarga suaminya sudah beribuan kali mencoba menghiburnya. Tetapi nihil. Dian yang dulu mereka kenal, mungkin tidak akan pernah kembali lagi. Mungkin sudah pergi menghilang entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
JnD "miracle in destiny" [M]_HIATUS
Fanfiction"Kemana lagi aku harus mencarinya? Benda itu milik oppa dan juga kenangan kami. Aku harus bisa menemukannya!"-Dian Lee "Loh inii....apa aku lagi de javu? Ini sangat familiar...apa aku pernah melihatnya?"-Kim Nam Joon "Heol, apa-apaan wanita itu?? Me...