Part 6 : Jeju Island

31 8 15
                                    

"Hai! Don't be siders and met menikmati"


21 Juni 2021

L Hotel, Pulau Jeju

"Congratulations, Mr. Lee! Saya turut senang atas pertunangan anak kedua Anda!"seorang pria keturunan Kanada menjabat tangan Tuan Lee.

"Thank you very much, Mr. Dawson. Terimakasih sudah mau datang jauh-jauh ke sini. Silahkan nikmati hidangan yang telah disediakan,"Tuan Lee balas menjabat tangannya dan tersenyum ramah.

"Congrats!"pria keturunan Kanada tersebut menganggukan kepalanya ke arah Jong Suk sambil menjabat tangannya.

Jong Suk tersenyum kaku. Jujur saja, hari ini bukanlah hari yang dinantikan olehnya sepanjang hidupnya. Pria keturunan Kanada tersebut tersenyum kemudian pergi meninggalkan Tuan Lee dan Jong Suk menuju kerumunan tamu. Di dalam hall, sekitar 150 tamu undangan telah hadir dan sedang menikmati alunan live music sambil menyantap hidangan. Kebanyakan dari para tamu undangan yang hadir adalah kolega bisnis Tuan Lee. Hanya beberapa orang teman saja yang diundang oleh Jong Suk untuk datang ke acaranya ini. Sedangkan Dian, tidak mengundang siapapun. Awalnya, Dian mau mengundang Yoo Su eonnie untuk datang tetapi niatnya dia batalkan mengingat Yoo Su eonnie menaruh hati pada Jong Suk.

"Annyeong, Tuan Lee!"terdengar suara lantang seorang pria. Jong Suk menoleh ke arah kanannya, terlihat sesosok pria berkisar umur 50 tahunan mendekat ke arah mereka.

Senyum Tuan Lee mengembang,"Aahh, Tuan Jeon! Selamat datang! Saya senang Anda mau hadir,"tangannya terulur untuk menjabat tangan lawan bicaranya.

"Hahaha, saya juga. Kebetulan saya juga ada perlu di Jeju. Selamat atas pertunangan anak Anda,"beralih menjabat tangan Jong Suk,"Selamat!"

"Terimakasih, Tuan Jeon,"Jong Suk membalas jabatannya.

"Eoh, di mana wanita yang beruntung itu?"mata Tuan Jeon menjelajah isi hall.

"Sepertinya masih di ruangan. Maklum, wanita kalau sudah urusan rias merias suka memakan waktu yang lama, hahahah,"tawa Tuan Lee pecah.

"Ah, Anda benar, Tuan Lee! Sayang sekali kalau begitu saya tidak bisa melihat calon menantu Anda."

"Anda sudah mau pergi? Inti acaranya belum dimulai. Duduklah terlebih dulu dan nikmati hidangannya."

"I'm sorry. Saya ada acara penting lainnya. Kebetulan acara yang akan saya hadiri juga di hotel ini. Saya akan kembali lagi nanti,"Tuan Jeon menepuk pundak Jong Suk,"Sekali lagi. Selamat, anak muda!"kemudian pergi menuju pintu hall.

Jong Suk menunduk kemudian menghela nafasnya perlahan. Acara seperti ini selalu sukses membuatnya mati kebosanan. Rasanya mau melarikan diri entah kemana, asalkan bukan di sini. Apalagi acara pertunangannya dengan Dian ini benar-benar konyol menurutnya. Tapi dia dan Dian sudah sepakat akan tetap menjalankannya sesuai dengan permintaan Nyonya Lee. Mau tidak mau, Jong Suk harus pintar berakting, mengatur mimik wajahnya agar tidak dicurigai oleh kedua orang tuanya.

"Wuuaahh! Cantik sekali!"

"Anggunnya..!!"

"Benar-benar cantik!"

"Pasangan yang sempurna. Tampan dan cantik."

Terdengar suara riuh para tamu undangan yang saling menyahut satu per satu. Jong Suk mengangkat kepalanya, penasaran dengan apa yang dilihat oleh para tamu undangan sehingga mereka membuat sedikit kegaduhan. Dan dia melihat Dian sedang berjalan memasuki hall. Badan Dian yang kecil dan ramping berbalut gaun simple berwarna biru tua dengan hiasan brukat untuk atasannya. Riasan di wajahnya natural dan rambut ikalnya hanya ditata dengan jepit menggulung ke atas. Tetapi Dian terlihat sangat cantik. Dan juga menawan. Mata Jong Suk terus menatap Dian tanpa sedikitpun melepaskan pandangannya.

JnD "miracle in destiny" [M]_HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang