"Haii, don't be siders and nyappy nyappy reading"
😊😊😊
⚠warning ada yg smoothAuthor POV
"Kamuu......"
"Ssttt! Tenanglah. Percaya padaku. Sekarang aku akan mematikan lampunya,"tangannya menjulur ke arah dinding berniat menekan saklar untuk mematikan lampu.
Dian buru-buru menarik lengan pria tinggi di depannya,"Andwae! A-aku takut dengan gelap."
Jin menghentikan niatnya, kedua tangannya beralih mengenggam tangan Dian,"Tenanglah! Ada aku di sini."
Terlihat dari ekspresi wajahnya kalau Dian ragu tetapi selang beberapa detik kemudian kepalanya mengangguk dengan perlahan. Senyum tipis mengembang di wajah tampan Jin. Dengan gerakan yang cepat, tangannya menekan saklar lampu ruangan dan membuat ruangan menjadi gelap gulita. Hanya secercah cahaya dari celah-celah pintu yang berhasil menerangi ruangan kecil itu. Dian menutup kedua matanya dan tanpa dia sadari, dia melepaskan tangan Jin dan beralih menutup kedua telinganya. Dian berjongkok. Badannya gemetar. Dia takut dengan gelap. Sangat takut. Rasanya sunyi senyap menyeruak berbaur dengan gelapnya ruangan.
Tiba-tiba Dian merasakan badannya melayang dan menabrak sesuatu. Ah, bukan. Ada sesuatu yang menarik tangannya dan membuatnya seakan melayang. Ada sesuatu yang hangat menyelimutinya. Membuat jiwanya sedikit tenang dan debaran di jantungnya berdetak lebih kencang dua kali lipat. Dan Dian menyadari ada sesuatu yang sedang memeluknya. Siapa lagi kalau bukan pria tampan nan tinggi yang sedang bersamanya sekarang?
"Ahh, mianhae. Bukan mau lancang dengan memelukmu, Dian-ssi,"Jin memelankan suaranya,"Aku hanya takut kamu ketakutan sekarang karena ulahku."
Dian menggeleng perlahan. Mungkin tindakannya bodoh karena Jin tidak mungkin bisa melihatnya. Tetapi Jin mungkin bisa merasakannya karena kepalanya berada di dada bidang pria tampan itu. Tenggelam masuk menelusuk dada bidang pria tampan tersebut dan merasa nyaman berada di sana. Aroma kopi, coklat, teh, kayu manis dan beberapa rempah lainnya menyeruak masuk indra penciumannya.
Deg
Deg deg
Deg
Deg deg
Deg deg deg
Deg deg
Oke, itu suara debaran jantungnya yang semakin tidak karuan. Tetapi sepertinya ini bukan hanya suara detak jantungnya saja? Apa mungkin.......?
Ceklek
Krriieett
Terdengar suara pintu studio terbuka dan derap langkah kaki mengema ke penjuru ruangan. Dian menahan nafasnya. Takut-takut itu adalah Jungkook yang sedang mencarinya. Tangannya menutup mulutnya rapat-rapat dan matanya tertutup. Bercuap dalam hati agar pria bergigi kelinci itu tidak berhasil menemukannya bersama Jin.
Jin semakin mengeratkan pelukannya terhadap Dian dan menuntun Dian untuk berdiri dan bersembunyi di balik pintu. Mereka menyandar pada dinding dingin ruangan kecil tersebut. Sama-sama dalam keadaan tegang takut ketahuan.
"Aish! Di sini juga tidak ada orang."
Deg
Itu.....itu suara Jungkook! Dian semakin menutup matanya dan mengigit bibirnya kuat.
"Jangan sampai dia menemukan kami,"batinnya berteriak.
Derap langkah kaki mendekat ke arah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
JnD "miracle in destiny" [M]_HIATUS
Fanfiction"Kemana lagi aku harus mencarinya? Benda itu milik oppa dan juga kenangan kami. Aku harus bisa menemukannya!"-Dian Lee "Loh inii....apa aku lagi de javu? Ini sangat familiar...apa aku pernah melihatnya?"-Kim Nam Joon "Heol, apa-apaan wanita itu?? Me...