"Yuhuuu, don't be sider and nyappy heppy reading"
Jin POVTintin..tin
Kutekan klakson mobilku agar wanita yang sedang berdiri di depan gedung itu menyadari keberadaanku. Tetapi dia sama sekali tidak melihat kearahku, dia masih setia berdiri sambil memegang kedua pipinya.
"Aigoo," kuturun dari mobilku dan menghampirinya,"Dian-ah, kamu ti—"
Aku tidak melanjutkan perkataanku. Kalimatku tertahan di tenggorokanku ketika melihatnya. Dia sedang melamun dengan memegang kedua pipinya yang terlihat sedikit merona. Dan.....
"Eoh, jas siapa yang dipakainya? Bukankah tadi dia tidak memakai jas?"batinku.
Aku semakin mendekatinya dan menepuk pundaknya ketika jarak kami hanya selangkah lagi.
"Eoh, Seokjin-ssi,"katanya kaget melihatku.
"Oppa. Sudah kukatakan panggil aku dengan sebutan oppa. Ada apa denganmu?"
Dia menggeleng cepat,"A-ani."
"Terus ini jas siapa? Seingatku kamu tidak memakai jas,"alisku terangkat satu.
"A-ah i-itu..itu punya...."dia mengigit bibirnya.
"Waeyo?"
"Hmm, Seokjin-ssi, ah ani, maksudku Jin oppa, aku haus. Kita cari minuman dingin, eoh," dia mengalihkan pembicaraan kami.
"Baiklah,"balasku ragu-ragu,"Ayo, kita ke cafeku saja. Akan kubuatkan minuman kesukaanmu."
Dia tersenyum tipis menanggapiku. Aku meraih tangannya dan mengenggamnya erat. Aku membawanya ke gedung tepat di sebelah gedung GF Ent. berada.
"Waahh, daebak!"matanya berbinar ketika kami sampai di depan pintu masuk tempat yang selalu kubanggakan ini.
Aku tersenyum geli melihatnya,"Ini hasil keringatku selama beberapa tahun ini. Di lantai satu terbagi menjadi dua. Di sebelah kanan ada cafe kecil yang menyediakan berbagai macam minuman kopi, teh, coklat dan roti serta cake. Sebelah kirinya ada restoran yang menyediakan berbagai macam hidangan dari western sampai hidangan korea. Di lantai dua juga restoran tetapi ada beberapa ruangan khusus untuk tamu penting. Di lantai tiga ada mini bar. Yah, baru 2 tahun ini berjalan tetapi sudah banyak pengunjungnya. Dan terakhir, di lantai empat ada kantorku dan juga ruangan khusus untuk para member Bangtan."
Aku menengokan kepalaku kearahnya yang masih menatap kagum gedung yang kubangun dengan jerih payah ini. Rasanya hangat ketika melihatnya wajahnya seperti itu.
"Kajja, kita masuk."
Cring
"Selamat dat-Oh, Jin hyung, ada apa?"tanya Hung Seok, salah satu pegawaiku.
"Ani. Lanjutkan pekerjaanmu, Seok-ah."
Dia menganggukan kepalanya dan melanjutkan pekerjaannya, membersihkan salah satu meja yang terletak di sudut ruangan. Aku menarik Dian untuk duduk di salah satu kursi dan memberinya buku menu kecil.
"Pilihlah minuman yang kamu suka. Aku sendiri yang akan membuatkannya untukmu. Spesial,"senyumku mengembang.
Dia melihat sekilas menu yang kuberikan dan dia tersenyum ketika membaca sesuatu.
"Green tea," katanya semangat,"Green tea latte dengan whipped cream yang banyak, hihihi."
Deg
KAMU SEDANG MEMBACA
JnD "miracle in destiny" [M]_HIATUS
Fanfiction"Kemana lagi aku harus mencarinya? Benda itu milik oppa dan juga kenangan kami. Aku harus bisa menemukannya!"-Dian Lee "Loh inii....apa aku lagi de javu? Ini sangat familiar...apa aku pernah melihatnya?"-Kim Nam Joon "Heol, apa-apaan wanita itu?? Me...