Part 15 : SKAK!

33 8 3
                                    

"Uhuuu~ don't be sider and nyeppy heppy reading"

Yoongi menunjuk dengan dagunya,"Ituuu....."

Refleks mata Namjoon dan Dian mengikuti arah tatapan juga gerakan kecil dari dagu pria pucat di depan mereka.

"Aa-aahh..."Namjoon langsung melepaskan genggamannya pada tangan Dian, tersenyum bodoh sambil menggaruk belakang kepalanya.

Sedangkan Dian buru-buru memalingkan wajahnya ke arah lain sambil mengumpat dalam hati. Merutuki kebodohannya karena masih mengengam tangan Namjoon dan terlihat oleh Yoongi.

Alis Yoongi terangkat,"Apa aku melewatkan sesuatu?"

"Ani!"kata Namjoon dan Dian bersamaan.

"Waah, wahh! Sepertinya terjadi sesuatu,"Yoongi tersenyum miring,"Namjoon-ah, persiapkan dirimu sekarang juga! Kita ada meeting dengan bagian keuangan. Kamu tidak melupakannya, kan?"

Tangan Namjoon terangkat dan menepuk keningnya pelan,"Oh iya! Hampir aku melupakannya. Sekarang juga aku akan ke dalam dan bersiap-siap, Hyung. Emm, Dian-ssi, aku ke dalam dulu."

Namjoon sedikit membungkukan badannya ke arah Dian yang langsung dibalas anggukan kepala kemudian dia berjalan tergesa-gesa meninggalkan Yoongi dan Dian. Mata Dian terus menatap Namjoon tanpa berkedip hingga sosok pria tinggi tersebut tidak terlihat lagi olehnya.

"Ehem.."

Dian menatap Yoongi yang berdeham tadi,"Hmm??"

"Cih! Lupakan! Sekarang ikut aku ke dalam."

"Y-ye? Tuan Min, jangan berpikiran macam-macam. Ini masih pagi dan—"

"Dan apa?? Aku hanya menyuruhmu ikut masuk ke dalam dan menggunakan tangga yang ada di ruanganku untuk sampai di ruanganmu. Atau kamu mau berbalik ke sana dan keluar lewat tangga darurat, eoh?"mata kecil Yoongi menyipit dan menatap penuh curiga ke arah Dian,"Dian-ssi!"

"N-ne?"

".........byuntae!"Yoongi berjalan melewati Dian yang menatapnya tidak percaya dengan mulut yang menganga,"Oh iya, panggil aku Suga oppa! Ingat itu."

"Yyyaaaaa!"Dian menghentak-hentakan kakinya karena kesal dipanggil dengan sebutan itu.

Mendengar hentakan suara sepatu yang cukup keras dari arah belakangnya membuat seorang Min Yoongi tersenyum puas. Ternyata benar! Pemikirannya tidak salah. Baru saja Yoongi kembali lagi ke taman setelah menelepon sang eomma dan mempersiapkan dirinya untuk bekerja, dia sudah merasa sangat senang sekarang ini. Kenapa? Karena wanita yang ada di belakangnya.

"Aish! Ini karena Jin oppa aku jadi berpikiran yang tidak-tidak, menyebalkan!"lirih Dian pelan.

"Ayo masuk!"Yoongi sudah berada di ambang pintu kecil di tempat paling sudut dari taman mereka,"Kutinggal, eoh?"

"Yyyaa!"dengan perasaan yang masih kesal Dian setengah berlari mendekati tempat Yoongi berdiri,"Tunggu!"

Yoongi hanya memamerkan senyum sinisnya dan masuk terlebih dulu ke dalam. Melihat tingkah Yoongi yang menyebalkan di matanya, Dian mengigit bibirnya gemas.

"Kalau tidak mengingat Anda adalah wakil dirut di sini, sudah dipastikan sepatu ini melayang ke kepala Anda, Tuan Min yang Terhormat,"Dian mengumpat kecil sambil berjalan melalui pintu yang dilewati Yoongi tadi.

"Aku bisa mendengarnya, Dian-ssi,"suara Yoongi terdengar dari balik dinding,"Aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan."

"Aish!"

JnD "miracle in destiny" [M]_HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang