26. Hurts Like Hell

182 22 3
                                    

"bun, hyunjin pergi dulu" ucapnya, pura pura ngga melihat keberadaan gue yang ada disini. 

"Hati hati ya jin." ucap gue, jangankan membalas perkataan gue, Hyunjin bahkan nggak mau menengok. Gue tersenyum miris. Sedangkan bunda mengusap punggung gue, menyalurkan rasa sayang dan sabar. Bunda sendiri udah tau gue dan Hyunjin berantem karena kejadian dua minggu yang lalu, sudah dua minggu keadaan persahabatan kami semakin memburuk dan gue cuma bisa berusaha bertahan agar tidak semakin hancur. Persahabatan kami dan mereka terlalu berharga untuk dihancurkan begitu saja untuk gue.

"Ada yang bisa riri bantu ngga bun?"

"Kalo Riri ngga keberatan, diatas ada dus barang bekas yang mau Hyunjin buang, bisa Riri buangin?" ucap bunda. Bunda sendiripun sudah tahu orangtua gue sebentar lagi resmi bercerai. Itulah kenapa gue ada disini, menghabiskan waktu dengan bunda sebelum pindah ke Aussie, iya gue memilih untuk pindah ke Aussie untuk mama yang membutuhkan gue untuk menjadi sandarannya. Gue naik keatas dan menuju kamar Hyunjin yang sudah lama sekali tidak gue singgahi. Kamar itu kosong karena pemiliknya baru saja pergi.

Gue menatap dus yang ada disebelah pintu, mungkin dus ini yang ingin dibuang karena gue ngga melihat dus lainnya. Gue mengangkat dus yang cukup berat itu dan membawanya kebawah. Untung gue yang bawa bukan bunda serem banget kalo bunda bawa ini lewatin tangga, bisa bisanya Hyunjin nyuruh bunda udah tau ayah dan ka Jinyoung lagi gak ada.

"Taro disebelah tempat sampah aja ya ri" ucap bunda dan gue mengangguk. Gue keluar rumah dan menaruh dus itu di meja depan, iseng ingin tahu apa yang dibuang oleh Hyunjin. Gue membuka dus dan bagian paling atas foto kami berlima saat kelulusan SMP.

Gue mendadak mematung, dada gue berdentum kencang menimbulkan rasa sesak dan sakit didada, lantas menatap foto berbingkai itu dengan sedih. Di sebelahnya ada foto gue berdua dengan Hyunjin saat kami kelas empat SD, memakai baju olahraga setelah lomba lari.

Gue mengeluarkan benda itu, mengusap permukannya yang cukup berdebu dan dibawahnya gue menemukan sweater rajut berwarna putih.

Air mata gue jatuh begitu saja. Ini hadiah ulang tahun yang gue kasih tahun lalu. Gue bahkan inget berapa lama gue mengerjakan ini? enam bulan? Setahun? Gue merajutnya sedikit demi sedikit diwaktu luang. Gue mengangkat sweater itu hati hati dan gue masih bisa menghirup aroma Hyunjin dari sana.

Dibawahnya ada sapu tangan berwarna putih dengan sulaman namanya dipinggirnya. Orangtua gue, abang, dan mereka punya saputangan dengan sulaman nama mereka yang gue sulam sendiri setelah gue belajar menyulam dari oma. Gue bahkan masih ingat tangan yang penuh luka karena tertusuk jarum karena belum terbiasa menggunakannya.

Semakin gue lihat dan gue keluarkan, semakin gue merasa sedih. Ini barang barang dari gue, ini barang barang kenangan kita berlima.

Sebenci itu ya jin lo sama gue?

Gue membereskannya lagi dan memasukkannya dalam kardus dengan hati hati, memutuskan untuk membawanya pulang daripada membuangnya. Gue membiarkan kardus itu ada di meja depan dan masuk kedalam rumah, memilih pamit kepada bunda karena gue udah gak tahan ingin menangis sendirian .

"Bun, riri pulang ya?" pamit gue, bunda menyadari ada yang salah tapi tidak bertanya banyak, memberikan rantang berisi makanan. Gue menerimanya dan salim. Menaruh rantang tersebut diatas kardus tadi dan membawanya pulang.

Gue menaruh box itu diatas meja belajar. Menyalakan lagu, dan membuka kardusnya lagi seperti orang bodoh. Bodoh karena tahu apa yang aku lakukan hanya akan menyakitiku semakin dalam.

How can I say this without breaking
How can I say this without taking over
How can I put it down into words
When it's almost too much for my soul alone

Lagu yang jarang gue dengarkan ini mengalun samar memenuhi kamar. Dada gue terasa sesak, bahkan ketika gue menangis dengan keras, rasa sesak itu masih disana. Rasa menyakitkan yang tidak bisa dideskripsikan itu tidak mau berkurang sedikitpun, malah semakin besar.

Sebenci itu ya lo sama gue jin? Sehina itu ya gue dimata lo?

Pertanyaan itu muncul dibenak gue.

Rasanya sesakit itu, kenapa gue harus suka sama lo sih jin? Kenapa rasa sakit itu semakin banyak? Apa karena ekspektasi dan harapan gue ke lo sangat tinggi, yang berati berbanding lurus dengan sakitnya saat jatuh?

I don't want them to know the secrets
I don't want them to know the way I loved you
I don't think they'd understand it, no
I don't think they would accept me, no

Jangan jangan kalian juga melakukan hal yang sama kayak Hyunjin? Sehina itu ya gue dimata kalian?

Gue cuma ngga mau kalian liat gue ngga bisa ngadepin masalah gue padahal gue selama ini nyuruh kalian untuk menghadapi masalah kalian. Gue ngga cerita karena gue pikir ini hanya sementara dan semauanya akan kembali seperti semula sebelum masalah kalian selesai. Karena ketika gue cerita disaat masalah kalian belum selesai itu hanya akan menjadi beban kalian dan kalian akan merasa sungkan untuk bersender kegue.

Gue ngga pernah bilang gue suka sama Hyunjin karena gue ngga mau semuanya berubah menjadi canggung. Gue ngga mau persahabatan kita retak ataupun berubah hanya karena perasaan gue yang ngga seberapa dibanding pentingnya persahabatan kita.

Gue ngga ngomong apapun karena gue takut kalian ngga bakal mengerti karena gue bukan pencerita yang baik.

Memang salah gue, harusnya gue cerita sama kalian ngga peduli hasilnya akan seperti apa. Harusnya gue berusaha untuk membuat kalian mengerti walau kalian tidak akan mengerti. Tapi mengingat pandangan kearah gue. Melihat perlakuan kalian membuat gue menyimpulkan sesuatu.

Kalian ngga bisa nerima gue yang sekarang. Gue yang berubah terlalu banyak sampai kalian ngga mengenalinya.

And it hurts like hell

Gue menutup wajah gue dan menangis dengan keras. Yes, it hurts like hell.

---

Buku ini bentar lagi kelar unyaw. Wkwk akhirnya kelar juga ya tuhan. Beberapa chapter udah kelar tapi chapter penghubungnya belum huhu dan kayaknya aku gak sabi nulis sampe minggu depan karena minggu depan aku uas dan tugasku menumpuk huhu maaf ya

Have a nice day selamat puasa semuanya

06.05.2020

Pit A Pat 📌Hyunjin Stray Kids📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang