19. a Bad day, or a Good day?

152 23 1
                                    

"Gue minta maaf" ucap Hyunjin saat gue membuka pintu pagar rumah. Gue menatap Hyunjin dengan aneh.

"Buat apa?" tanya gue, lalu menutup kembali pintu pagar. Pagi ini kami berniat untuk jalan jalan bareng ka Jinyoung yang baru pulang minggu lalu.

"Masalah kemarin." ucapnya dan gue mengangguk mengerti. Memasukkan kunci gembok pagar kedalam tas.

"Gapapa, semua orang bisa lupa jin. Gue duduk didepan ya?" Izin gue. Membuka pintu kursi penumpang didepan. Hyunjin mengangguk dan gue akhirnya masuk. Didalam udah ada Felix, Seungmin, dan Jisung.

"Hai" sapa gue. menaruh tas gue dan memakai sabuk pengaman.

"Mau kemana?"

"Dufan" ajak Jisung. Kami menganggukkan kepala setuju. Udah lama kami nggak kesana dan sayang aja punya annual pass gak dipake-pake.

"Yang ada annual pass siapa?" tanya ka Jinyoung dan kami semua mengangkat tangan.

"Jadi cuma kakak yang gak ada? Yaudah jin, tolong beliin kakak tiket dong ditrave**** nanti uangnya kaka ganti"

"Oh iya kak, temen gue ada yang mau ikut dia nungguin diperempatan sebelum tol nanti"

"Oke"

"Gimana ri, sekolah?"

"Bukannya kakak udah nanyain dari kemarin ya, ya gitu gitu aja kak. Masih berusaha sih biar nilaiku gak turun lagi. Kemarin di panggil pak Jinyoung masalah OSN, tapi kayaknya aku gakjadi ikut OSN takut keteter"

"Keteter apaan. Kamu sekolah doang juga"

"Yakan masalah hidup kak"

"Iya iya maaf lupa udah tua udah pikun, jomblo lagi"

"Ih ka Jinyounggg maahhhh. Terus kenapa masalah jomblo? Minta dicariin?"

"Sama kamu aja gimana"

"IHHHH ka Jinyoung bercandanya gak lucu"

"Itu kak temen gue" ucap Hyunjin, menunjuk temannya yang berdiri tidak jauh setelah perempatan. Kak Jinyoung membelokkan mobil sebelum menepikan mobil. Gue tersenyum masam saat melihat bahwa teman yang dimaksud Hyunjin adalah Anyelir.

Gue pasti akan tersingkirkan lagi.

---

Benar aja, mereka lebih sibuk berlima dan gue bersyukur ada kak Jinyoung disini jadi gue gak ngenes ngenes banget. Gue sama ka Jinyoung ngikutin mereka dari belakang sambil minum cha***e yang tadi kita beli.

"Keliatannya kalo kamu yang minum enak banget ya ri, tapi aslinya rasanya manis banget." komentar ka Jinyoung, menenteng blackteanya yang tanpa gula. Gue menengok menatapnya bingung.

"Kak, ini nggak manis."

"Lupa kamu kalo minum manis manisnya kelewatan." ucapnya dan gue tertawa pelan, kalo beli minum ginian, ka Jinyoung 50% sugar aja udah enek, sedangkan gue 120% sugar dan bagi gue masih kurang manis.

"Ri?"

"Gapapa kok kak." ucap gue menjawab sebelum ditanya, kak Jinyoung mengacak rambut gue.

"Selalu aja mikirin orang lain" gumamnya tapi kedengeran sama gue. Gue tidak berkomentar karena gue gak tau dan harus bagaimana menjawabnya. Karena mereka terlihat bahagia, gak kayak pas mereka sama gue. Mereka ngobrol dan tertawa bareng Anye, tapi selalu tampak tak acuh dan sibuk sama hape kalo bareng gue.

"Hyunjin!" panggil ka Jinyoung dan mereka berlima terhenti. Menyadari bahwa gue dan ka Jinyoung sudah tertinggal jauh. Mereka menunggu kami berjalan kearah mereka. Sebenarnya ka Jinyoung sudah cukup tidak nyaman daritadi. Mereka berlima mengobrol sendiri, jalan seenaknya dan menaiki wahana tanpa bertanya gue atau ka Jinyoung. Dimobilpun mereka sibuk dengan pembicaraan yang tidak gue dan ka Jinyoung mengerti.

Gue tau, selain mereka diasingkan ka Jinyoung juga kasian sama gue, tapi gue juga gaktau harus gimana. Dan kalo ka Jinyoung ngomong atau apa gue gak enak karena ini masalah gue kan.

"Ka" lirih gue dan ka Jinyoung menghela nafas tidak jadi mengatakan apapun dan menuntun gue untuk menghampiri mereka.

"Gimana kalo naik itu?" Anye menunjuk suatu wahana dan gue menggeleng. Melihat baling balin yang diputar 360 derajat membuat gue bahkan sudah mual.

"Yaudah kalian naik aja, kakak disini nungguin Riri." ucap ka Jinyoung dan mereka pergi begitu saja. Gue menghela nafas, dan mencari area luas untuk duduk.

"Kamu gak capek?" tanyanya dan gue menggeleng.

"Capek banget kak"

"Seneng tapi kamu?" tanyanya, jeda sebentar sebelum gue memilih untuk tersenyum lantas mengangguk. Walau kenyataannya gue gak sesenang itu. Apa senangnya ke dufan bareng temen temen lo tapi mereka malah sibuk sendiri? Beruntung ka Jinyoung lebih memilih untuk bersama gue dan menemani gue. Mungkin kalo gak gue udah memilih untuk pulang aja naik kereta sendiri. Toh mereka juga gak akan sadar gue nggak ada disana. 

"Maaf ya ri" ucapnya merasa bersalah karena hari ini ka Jinyoung yang mengajak kami pergi. Gue menggeleng, ini bukan salah ka Jinyoung, emang waktunya aja yang lagi gak pas.

Maaf ya kak, kayaknya gue lemah banget sampe gak bisa terus terusan ngejar mereka, sampe gak menyadari kalau jarak kami sudah terlalu jauh.

Dan saat gue menyadarinya, itu terlalu sulit untuk dikikis oleh gue.

---
12.03.2020

Pit A Pat 📌Hyunjin Stray Kids📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang