Seungcheol regret

13.5K 1.4K 194
                                    

Hampir satu bulan lebih Wonwoo bagai menghilang ditelan bumi. Seungcheol yang menyatakan sebagai pelanggan tetap Wonwoo jelas merasa kehilangan. Pesannya tidak dibaca sama sekali. Namun, ia dikejutkan oleh gosipan yang menyebar dikampusnya lewat mulut-mulut terampir mahasiswi di koridor.

Sudah lama tidak terlihat batang hidungnya. Kini Seungcheol dikejutkan oleh berita baru yang cukup menghebohkan. Bahwa Jeon Wonwoo, jalang manis dengan tarif fantastis kampus mereka, dikabarkan berhenti dari dunia penuh lendirnya.

Belum sampai disitu, kejutan lainnya adalah bahwa dalang dibalik ini semua adalah Kim Mingyu. Kenyataan bahwa keluarnya seorang Jeon wonwoo adalah karna mingyu melarangnya dan memintanya berhenti. Itu semua karena Wonwoo merupakan kekasihnya kini.

Kekasih ya. Shit, ia tidak akan percaya begitu saja sebelum ia mendengar langsung dari sang tersangka.

Hari ini dikampus, tepat satu bulan lebih ia tidak bertemu Wonwoo. Dan seluruh pesan dan telfonnya diabaikan oleh si cantik. Lalu berita yang lumayan menghebohkan bagi penikmat Wonwoo muncul begitu saja. Parahnya lagi, Mingyu adalah dalangnya. Curang sekali dia, tapi Seungcheol tidak percaya pasal Mingyu yang menjadi kekasih Wonwoo.

Ia harus bertemu Wonwoo.

••••

"Wonwoo!"

Si cantik yang sedang berjalan santai hendak keluar kampusnya terkejut. Ia menoleh kebelakang dan mendapati Seungcheol yang sedikit berlari kearahnya. Dengan nafas terengah, Seungcheol kini berdiri dihadapannya. Wonwoo menunggu sampai pemuda bermata besar itu membuka suara.

"Kau..., berita itu benar?"

Kening Wonwoo mengkerut, masih belum mengerti arah pembicaraan Seungcheol. Pemuda dengan badan kekar itu menggenggam sebelah tangan Wonwoo. Tatapannya seakan menyidik dan tersirat ketidak relaan.

"Kau berhenti menjadi pelacur?"

Lalu Wonwoo menyuarakan 'A' dengan anggukan pelan. Ia tersenyum, membalas genggaman tangan besar Seungcheol pada jari lentiknya. Ia menjawab santai.

"Tidak juga."

Kini Seungcheol yang bingung, alis tebalnya mengernyit tidak mengerti.

"Lalu? Kenapa kau tidak membalas pesanku?"

Ia makin mendekatkan dirinya pada Wonwoo. Mengusap jemari dalam genggamannya lembut.

"Dia kekasihku hyung." Belum sempat Wonwoo menjawab, suara berat lain lebih dulu menjawabnya.

Keduanya terkejut melihat kedatangan Mingyu disana. Pemuda tinggi itu melepas genggaman tangan Seungcheol. Menarik Wonwoo mendekat padanya dan memeluk pinggul ramping si cantik dengan posesif.

Seungcheol menatap sinis, berdecih.

"Kau menikmatinya bukan? Sampai membuatku tidak bisa menyewa jalang ini."

Mingyu menyeringai. "Sekarang dia bukan lagi jalang, jadi jaga sikapmu hyung."

"Lalu jika bukan jalang apa, ha? Kau membayarnya, menafkahinya dengan iming-iming sex. Jangan munafik, Kim Mingyu."

"Ya, kau benar. Tapi ada yeng berbeda dengan Jeon Wonwoo yang sekarang. Dia tidak lagi menjadi jalang semua orang, tapi hanya jalangku seorang."

"Bajingan kau!"

"Terima kasih. Jadi sudah jelaskan, jangan mengganggu kami hyung. Carilah jalang lain"

Seungcheol melipat tangannya didada, masih beranu menantang Mingyu.

"Memangnya kau siapa?"

Diam-diam Wonwoo melirik Mingyu. Ia merasakan tubuhnya makin dipeluk erat oleh Mingyu.

"Aku kekasihnya. Bisa diterima?"

Sebelah alis Seungcheol terangkat.

"Benarkah Jeon?"

"A-ah itu Min-hmp!"

Mingyu menyambar cepat bibir Wonwoo. Melumatnya dihadapan Seungcheol yang kini terdiam. Masa bodoh jika ada mahasiswa lain yang melihat aks gila mereka dilingkungan kampus.

Mingyu menyudahi tautan mereka. Tertawa kecil meliha raut shock wonwoo. Mingyu melirik seungcheol dengan tatapan menang.

"Bagaimana?"

"Terserah!"

Lalu Seungcheol berbalik meninggalkan mereka dengan Mingyu yang tengah tersenyum senang.

••••

"Kau berlebihan Mingyu."

Wonwoo melempar tas nya asal ke sofa. Setelah sedikit cekcok dikampus tadi, Mingyu membawanya ke apartemen pemuda tinggi itu.

"Apa? Aku hanya menggagalkan rencananya membawamu kekamar."

"Aku kekasihmu? Yang benar saja."

Wajah remeh Wonwoo justru membuat senyum miring tercipta di wajah Mingyu.

"Ada yang salah dengan itu?"

Dan wajah Wonwoo berubah gugup ketika Mingyu mendekatinya.

"Aku hanya tidak suka caramu berbohong."

Sebelah alis Mingyu terangkat, tidak percaya. Langkahnya terus maju sampai Wonwoo terhimpit diantara tubuhnya dan dinding. Senyumnya makin mengembang.

"Lalu aku harus bilang apa?"

"Yang lain selain menyebutku kekasihmu."

"Kau keberatan? Atau kau kecewa karna itu hanya bualan..,hm?"

Wonwoo mendongak, menantang dengan balas menatap wajah Mingyu. Mengalungkan kedua tangannya dileher Mingyu. Membiarkan tubuhnya makin menempel pada Mingyu.

"Aku tidak suka terikat jika kau lupa."

"Kalau begitu tidak ada masalah kan."

"Hormonmu yang bermasalah sayang."

Mingyu terkekeh, rendah dan begitu seksi. Ia suka Wonwoo yang penuh kejutan. Maka ia memilih untuk mengikuti alur permainan Wonwoo.

"Kita lihat sampai mana kau bertahan."

Dan detik berikutnya sebuah ciuman terjadi. Mingyu memagut habis bibir Wonwoo yang terbuka. Tentu saja, dibalas dengan senang hati oleh Wonwoo.

"Ungh.."

Wonwoo melenguh tertahan merasakan pantatnya diremas oleh tangan besar Mingyu. Ciuman keduanya terputus, selanjutnya Wonwoo dipaksa mendongak. Mingyu mengecup dan melumat tiap jengkal leher mulus Wonwoo.

"Kim, apa kau vampir."

Wonwoo gemetar didalam pelukan Mingyu. Ia bisa mendengar kekehan berat Mingyu ditelinganya. Sialan, Mingyu benar-benar berbahaya.

"Aku bukan vampir sayang, aku dominan."

Lalu Mingyu menggiring Wonwoo kedalam kamarnya. Menjatuhkan diri ketengah ranjang. Saling menelanjangi diri dan saling menyentuh. Mencumbu satu sama lain dan menyuarakan desah nikmat juga geraman.

Hingga jeritan Wonwoo yang tunduk dalam dominasi Mingyu. Melenguh kala sang dominan bergerak diatas tubuhnya. Desahan keduanya memenuhi ruangan bagai simfoni indah ditelinga mereka. Begitu juga Mingyu, geraman dan desahan beratnya mengudara memenuhi ruang tidurnya. Wonwoo pasrah dibawah dominasi Mingyu.

Sekali lagi Mingyu mengeluarkan benihnya. Ia bertekad untuk menaklukan Wonwoo. Baik raga maupun hatinya.



Tbc.

Triple up gue lunas dong ya hehe..

Chap ini dan sebelumnya agak pendek karna saya maksa ngetik disaat gaenak badan :" hasilnya begini, maaf kalau kurang greget.

*Next chapnya babeh main gila hehe

Setelah ini saya mau ngetik nouvelle, babai.

Selamat membaca and sorry for typos..

-Brother land

AKRASIA | Meanie✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang