Gift

11.5K 1.3K 288
                                    

Wonwoo berjalan kearah pintu depan sambil menggerutu. Ini masih jam tujuh pagi, siapa orang yang bertamu sepagi ini. Masa bodoh dengan dirinya yang masih berantakan dengan baju tidurnya. Wonwoo membuka pintu, bersiap memarahi tamu yang kemungkinan besarnya adalah Seungcheol.

"Ada ap— huh?"

Wonwoo terheran, tidak ada orang didepan pintunya. Dia malah mendapati paket barang entah dari siapa. Dengan sedikit kesulitan karna terhalang perutnya, Wonwoo menunduk mengambil paket itu.

Penasaran, seingatnya dia tidak memesan apapun. Dan selama ini tidak pernah ada yang mengirim paket. Atau singkatnya, Wonwoo tidak punya siapa-siapa, dia seperti hidup terasing dalam dunianya sendiri.

Ia buka box berukuran sedang yang cukup berat itu. Alisnya bertaut dengan kening mengernyit. Begitu ia buka, didalam box ini terdapat dua kotak susu ibu hamil, makanan ringan, sereal dan kue-kue kecil. Wonwoo mengeluarkannya satu-persatu dan mendapati note kecil didasar box nya. Ia membaca note itu dengan teliti, penasaran siapa gerangan pengirimnya.

"Persediaan susu kamu hampir habis, dengan begini kamu tidak bisa menolak. Makanlah dengan baik."

Mata Wonwoo membesar, merasa dejavu dengan kalimat yang pernah ia dengar sebelumnya. Ia lanjut membaca note itu.

"Maaf kemarin aku pergi tanpa pamit. Aku tidak mau mengganggu baby yang sedang makan dengan mamanya. Sampai jumpa nanti."

Wonwoo meletakkan note kecil itu, jelas ia tau siapa yang mengirim ini semua. Ia melirik makanan yang lumayan banyak dimeja. Untuk apa Mingyu mengirim semua ini, apa dia pikir Wonwoo bisa di suap dengan makanan.

"Memangnya dia pikir aku ini tukang makan huh?!!"

Tapi tangannya membuka salah satu snack dari sana dan mulai memakannya. Biarkan saja, ibu hamil itu punya peraturan sendiri. Wonwoo asik memakan camilan sampai ia teringat kalau hari ini ia punya janji dengan Jeonghan. Mereka akan pergi mengunjungi kediaman dokter Kang.

"Aku akan bersiap-siap setelah memakan kue ini."

••••

Mingyu sibuk mengumpulkan segala macam berkas yang dibutuhkan untuk mendaftar wisuda. Beberapa kali ia kembali kerumahnya karna ternyata masih ada yang kurang. Sampai ia tidak sempat dan akhirnya memesan kurir untuk mengirim paket yang telah ia beli untuk Wonwoo.

Berkali-kali Mingyu keluar masuk ke ruangan staff fakultas untuk melengkapi berkasnya.

"Apa masih ada yang kurang pak?"

Staff itu kembali mengecek berkas milik Mingyu dengan teliti.

"Sudah lengkap semua untuk berkasnya. Tinggal menyelesaikan administrasinya saja di bagian keuangan."

Mingyu mengangguk mengerti, menerima selembar kertas untuk mengurus administrasi. Ia lekas pergi setelah mengucap terima kasih pada staff diruangan tersebut. Setelah menyelesaikan administrasi dan yang lainnya, Mingyu menghela nafas lega. Urusannya telah selesai, tinggal menunggu waktu kelulusannya saja.

Pemuda tinggi itu lekas berjalan menuju parkiran. Masuk kedalam mobilnya, berniat langsung pergi ketempat Wonwoo. Dengan wajah riang dia segera menancap gas nya.

Sedangkan Wonwoo dengan dokter Yoon telah sampai di kediaman dokter Kang. Di kompleks perumahan yang asri dan tenang. Mereka berhenti didepan pagar rumah bercat abu-abu yang lumayan besar. Mengingat dokter Kang mempunyai tempat praktek dirumahnya.

Sebelum mereka berdua sampai kedepan pintu. Seorang pemuda manis lebih dahulu keluar. Terkejut melihat kedatangan mereka dan berjalan sedikit terburu.

AKRASIA | Meanie✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang