03 | Kasih sayang.

1.8K 145 15
                                    

           ICHA  kembali kerumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ICHA kembali kerumahnya. Ia bertekad untuk meminta maaf kepada Mamanya. Sepertinya perilaku Icha kemarin agak keterlaluan. Ia mengetuk pintu berpelatur coklat itu. Kali ini Ia sudah mantap dengan jawabannya.

"Assalamualaikum Mah? " Icha melangkah masuk kedalam. Langkahnya terasa berat setiap menginjak keramik bermotif coklat. Seluruh wajah nya sudah dihiasi banyak keringat.

"Mah? gak ada di rumah ya?" Sungguh, Icha merasa sangat bersalah kali ini. Apa jangan jangan Mama marah sama gue? Icha berusaha menghapus berbagai pikiran negatif yang hinggap di benak nya.

"Baru pulang nak?" Icha menghela napas lega mendapati Desta berada di belakang nya sambil membawa berbagai macam baju. Tanpa ba-bi-bu, Icha langsung memeluk Desta dengan sangat erat. Seolah olah tak ingin kehilangan Mamanya.

Desta yang bingung dengan tingkah anaknya itu, hanya bisa melongo tak percaya. "Maaf Ma, sikap Icha tadi gak wajar buat seorang anak. Icha menyesal Ma. I'm sorry Mam."

Desta yang tersadar langsung membalas pelukan hangat dari Icha. "Senakal nakal nya kamu, Mama gak bakal berbuat lebih dari kata 'tegas'. Karena Mama tau, mana yang mendidik dan mana yang menyiksa. Dan Mama gak ingin kamu salah didikan nak."

Icha spechelees. Ia tak menyangka Mama nya akan berbuat seperti ini. "Mama gak perlu sedih, Icha udah mantapin niat buat milih ekskul Pasbar. Icha gak ingin buat kecewa Mama."

"Baguslah Icha, kau harus lebih rajin kali ini," ucap Desta mengelus puncak kepala Icha. "Oh ya, mulai kapan kau akan mengikuti ekstra itu nak?" tanya Desta penasaran.

"Entahlah Ma, Icha juga belum daftar. Rencana sih ke kelas nya 'kakak kelas ganteng.'" Icha mengangkat jari telunjuk dan jari tengah membentuk peace. Tak lupa Ia juga tertawa renyah sedangkan Desta hanya menatap dengan lengkungan bibir menghias wajahnya.

"Yaelah, baru pertama MOS aja udah bahagia. Apa lo bilang tadi? 'Kakak kelas ganteng?' mana ada Cha. Ngimpi lo," sambar Abrisam dengan kata kata pedas khas nya.

Icha benar benar jengkel dengan kakak nya itu, bagaimana bisa Ia memiliki seorang kakak seperti Abri? Heuh, mimpi buruk. "Lo sih kak, gak pernah tau, memang ada kok kakak kelas ganteng. Kalo gak tau, gak usah sok tau." Icha mulai geregetan dengan kakak nya itu.

Icha tau betul sifat kakak nya. Hanya ada 3 kemungkinan jika Abri mengeluarkan kata kata pedas khas nya yaitu, ketika Icha mengalami bully-an dengan teman teman nya. Kedua, jika pacar Icha berani membuat Icha menangis, maka tak segan segan Abri turun mulut. Dan terakhir, ini yang tak diingin kan dari seorang Abrisam yaitu ketika Icha membandingkan cowok yang lain lebih ganteng, kece, cool, humoris daripada dia, maka tak segan Ia mengeluarkan kata pedasnya.

"Mana ada cowok ganteng selain gue, Icha? lo katarak sih, cowok ganteng gini dibilang gak ganteng,"celoteh Abri panjang lebar. Desta yang menatap anak anak nya ribut, memilih melerai mereka.

"Icha, Abri, kalian masuk kedalam. Mama gak mau ada suara berisik disini." Nada bicara seorang Desta terdengar tegas walaupun menggunakan Intonasi rendah dan lembut. Icha berlari kecil menuju kamar nya, Ia langsung menutup pintu dan memilih menyendiri daripada mendengar ocehan sang Mama, dan sang Kakak.

===============

Hembusan angin menerpa rambut seorang wanita yang sedang duduk termenung di sebuah balkon lantai dua. Sesekali Ia menikmati pemandangan yang tersaji di hadapannya saat ini. Tangannya sibuk menari-nari disebuah sketchbook.

Icha sedang malas untuk keluar rumah, Ia masih fokus untuk menggambar. Sudah daritadi Ia menghapus berbagai coretan-coretan di kertas putih tersebut.

"Sebenarnya gue mau gambar apaan sih? daritadi wajah cowok itu yang keluar." Icha mengela napas pelan, sudah berapa kali Ia mencoba menghapus gambar wajah cowok itu di benak nya. Namun, hasil nya nihil. Tak bisa hilang.

Icha memejamkan mata, lalu perlahan membuka kedua matanya. Tangan mungil nya langsung membuat coretan-coretan kecil di lembar gambar.

Sudah lima belas menit berlalu, Icha membulatkan mata tak percaya melihat gambarannya sendiri. Icha tak percaya dengan yang dilihat nya saat ini.

Gambar sketsa wajah cowok misterius itu.

"Hah??! kenapa malah gambar wajah cowok itu yang gue gambar??!" Icha takjub dengan pemandangan ini, terheran heran dengan yang Ia lihat sekarang.

Icha menggelengkan kepala nya kuat kuat.
"Gak, gak mungkin gue suka sama dia?"

==================

==================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello gaizz,

I'm kooming. Ada yang bertanya tanya gak kenapa upate nya kelamaan? wkwkkwk. Itu sebenernya karena waktu sih.

kalo waktu nya banyak bakal rajin update. Kalo sempit sih, jarang update.

Maaf ya kawan :)

Oh ya menurut kalian, tokoh yang cocok buat meranin ARGA DAN ICHA siapa ya? Koment dong. Sepi amat :(

Bye, See you.

Zakisept- pengikut bucin :)

Blacksweet [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang