50 | Menjadi Detektif

264 20 4
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH ICHA DAN ARGA, YANG DISELIMUTI ASAP KARENA KIREY 🔥🔥💛💛❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA KISAH ICHA DAN ARGA, YANG DISELIMUTI ASAP KARENA KIREY 🔥🔥💛💛❤️

Jangan lupa buat klik dulu tombol votenya karena bakal berarti banget buat aku. Terimakasih yang sudah melakukannya💙💙

Dan, sini absen dulu yang udah baca chapter kali ini. Sekalian tag temen kalian biar tambah petjah parahh🔥❤️❤️

Siap mengisi setiap in-line di kolom komentarnya? Ramaikannn❤️❤️

Selamat membaca💗

(Now playing | Menghujam jantung➖Tompi)

Love your readers, happy reading...💙

°==========================°

50. MENJADI DETEKTIF

"Bitch, i don't like you..
I don't like you..
I don't like you...
Bitch, i don't like you!!"

——from Kirey Calista to Icha Raveena.

ARGA masih terduduk lemas di bangkunya. Padahal ini sudah jam pulang sekolah. Rivan yang bingung dengan perubahan sikap sahabatnya itu juga ikutan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ga, ayo, buruan kita lakuin misi ini. Mumpung tuh cewek belum pulang," bisiknya dari bangku belakang milik temannya.

Arga terdiam sejenak. Memikirkan keputusannya untuk melakukan misinya dengan Rivan, atau memilih untuk ke kelas Icha sekarang, dan menjelaskan semuanya, sehingga tak ada kesalahpahaman.

"Ga, Lo masih bengong, sih? Itu si Kirey mau pergi pulang tuh sama gengnya, buruan samperin. Ingat misi kita, Ga!"

Cowok itu masih diam ditempatnya. Sepertinya, ia masih bingung harus memilih yang mana. Pergi menghampiri Kirey, dan melakukan misinya, atau ke kelas Icha?

Arga bangkit dari duduknya. Membereskan buku-bukunya dengan cepat dan gesit lalu memasukkannya ke dalam tas. Ia tak boleh bimbang mengambil keputusan. Ia rasa, ini keputusan yang baik.

Cowok itu melangkah ke arah meja Kirey dan gengnya. Sedangkan cewek itu malah kebaperan sendiri karena Arga yang tiba-tiba mendekatinya.

"Aduh, dia kesini, nih, gaya rambut gue udah bagus belum?"

"Udah, tenang aja. Lo udah cantik kok!"

"Oke, gak boleh nerveous. Harus tetap cantik dan gak boleh malu-maluin Arga!"

Kirey tersenyum menatap Arga yang berhenti memang tepat di hadapannya dengan tas hitam yang menggelayut di lengan kanannya. Di belakang cowok itu ada Rivan yang setia menunggu.

Blacksweet [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang