"FINA?"Seorang cewek yang sedang sibuk memilih barang itu terlonjak kaget saat mengetahui bahwa ada yang memanggilnya. Saat melengok ke belakang, ia tambah terkejut bahwa ternyata yang memanggil adalah sahabatnya sendiri.
"Icha? Lo ada disini juga?"
Yang ditanya langsung memeluk Fina secara langsung. Liburan baru tiba, namun membuat Icha sudah kangen tak karuan tanpa satu sahabatnya ini.
"Iya. Gue bareng sama Letta tuh. Lama banget memang tuh anaknya kalo belanja," tukas Icha sambil masih merasa senang.
"Cha? Ini enak apa engg——"
Letta terdiam cukup lama setelah melihat sosok sahabat nya bertemu dengan Fina. "Fina!!! Gue kangen juga sama lo," pekik Letta sambil memeluk erat cewek itu.
"Iya, iya. Udahan ah. Ini gue gak bisa napas, tau!"
"He...he...he...," cengir Letta sambil menggaruk tengkuknya. "Bentar gue ke kasir dulu. Lo jangan pulang dulu, ya, Fin."
Setelah semua urusan si cewek rempong itu selesai, mereka bertiga berjalan di atas trotoar dengan berbincang-bincang ringan.
"Lo belanja apa tadi, Fin?" tanya Letta penuh antusias. Namun, Fina hanya menjawab dengan muka masam. Entah apa yang ada di pikiran cewek itu sekarang, namun membuat Icha sendiri kebingungan.
Icha berdeham sebentar.
"Lo masih ada masalah, ya, Fin?"Sebuah pertanyaan dari Icha meluncur begitu saja tanpa diminta, ia benar-benar penasaran mengapa sahabatnya tiba-tiba murung. Tak disangka, Fina menghentikan gerakan langkah kakinya.
Sebuah air mata meluncur begitu saja dari wajah Fina. Icha dan Letta yang melihat bagai tersambar petir di siang bolong, karena tiada hujan dan badai, Fina tiba-tiba menangis.
"Fin? Lo kenapa? Ayo cerita sama gue," bujuk Letta sambil mengelus pelan bahu sahabatnya.
Fina seketika langsung memeluk Icha dan Letta.
"Gue ada masalah sama keluarga gue, gue gak kuat buat ngejalanin ini sendirian, Cha, Ta. Gue lelah sama semua ini, seolah-olah Tuhan gak adil sama keluarga gue!"
=====================
Kini cewek berkacamata itu melepas kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Ia menghapus pelan bekas air mata yang masih tersisa sedikit walaupun tidak terlalu nampak.
Hembusan angin siang yang tak terlalu membakar kulit karena tertutup awan itu, kini menerpa lembut rambut Fina. Cewek itu menarik napas beberapa kali sebelum akhirnya memutuskan untuk berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blacksweet [SELESAI] ✅
Novela Juvenil[HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA ADA PART YANG DIPRIVAT] SELESAI MEMBACA JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN BERUPA KOMENTAR DAN VOTE SANGAT BERHARGA BAGI AUTHOR🥺🙏💚 BERHENTI UNTUK PLAGIAT! INI CERITA ASLINYA⚡✨ SEDANG DALAM PROSES : • Re...