28 | Something in love

393 37 11
                                    

      RIVAN duduk termenung di bangku tunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      RIVAN duduk termenung di bangku tunggu. Ditemani oleh Aksa yang masih diam tak berkutik setelah mendengar kabar Arga yang semakin memburuk.

          "Gimana keadaan Arga, Van? Kenapa bisa kondisinya tambah drop begini? Apa karena lo yang gak bisa jaga dia?" tanya Aksa dengan berbagai pertanyaan bertubi-tubi.

          Rivan yang memang sudah resah sedari tadi, mencoba menghiraukannya. Namun, ocehan dari Aksa, membuat otak dan telinganya menjadi panas. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat.

           Dengan satu kali hentakan, Rivan berdiri, dan menarik kerah baju Aksa sambil menatap wajah cowok itu. "Lo itu gak tau apa-apa, Sa. Baru dateng aja sok banget lo. Tau apa lo soal Arga, hah?!"

           "Gue udah hubungi lo dari tadi, tapi tetep gak ada jawaban. Dan sekarang, lo barusan datang, langsung nyalahin gue yang udah datang dari tadi?"

         "Bahkan, waktu Arga lagi kritis, lo dimana? Dimana, hah?! Jangan main bacot aja dong! Lihat keadaan sekitar dulu, baru berani bacot!"

            Bogem mentah dari Rivan langsung meluncur ke arah pipi kanan Aksa. Cowok itu tak dapat mengendalikan emosinya sekarang. Sedangkan Aksa, sudah tergulai lemas di atas lantai.

           Napas Rivan naik turun sesuai dengan irama jantungnya. Aksa mencoba bangkit, namun lagi-lagi kerahnya ditarik oleh Rivan. "Bangun, lo, pengecut!"

           Tangan Rivan sudah mengepal di udara. Namun, tiba-tiba sebuah suara menginterupsi gerakannya.

"KAK RIVAN, KAK AKSA!! BERHENTI KALIAN!"

           Rivan tahu betul pemilik suara itu. Bukan. Itu bukan suara milik Letta Jovanka. Melainkan milik...,ya, Icha Raveena.

             Rivan melepaskan genggaman kerah baju Aksa, lalu menurunkan kepalan tangannya dari udara. Ia langsung mematung di tempat tatkala melihat sosok Icha kembali.

            "Icha? Ini beneran lo?"

            "Ya, Kak. Ini beneran Icha!"

           Cewek itu melangkah mendekati Rivan dan Aksa yang mulai tergulai lemas. Letta juga membantu Aksa untuk duduk di bangku tunggu.

          "Jujur, Icha gak suka sama kalian yang tiba-tiba berantem gitu aja,ya! Kalian itu sahabatan. Memang kalian berdua gak kasihan sama Kak Arga, yang lagi berjuang buat sembuh? Tapi sekalinya, kalian malah berantem!"

            Penjelasan Icha membuat Rivan sadar dari lamunannya. Ia seketika memasang wajah datar sambil menatap Aksa dan Letta bergantian, lalu beralih ke Icha.

           "Gue begini, karena Aksa duluan yang mulai. Gue bisa jelasin semuanya, Ta! Lo jangan marah, ya!" pinta Rivan memelas sambil mencoba menatap wajah cewek itu. Namun, Letta malah memalingkan wajahnya ke arah Aksa.

Blacksweet [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang