# harusnya bukan
seperti ini #saat membuka mataku aku sadar ini bukanlah kamarku.
langit-langitnya berbeda dan selimutnya berbau lavender bukan berbau deterjen seperti milikku.
aku menoleh ketika pintu ruangan terbuka membiarkan seseorang masuk sambil membawa nampan.
"na? udah bangun? kebetulan banget, nih buat sarapan."
dia meletakkan nampan itu di pangkuannya yang kini duduk di sisi kasur.
"lo suka susu cokelat kan?"
aku mengangguk canggung, menyadari hubungan kita yang tak terlalu baik.
tapi dia masih bersedia menampungku.
"kenapa lo ga anterin gue pulang aja cy?" tanyaku pada nancy.
yang kuyakin dia adalah orang yang menolongku dari kematian semalam.
alasanku menanyakan hal itu karena seingatku nancy tau persis dimana letak rumahku.
"maaf ya na, semalem ga ada taksi yang kosong, gue bawa aja lo tempat gue yang lebih deket, lo gapapa kan?" dia seperti merasa bersalah.
padahal kan dia telah melakukan hal terpuji.
"gapapa, gue yang minta maaf udah ngerepotin lo."
aku mendengar perutku yang keroncongan dan nancy hanya terkekeh lalu memberikan nampannya padaku.
"enak cy, makasih ya."
nancy tersenyum bagai malaikat, dia memang cantik pantas saja yoonbin beralih kepadanya.
"na, yoonbin dia bilang minta maaf soal yang semalem. dia ga niat bikin lo sakit hati, gue harap lo mau pertimbangin buat maafin dia," ujar nancy di tengah kegiatan mengunyahku.
aku yang mendengarnya langsung tak nafsu makan.
"kenapa lo yang bilang? bukan yoonbin secara langsung?"
"yoonbin semalem dateng kesini pas gue telepon kalo lo pingsan, dia merasa bersalah tapi dia ga mau bikin lo makin marah saat ngeliat dia."
nancy menatapku sendu, "dia beneran ga ada niatan buat nyakitin lo na, yoonbin cuma mau ngelindungin lo."
yang aku pertanyakan, kenapa nancy repot-repot menjelaskan hal ini? padahal aku sudah tak ada hubungan lagi dengan yoonbin.
sebaliknya, nancy lah yang sekarang di sisi yoonbin dan harusnya yoonbin lebih memprioritaskan nancy.
"gue ga ngerti sama lo berdua, kalian udah jelas-jelas ga ada hubungan sama gue, kenapa malah baik ke gue? gue bingung, cy," kataku jujur.
"karena kita berdua sayang sama lo na, lo sahabat kita. orang berharga bagi kita."
cih, bohong.
orang berharga mana yang seenaknya dihianati sepertiku?
"mungkin lo sulit percaya buat saat ini, tapi nanti setelah semua selesai gue dan yoonbin bakal jelasin hal yang terjadi."
perkataan nancy semakin membuatku bingung.
aku menyerahkan nampan yang belum sepenuhnya kuhabiskan isinya itu.
aku bangkit lalu memaksakan untuk berjalan.
mengambil jacket ku yang digantungkan nancy dan berujar sebelum keluar kamar, "makasih udah nolongin gue cy, bilang yoonbin gue udah ga peduli sama dia lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
rocket [ ha yoonbin ✔️]
Fanfictionyoonbin sebagai mantan tidak sebrengsek kelihatannya [au] [semi-baku] [lapslock] ©aulyaray