# menjadi tawanan #
hyunjin terhenyak mendengar penjelasan yoonbin, aku di sini hanya diam dan sesekali menyertai penjelasan yoonbin tentang kondisi nancy saat ini.
"lo pasti bohong kan? ga mungkin nancy hamil anak gue!" ucap hyunjin berusaha mengelak.
oke, aku rasa aku benar-benar muak padanya.
"gimana bisa lo anggep gue bohong, sementara sekarang nancy lagi nungguin lo, njing!" bentak yoonbin tak tahan lagi.
aku mengerti perasaannya, sebetulnya aku pun tak tahan meluapkan emosiku tapi aku tak mau memperkeruh suasana.
"gue ga bisa percaya gitu aja, bisa aja itu anak orang lain."
"jadi lu nuduh nancy tidur sama cowok lain?! bangsat! jaga tuh mulut!" yoonbin sudah mau bangkit dari duduknya dan kembali menghajar hyunjin tapi aku menahannya.
kalau begitu caranya, bisa-bisa bayi di perut nancy akan lahir tanpa ayah.
"nancy ga kayak gitu jin, dia beneran sayang sama lo dan itu anak lo!" ucapku setengah membentak.
"ck. kalo emang iya terus apa? gue harus nikahin dia gitu? gila."
lu yang gila anjing, bangsat, kadal, codot!
abaikan suara hatiku barusan.
"lo harus tanggung jawab dong! itu anak lo jin, darah daging lo!" sentak yoonbin.
"kenapa nancy goblok banget sih, udah tau hamil bukannya digugurin malah masih nungguin gue? otak dia dimana sih?!" protes hyunjin yang berhasil membuat telinga yoonbin memerah menahan marah.
tangannya terkepal siap untuk meninju wajah hyunjin kapan saja tapi kurasa dia masih berusaha menahannya.
"lo bukan manusia ya jin? itu ada nyawa di tubuh nancy dan lo dengan enteng bilang harusnya nancy gugurin janinnya? lo bayangin aja ibu lo dulu kek gitu, emang lo bisa lahir apa di dunia ini kalo ibu lo gugurin lo yang masih orok?"
aku mengatakannya untuk menyadarkan hyunjin yang sepertinya otaknya sudah berdebu itu.
dia tak layak disebut manusia kecuali mau mempertanggung jawabkan keadaan nancy saat ini.
"tapi kan gue masih kuliah, gue aja masih minta uang jajan dari orang tua, ya kali mau nikahin nancy," ucapnya diakhiri decihan meremehkan.
"makanya lo usaha, nancy juga usaha buat ngehidupin dia sama janinnya, lo masih ada waktu 7 bulan sebelum kelahiran anak lo harusnya lo bisa sadar dan usaha mulai dari sekarang!"
hyunjin terlihat frustasi sendiri dan mengacak surainya berantakan.
"sumpah ngerepotin banget! gini, gue bakal nemuin nancy dulu dan ngobrol sama dia, dan please kalo kita udah diskusi dan buat pilihan kalian jangan ikut campur, oke?"
yoonbin terlihat menatap hyunjin tak suka, "kecuali lo ngelukain nancy, gue janji bakal ngirim lo ke neraka."
ancaman yoonbin mengerikan, kuharap itu tak akan terjadi karena itu artinya yoonbin bisa dipenjara.
"oke, semoga lo buat keputusan yang bijak soal hal ini, sekarang lo harus ketemu nancy," suruhku namun sepertinya tak disetujui hyunjin.
"ketemu nancy? dengan wajah bonyok gini? ntar yang ada dia khawatir terus nanya kenapa gue kayak gini, kalo pertemanan kalian mau putus ya silahkan aja, tapi jangan salahin gue kalo nancy tau kalian yang udah bikin gue bonyok gini."
hah? kenapa dia pede sekali? memang nancy akan khawatir dan lebih memihak padanya daripada aku dan yoonbin?
"ck. iya udah terus mau lo apa?" itu yoonbin yang bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
rocket [ ha yoonbin ✔️]
Fiksi Penggemaryoonbin sebagai mantan tidak sebrengsek kelihatannya [au] [semi-baku] [lapslock] ©aulyaray