EPILOG

366 7 2
                                    

Setelah pengalaman beberapa bulan yang lalu, Dasha, Faida, Naila, dan Arjuna semakin lekat persahabatannya dan mulai menghargai uang. Mereka sudah tidak lagi menghambur-hamburkan uang untuk foya-foya seperti dulu. Setelah pengalaman Dasha di jalan kemarin, mereka benar-benar sadar. Bahwa di luar sana masih banyak orang yang tidak beruntung. Yang keadaannya masih jauh di bawah mereka dan untuk bertahan hidup mendapatkan uang, mereka harus benar-benar berjuang bekerja apapun. Kini, mereka memutuskan untuk sebulan beberapa kali untuk sibuk baksos atau menjadi volunteer di beberapa tempat, walau masih menggunakan uang orang tua mereka.

Selain itu, Alena-mantan pekerja seks komersial- yang mereka temui pada waktu itu pun sudah mulai bekerja di rumag Naila. Sebagai asisten pribadinya dengan bayaran yang tidak sedikit, tempat hidup yang nyaman juga terjamin, dan dengan pekerjaan tidak terlalu berat. Sesekali Alena juga mereka ajak untuk berbelanja, menunjukkan fashion masa kini kepada Alena.

Putra yang tidak begitu mengenal sahabat-sahabat Dasha pun mulai akrab dengan Faida, Naila, dan Arjuna. Putra pun mulai kebiasaannya menjadi pengedar dan pemakai. Berusaha untuk mencari pekerjaan yang halal sejak melihat Alena yang mau berusaha untuk berubah menjadi yang lebih baik. Meski Arjuna mengajaknya untuk bergabung bekerja di rumah Arjuna, Putra menolak dengan halus. Putra lebih suka mendapatkan pekerjaan sendiri dengan caranya.

Hubungan Dasha dengan Papa, Mama, dan Dila pun mulai membaik. Papa dan Mama selalu berusaha untuk meluangkan waktu untuk Dasha dan Dila. Begitupun Dasha yang mulai ikut mengurus Dila dan berusaha akrab dengan adik semata wayangnya. Beberapa kali mereka menjadwalkan untuk liburan bersama. Entah keluar kota atau keluar Negeri lagi. Perkembangan belajar Dasha di sekolah pun mulai membaik.

Teman-teman jalanan Dasha dulu yang membantunya dulu pun masih suka berkomunikasi dengan Dasha, bahkan mengumpul bersama Dasha. Terlebih anak-anak racing di salah satu tempat, beberapa kali mengajak Dasha untuk menonton balapan motor atau ikut balapan motor resmi dan non resmi atas izin Papa dan Mama Dasha.

TAMAT

DASHA & JAKARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang