*(Maaf kalo judul sama ceritanya tidak sesuai🙏)
.
.
.Prittt!!!!
Suara pluit terdengar sangat nyaring di lapangan bola siang itu.
Seorang laki-laki tampak berlari begitu kencang sambil membawa tongkat estafet menuju kawannya di depan. Kecepatan berlarinya yang seperti Usain Bolt membuat banyak orang yang melihat berdecak kagum.
Pluit kemudian dibunyikan kembali setelah pelari ke-4 mereka, Seungchol berhasil sampai ke garis finish.
Dengan senyum bangga, Siwon, selaku guru pembimbing menghampiri ke-4 siswa didiknya.
“Saem harap kalian dapat mempertahankan rekor kalian hari ini sampai 3 hari kedepan," pesan guru olahraga tersebut.
“Siap, Saem!!!” teriak mereka bertiga dengan semangat. Tentu saja Wonwoo tidak akan melakukannya.
“Aku tidak salah menetapkanmu sebagai pelari pertama. Pertahankan!” ujar sosok tampan tadi kepada Wonwoo.
Ketiga kawannya bertepuk tangan dengan bangga. Sedangkan yang mendapat pujian hanya menganggukkan kepalanya pelan.
“Besok kita latihan sepulang sekolah.”
“Saem, kenapa tidak pagi lagi saja?” protes Seungchol.
“Kalian senang sekali diajak membolos pelajaran. Tidak! Besok kita latihan sepulang sekolah. Titik.”
“Yahhh….” Helaan kekecewaan pun menjadi penutup latihan pada siang hari itu.
Dengan peluh yang membasahi hampir seluruh seragam olahraga, keempat pemuda tadi berjalan lunglai meninggalkan lapangan.
“Wonwoo-ssi!!!” teriak seorang gadis tiba-tiba.
Mereka berempat lantas menolehkan kepala serentak ke arah sumber suara.
Dengan sedikit berlari, Wonwoo menghampiri gadis tersebut. Setelahnya mereka berdua terlihat hanyut dalam percakapan hingga tidak menyadari bahwa ada 3 pasang mata yang menatap mereka berdua penuh curiga.
“Bukankah itu Haeun?”
“Ada hubungan apa Wonwoo dengan gadis itu?”
Terlihat jelas bahwa ketiganya menatap tidak suka interaksi tersebut.
“Jelaskan pada kami!”
Baru juga kembali, Wonwoo sudah diserang pertanyaan.
“Kau tidak sedang mendekatinya, kan?”
“Atau kalian sedang ada sesuatu?”
Wonwoo memutar bola matanya malas. Ia jengah dengan sifat keingintahuan teman-temannya ini.
“Masih proses,” ujar Wonwoo dengan santai.
Namun, kesantaiannya tidak berlaku pada tiga manusia di depannya. Mereka malah menatap Wonwoo tidak percaya.
“KAU GILA?!”
“Tidak.” Jawab Wonwoo dengan datar.
Seungchol menepuk keningnya dengan keras.
“Bu-bukan itu. Maksudku, kau tidak ingat peristiwa pengeroyokan yang dialami Hanbin?”
“Apa hubungannya?”
“Haisshh!!! Dia dikeroyok oleh anak buahnya Joohyuk gara-gara ketahuan menulis surat cinta buat Haeun. Kau tidak ingat?”
“Memang Wonwoo pernah mendengarkan kita berbicara?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother and I (Wonwoo-Dokyeom)
FanfictionDokyeom tidak tahu apa alasan sang kakak membencinya. Bahkan sejak ia datang ke rumah hingga sekarang, tidak pernah sekalipun sang kakak bertegur sapa dengannya. Ia bahkan sering mendapatkan tatapan dingin darinya. Start : 12/01/19 Finish : - ©Drat...