16 - Sebatas Teman

39 12 6
                                    

Flashback

Echa sedang termenung di dalam kelas saat waktu istirahat kembali tiba. Alih-alih pergi ke kantin Echa hanya berdiam diri semenjak guru Kimia mereka pergi.

Sekali lagi Elsa dibuat kesal olehnya saat Elsa ingin mengajak Echa ke Kantin, Echa malah tak kunjung merespon.

"Echaaaaa!!!!!" Pekik Elsa nyaring senyaring-nyaringnya, membuat Echa langsung menutup telinganya, berlindung dari paparan suara yang bisa merusak gendang telinganya.

"Sa!! Bisa gak sih gak teriak-teriak Mulu!! Echa budek nanti kalau gini terus!" Gerutu Echa kesal dengan Elsa

"Hellloooo!! Gak salah? Gak salah Lo ngomong budek gara-gara gue?"

"Lo kenapa sih Cha?? Ngelamun mulu, diam mulu, gue sumpahin kesambet setan Lo!" Balas Elsa sebal

"Heeh!! Sembarangan kalau ngomong, kenapa gak Elsa aja yang kesambet!!" Echa tak terima

"Gak usah Lo bilang, Gue memang udah temenan sama setan! Puas Lo!"

"Ha? Serius Sa? Memang Elsa bisa melihat Setan?"

"Iya"

"Sekarang ada?"

"Iya!"

"Dimana?"

"Di depan gue!" Sambil menunjuk wajah Echa dan langsung berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya pergi.

Echa yang merasa dibodohi langsung berteriak memanggil nama Elsa, namun Elsa tak perduli dan pergi begitu saja.

Echa yang kesal langsung kembali diam dan menatap ke arah luar jendela, hingga akhirnya Echa bisa melihat segerombolan geng SMA Khayangan melintas di luar sana. Mata Echa berhasil menangkap keberadaan sosok Reno yang berjalan di tengah-tengah mereka. Sosok yang selama tiga hari ini ia cari karena sedikit merasa khawatir dan penasaran.

Ia terkejut bagaimana Reno bisa ada disekolah ketika dirinya sedang menjalani masa Skors sama dengan Gilang.

Dengan segera Echa langsung berlari keluar kelas berniat untuk mengejar Reno. Dengan langkah yang terseok-seok melalui banyaknya siswa yang keluar kelas, membuat Echa kehilangan jejak Reno.

Echa mencoba berpikir kemana harus mencari sosok Reno, hingga akhirnya ia ingat bahwa Reno pernah berkata sering nongkrong di belakang area Lab Kimia kemarin yang memang sering sepi.

Tanpa berpikir panjang Echa langsung pergi bergegas menuju Gedung Lab. Kimia. Ia langsung berlari menuju halaman belakang Lab Kimia yang tak terlalu luas, dan benar saja ia bisa melihat keberadaan Reno samar-samar.

Echa dengan deru napas yang masih belum stabil, berjalan perlahan untuk mendekat hingga ia mendengar pembicaraan yang membuat langkahnya terhenti.

"Gimana hubungan Echa sama Lo Ren? Lancar kan?"

"Lancar lah! Siapa dulu, Reno"

"Hahha memang benar sih, Reno tetaplah Reno"

"Iya bukan Reno namanya kalau gak bisa deketin cewek manapun"

"Oiya katanya Lo di tolak pas nembak dia?"

"Iya gara-gara para curut itu"

"Siapa maksud Lo?"

"Teman-teman nya yang belagu, sok jadi pahlawan Mulu, bikin gue gedek"

"Oh Gilang sama Gibran?"

"Yes!"

"Terus gimana taruhannya? Tetap lanjut gak?"

"Tetap lah! Masih sisa dua Minggu lagi buat gue bisa jadi Pacar Echa!"

Aku, Kau & DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang