19 - TELENOVELA

46 9 3
                                    

Langit gelap baru saja menyapa beberapa saat yang lalu, namun kini terlihat kembali terang dengan ribuan bintang yang menghiasi nya. Sepasang mata menatapnya penuh haru melihat bintang-bintang itu bersinar terang seakan berucap bahwa malam ini akan kembali membawa kebahagiaan.

Echa yang duduk di bangku taman rumahnya merasa bahwa ia harus melakukan sesuatu di malam Minggu ini, ia tak mau berdiam diri di rumah seperti seorang Jones yang tak punya kerjaan di malam minggu. Gak nyadar dia emang Jones.

Dengan sigap ia segera men-slide layar ponselnya membuka kunci layar dan jemarinya pun dengan leluasa menekan layar mencari chat group yang hampir dua hari ini tak memiliki riwayat.

"Ping"
"Ping"
"Ping"

Ketik Echa mencoba menarik perhatian para penghuni grup, hingga tak sampai 2 menit seseorang merespon chatnya.

"Echa!!!!! Kangen!!!" ~ Gita

"Git!!!! Echa juga kangen"

"Ola princess!!" ~ Gilang

"Yuhuu prince nya datang nih" ~ Aldo

"Prince kodok iya" ~ Gita

"Ciye sayang! Udah punya panggilan sayang sekarang nih?" ~ Aldo

"Cihhh apaan" ~ Gita

"Alah udahlah sayang, nanti aku kasih cium lagi loh!" ~ Aldo

"Jijik ih apa sih yang kalian omongin Echa gak paham" ~ Echa

"Sumpah enek gue bacanya" ~ Gilang

"Yee dasar iri Lo pada!" ~ Aldo

"Udah-udah Echa gak mau rame di grup, gimana kalau sekarang kita kumpul?, Echa udah kangen" ~ Echa

"Wah mau mau, kumpul dimana?" ~ Gita

"Mau gue! Kalau gitu langsung otw rumah Gibran" ~ Aldo

"Oke deh" ~ Echa

"Oke oke" ~ Gilang

"Hadeuhhh" ~ Gibran

Dan begitulah akhir dari Group Chat yang seketika heboh dengan sendirinya. Lima orang yang sudah dipersatukan sejak kecil akan seperti ini jadinya jika sudah beranjak remaja, ramai dan entah kenapa tak jelas.

*****

Gibran dan Gilang asik bermain PS berdua di ruang tengah rumah Gibran yang amat besar. Wajar saja kalau semua temannya selalu memilih rumah Gibran sebagai tempat kumpul mereka atau bisa dibilang ini basecamp mereka. Bukan hanya karena rumahnya yang besar, nyaman, dan banyak kamar tersedia layaknya sebuah Villa, namun juga karena rumah ini sangat sepi, sehingga alasan mereka jika tidak dibuat ramai mungkin akan banyak arwah ghaib bermunculan nantinya.

Di tengah asiknya Gibran dan Gilang bermain PS, Seorang gadis sedang meradang akibat ditelantarkan dan hanya bisa berdiam diri menunggu teman lainnya datang dan menyelamatkannya dari kebosanan.

Echa berdecak kesal sedari tadi ia hanya diangguri oleh dua laki-laki itu yang lebih memilih game dari pada dirinya. Ia hanya bisa duduk menyendiri sembari menyaksikan kedua temannya fokus bermain. Echa menyerah dan berniat mengganggu ketentraman mereka.

"Gibran!" Panggil Echa mencoba mendapatkan perhatian

"Hmm?"

"Gilang!!" Panggil Echa sekali lagi berpindah orang.

"Apa Cha?"

Aku, Kau & DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang