Baekhyun POV
Sirine ambulan terus terngiang dikepalaku. Beberapa kali kulihat taeyeon menangis.
"Bertahanlah, tolong bertahanlah"
Aku, Byun Baekhyun. Lelaki pengecut yang tidak pernah ada untuk istriku.
Menyesal? Sangat. Dan aku selalu menyesal kenapa aku tak pernah memberikan kebahagiaan berarti. Hanya membuat wanitaku menangis.
.
.
.Paramedis tengah melakukan operasi untuk taeyeon. Yang terjadi sangat rumit.
Kondisi tubuh taeyeon sangat lemah untuk Melakukan persalinan normal dan air ketuban yang sudah kering sehingga bayi kami terjebak.
Aku hanya menunggu di luar ruang operasi. Appa dan eomma ku serta orangtua taeyeon sudah datang. Mereka sangat cemas. Sedangkan taehyung masih menatapku nyalang.
"Apa kau tidak bisa selalu berada di sisi nuuna? Kenapa kau meninggalkannya?"taehyung merendahkan suaranya.
Pikiranku kalut meski sekedar membalas ucapan sinis taehyung.
"Apa kau menemui jalang yang membututimu sampai ke amsterdam?"
"Taehyung-ah, hentikan"sela ibu mertuaku yang sedari tadi hanya menangis khawatir terhadap putrinya.
"Apa yang eomma tahu? Kalian hanya menutup mata saat nuuna tersiksa dengan keegoisan kalian."ucap taehyung penuh murka kemudian pergi dari tempat kami menunggu taeyeon.
Ia benar. Aku sangat jahat.
Baekhyun POV end
Tim medis tengah sibuk membuka jalan keluarnya bayi taeyeon. Dokter menyayat kantung bayi hingga sebuah kepala sudah terlihat.
Lekas dokter bedah itu mengangkat tubuh rentan bayi laki-laki yang menangis. Salah satu dari tim bedah kemudian mendekap tubuh sang bayi dan membungkusnya dengan selimut.
Mereka tak berhenti disana.
Mereka harus mengeluarkan saudari kembar bayi laki-laki tadi.
Lekas sang dokter mengangkat tubuh bayi perempuan dari dalam rahim sang ibu.
Bayi perempuan yang sangat cantik dengan rambut yang lebih lebat jika dibandingkan dengan bayi laki-laki tadi.
Tapi bayi perempuan itu hanya diam saja. Tak ada tangis. Bayi itu tidak bergerak sama sekali. Lekas sang dokter memeriksa keadaan bayi perempiluan itu.
"Kematian bayi perempuan tuan byun pukul 03.15."sang ketua bedah hanya membuang napas pasrah.
Ia hanya bisa menyelamatkan bayi laki-laki yang sudah masuk ke tabung inkubator.
Beberapa orang tengah sibuk mengecek keadaan taeyeon dan menjahit luka sayatan tadi.
Dengan langkah gontai sang dokter beranjak dari ruang operasi taeyeon.
Baekhyun yang melihat sang dokter segera menghampirinya."Bagaimana keadaan mereka?"
"Kami mohon maaf tuan byun, hanya bayi laki-laki mu yang bisa kami selamatkan. Bayi perempuanmu meninggal karena kelahiran prematur dan masalah pada plasenta dan ketuban."jelas sang dokter yang membuat baekhyun terpaku.
"B-bagaimana keadaan t-taeyeon"baekhyun mencoba tegar dengan kemungkinan buruk yang yang ia alami.
"Nyonya kim masih belum sadarkan diri. Kami akan membawanya ke ruang perawatan."sang dokter kemudian membungkuk dan pergi.
Baekhyun terpaku lemas. Kesedihan tengah menyelimuti otaknya. Bayi perempuannya tak bisa tumbuh bersama saudara kembarnya.
***
Ruang perawatan hanya terisi bunyi alat deteksi detak jantung. Taeyeon masih belum terbangun setelah operasi.Sedangkan baekhyun tengah menatap wajah taeyeon.
"Aku bodoh taeyeon-ah, aku tidak bisa menjagamu dan anak-anak kita. Kita hanya bisa membesarkan yejun"baekhyun menangis lagi.
Lelaki itu mengenakan setelan jas. para keluarga besar tengah menjamu tamu saat tubuh kecil yerim akan di kremasi.
"Selamat ulang tahun sayang" baekhyun menggenggam tangan dingin taeyeon. Mengusapnya seolah memberi isyarat agar jangan tidur terlalu lama.
Lelaki itu beranjak ke kamar mandi meninggalkan tubuh taeyeon.
Namun beberapa menit kemudian alat detak jantung taeyeon hanya menampakkan garis lurus panjang.
Tiiit...
Seorang dokter dan tiga perawat berlari menuju ruangan taeyeon setelah alarm pemanggil otomatis berbunyi.
Sang dokter sudah menyiapkan alat kejut jantung untuk menyelamatkan taeyeon. Namun semuanya terlambat.
Baekhyun yang memasuki ruangan taeyeon dikejutkan dengan pemandangan beberapa orang yang sudah berada diruangan istrinya.
"Apa yang kalian lakukan."tanya baekhyun penuh penekanan saat seorang perawat hendak melepas alat yang tertempel di tubuh istrinya.
"Waktu kematian 9 Maret, pukul 2.15"ucap dokter kemudian menutup tubuh taeyeon dengan selimut hingga kepala.
"Kalian gila, pergi dari kamar istriku. Pergi!!"teriak baekhyun yang membuka selimut taeyeon agar wajahnya tetap terbuka.
"Tuan byun, kami turut berduka. Permisi "ucap sang dokter kemudian beranjak disusul beberapa perawat.
"Taeyeon-ah, bangunlah sayang." Baekhyun terus mengguncang tubuh taeyeon agar terbangun.
"Bangunlah, kita harus membesarkan yejun bersama-sama, taeyeon-ah"ia memeluk tubuh taeyeon yang sudah tidak bisa merespon.
Taehyung yang sudah datang saat dokter keluar dari kamar kakaknya pun tak bisa menahan tangis.
Ia memasuki ruangan taeyeon dan segera menahan tubuh baekhyun untuk berbuat konyol lagi.
"Hyung! Hentikan!"ucap taehyung yang sudah terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Lapse X BaekYeon | COMPLETE
Fanfiction#1 on BAEKYEON [11-01-2019] #33 on SNSD #12 on Taeyeon [16-01-19] #386 on Baekhyun #12 on MARIAGELIFE #5 on Suzy [16-01-19] #1 on Jongsuk [16-01-19] #870 on EXO [16-01-19] Apa kau tahu rasanya mencintai dalam diam? Main Cast : Byun Baekhyun - Kim T...