Warning typo!!
Selamat Membaca...***
Hari sudah menunjukan pukul delapan malam ketika mobil mereka memasuki pekarangan rumahnya. Seperti biasa Dimas keluar dari mobilnya untuk membukakan pintu bagian penumpang. Jio terlelap dalam pangkuan ibunya karena kelelahan bermain seharian bersama kedua orang tuanya.
“Sini Jio biar aku gendong.” Dimas mengambil alih anaknya dari pangkuan sang istri. “Kamu kunci mobilnya ya!” Dimas memberikan kunci mobilnya kepada alya dan berjalan menuju teras terlebih dahulu.
Setelah menyelesaikan segala uruasanya dengan mobil itu alya menghampiri Dimas yang berada di teras rumah. “Jio dibangunin aja deh! Dia belum mandi badannya pasti lengket nanti takutnya dia gak nyaman tidurnya.” Ucap Alya ketika telah berdiri di depan Dimas.
“Ya udah masuk aja dulu ya!” Alya mengangguk.
“Buk...” panggil Alya sambil mengetuk pintu.
Tak lama akhirnya pintu terbuka menampilkan wanita yang selama ini sangat berjasa pada keluarga mereka. Senyum hangat keibuan menyambut tubuh lelah Alya dan Dimas .
“Baru pulang?” tanya sang ibu basa-basi.
“Iya bu.” Jawab dimas atas pertanyaan bu Darmi sang mertua.
“Ya udah yuk masuk! Kasihan jio kelamaan diluar.” Mereka melangkah memasuki rumah menuju ruang TV.
“Sayaangg... bangun nak.” Alya mengisap lembut kepala jio ketika semuanya telah sampai di ruang TV. Jio hanya semakin mengeratkan pelukannya pada leher Dimas yang duduk di sofa single.
“Kenapa di bangunin Al?” tanya bu Darmi heran yang berada di sofa panjang.
“Badannya lengket bu, Alya takun nanti tidurnya gak nyaman.” Jelas Alya yang membuat sang ibu hanya mangguk dan kembali mengarahkan pandangannya ke layar datar yang menayangkan sitkom Indonesia.
“Jio... nak bangun yuk!”
“Sayang... bangun nak! Ganti bajunya dulu yuk.” Dimas mencoba melepaskan pelukan Jio supaya sang punya sedikit sadar.
“Nnggg...nhek..” Jio merengek merasa tidurnya diganggu.
“Bangun yuk! Ganti bajunya supaya tidurnya nyenyak. Yuk nak.” ajak Alya pada anaknya yang setengah sadar.
Jio mengejapkan matanya sambil menyandarkan kepalanya pada dada bidang Dimas menghadap ibunya berusaha mencari kesadaran.
“Mama?” ucap Jio ketika mulai sadar.
“Ganti baju yuk! Habis itu tidur lagi, yuk.” Alya memberikan senyumnya pada Jio.
“Papa?” Jio mengangkat kepalanya memandang wajah Dimas.
“Apa sayang?” Dimas mengusap kepala Jio.
“Papa tidur sama Jio kan?”
“Iya... nanti kita tidur bareng ya?!”
“Benarkan ma?” Jio mengalihkan pertanyaannya pada sang mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle
General Fiction5/02/2019 #rank 67 in anak. Warning!! Cerita mengandung beberapa adegan Dewasa. Harap Menjadi Pembaca Bijak! --------------------------- Haruskah hidup kami selalu diataur mereka? Haruskah kami selalu menjadi wayang dalam hidup kami sendiri? Ha...