"JIMIN"teriak Jin,Yoongi dan JungKook.
"Ughh app-po hikss"rintih Jimin sambil memegangi kepalanya yang semakin berdenyut sakit.
Jin,Yoongi dan Jungkook menghampiri Jimin yang bergetar.mereka merasakan sakit saat melihat keadaan Jimin.Dahinya mengeluarkan darah yang tidak dibilang sedikit,bibirnya membengkak dan merah dengan sedikit noda darah karena sedari tadi digigit.
"Jimin,gwaenchana?apa sakit?ayo hyung obati"ucap Jin khawatir
"Gwaenchana hy-hyung Ji-jimin tidak ap-apa apa"ucap Jimin terbata.
Mereka bertiga tahu kalau Jimin tidak sedang baik.mereka tidak habis pikir dengan Jimin,karena setiap ia disiksa ia akan terus mengatakan tidak apa-apa walaupun sedang berusaha menahan rasa sakit itu.
Mereka tidak bodoh,Jimin terlalu buruk untuk berbohong apalagi itu tentang keluarga.
Yoongi mengeraskan rahangnya,tangannya terkepal erat menahan emosi yang akan membludak.ia tidak terima jika Jimin selalu diperlakukan seperti seekor hewan.Jimin terlalu lemah untuk diperlakukan seperti ini,apalagi dengan kondisi yang selalu memburuk setiap setelah mendapatkan perlakuan kasar orang tua mereka.
Yoongi berdiri menghadap sang eomma dengan amarah yang terlihat dikedua matanya yang tajam dan tegas.
Ny.Kim yang melihat itu hanya tersenyum sinis,melihat anaknya yang selalu menurut padanya mulai membela dan memberi perhatian ke Jimin."Wae?"tanya Ny.Kim santai dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
Yoongi mendengus tak suka melihat eommanya berubah drastis tidak seperti yang dulu."Wae?eomma tanya kenapa?tidak bisakah eomma memberikan kasih sayang eomma pada Jimin seperti yang dulu?"tanya Yoongi
"Tidak akan dan Tidak Mungkin.Dia bukan ANAKKU.Dia anak sialan"ucap Ny.Kim dengan santai
"Eomma jangan panggil Jimin anak sialan.Jimin bukan anak sialan"marah Jungkook
Jimin memejamkan kedua matanya erat,hatinya teriris berdenyut sakit dan perih saat mendengar perdebatan yang sangat menyakitkan.ia menggigit bibirnya kuat,tidak peduli dengan luka yang ada dibibirnya tersebut.Tubuh mungilnya bergetar,menahan sakit sekaligus tangis.air mata yang sedari tadi turun tidak berhenti malah bertambah semakin deras.
Jin menyadari itu,ia mengelus punggung Jimin lembut.memberi ketenangan pada dongsaengnya,berharap Jimin sedikit tenang.ia juga merasa sangat marah dengan perbuatan sang Eomma.
'Anak sialan?'monolog Jimin
"Jungkook!apa yang kau lakukan?"tanya Ny.Kim
"Membela Jimin"
"Beraninya kau membela anak sialan itu"marah Ny.Kim
"Jimin bukan anak sialan"ucap Yoongi.
Jimin terus menunduk memegang erat tangan Jin memohon agar argumen itu segera berhenti.ia hanya ingin argumen berhenti.Darah terus menetes keluar dari dahi Jimin hingga mengalir melewati kelopak mata dan hidungnya.Darah tersebut bercampur dengan air mata yang terus keluar dengan deras,ada juga yang telah menetes mengotori lantai putih dibawahnya.
"Ku-kumohon berhen ti.a-aku ak-kan cep-cepat pergi dari sini jika su-sudah berhenti Nyo-nyonya hiks"ucap Jimin.
Ia terus menahan isakkan nya kala ia memanggil sang eomma dengan sebutan Nyonya.
"Jimin dia eomma mu juga.jadi,jangan memanggilnya nyonya"sela Jin
Jimin hanya menggeleng lemah. Ny.Kim mendelik tak suka saat Jin menyuruh Jimin untuk memanggilnya eomma.
"Berhenti memperhatikan anak sialan itu Jin"kata Ny.Kim
"EOMMA JIMIN BUKAN ANAK SIALAN!"teriak JungKook tidak suka disebelah Yoongi.
"JUNGKOOK"
.
.
.
TBC
.
.
.
NEXT AJA NEE,,,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN
Teen FictionKetika kegelapan mata menguasai,Pilih kasih pada anak sendiri hingga pemfitnahan pembunuhan terhadap anak-anaknya. Kesalah pahaman yang membuat kehancuran dalam psikis.Harta menjadi faktor dalam keluarga,memanfaatkan kebaikannya. Hingga hati mem...