.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jimin meringis menahan perih di perutnya.Ia yakin tadi tidak apa-apa selama makan dengan Taehyung.Taehyung juga membelikannya obat penurun panas karena melihatnya yang tambah pucat dan sedikit demam
Jimin melangkahkan kaki mungilnya menuju halte,setelahnya mendudukan tubuhnya dengan bersandar pada salah satu tiang penyangga.Keringat terus bercucuran hingga memenuhi dahinya,dan menambah kesan yang tak bisa dikatakan baik-baik saja
"Kumohon,jangan sekarang" batinnya
Bis terakhir itu datang,Jimin menaikinya dan duduk paling belakang didekat jendela
SKIP
Menghela nafasnya yang lelah,Seokjin melangkahkan kakinya menuju sofa.Perasaannya tidak enak semenjak melihat Jimin yang disiksa pagi tadi.
"Jimin pulang"ucap Jimin lemah
SeokJin menoleh kan kepalanya,lalu memandang kaget kearah Jimin yang berjalan lunglai.
"Jimin,kau kenapa Hmm?katakan pada Hyung!"tuntut Seokjin
Jimin mendongak dan memegang lengan Seokjin yang sedang memegang kedua bahunya
"Gwaenchanayo Hyungie,Chim hanya lelah"ucap Jimin
"Ayo kekamar kau harus istirahat.Hyung akan bawakan makanan untuk mu"ucap Seokjin tapi diberhentikan Jimin
"Aniyo Hyungie,Chim sudah makan tadi dengan Taetae"ucap Jimin berbohong
"Kau tak sedang membohongi Hyung kan?"tanya Seokjin tak percaya
Jimin mengontrol raut wajahnya karena perutnya kambuh lagi
"Aniyo Hyungie,Chim tak berbohong.Chim capek ingin istirahat,annyeong Hyungie"ucap Jimin lalu melenggang pergi menuju kamarnya meninggalkan Seokjin yang terdiam
SeokJin menatap punggung sempit Jimin yang perlahan mulai hilang ditelan pintu.Ia menghela nafasnya lelah,Jimin pasti berbohong lagi karena takut dengan eomma dan Appa
"Jiminie,apa yang kau rasakan sekarang?pasti sangat sakit kan?Hyung saja yang melihatnya hanya bisa menangis dalam diam dan memohon pada eomma dan Appa untuk berhenti.Tapi apa yang kau lakukan?kau memaafkan mereka?tidakkah tubuhmu lelah selalu disiksa seperti itu?bagaimana dengan hati malaikatmu itu?apa ia baik-baik saja?apa ia sama terlukanya dengan tubuhmu itu?ah bicara apa aku,pasti itu semua telah membuat mu terluka.Jim kau anak yang kuat,Hyung bangga memilikimu,tapi bisakah kau membuka segalanya tentang dirimu pada Hyung,atau Hyung mu yang lain?ini sungguh berat untuk Hyung .maaf jika Hyung tidak membantu" ucap Seokjin sendu dengan helaan nafas berat di akhir katanya dan manik yang mulai terbendung Liquid bening
SeokJin melangkahkan kakinya menuju tangga tanpa tahu ada seseorang yang terdiam dibelakangnya mendengar ucapannya barusan
Orang itu menatap pintu kamar Jimin yang berada disebelah dapur,terlihat sempit pintu itu,bahkan ia tau bagaimana isinya.Hanya ranjang untuk satu orang,lemari baju dan nakas kecil dengan nuansa kamar yang pengap,gelap tanpa cahaya karena mengandalkan jendela kamar yang kecil untuk mendapat seberkas cahaya
Menundukkan kepalanya lalu berbalik meninggalkan tempatnya dan keluar dari rumah
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN
Teen FictionKetika kegelapan mata menguasai,Pilih kasih pada anak sendiri hingga pemfitnahan pembunuhan terhadap anak-anaknya. Kesalah pahaman yang membuat kehancuran dalam psikis.Harta menjadi faktor dalam keluarga,memanfaatkan kebaikannya. Hingga hati mem...