***
Jimin terus terisak menahan tangis dan perih yang ada didahi dan tangannya.Tapi pikirannya selalu melayang pada sesuatu yang lebih pedih saat mendengar panggilan dari sang appa.
"Hikss lep-phasskan tu-tuan jeb-bal hiks hiks sakkit" mohon Jimin
"Jangan ulangi lagi perbuatanmu.atau aku akan lebih menyiksamu dibandingkan ini.kau paham?"ucap Tn.Kim
"N-ne hiks hikss" jawab Jimin
"Jadilah anjing yang penurut"final Tn.Kim
Ia menekan injakannya pada tangan Jimin lalu meninggalkan Jimin begitu saja.
"Akhh hikss appoyoo hiks hiks" ringis Jimin sambil meniup tangan kirinya
Ny.Kim yang melihat Jimin seperti itu sedikit melamun,tapi tidak lama ia juga ikut meninggalkan Jimin sendirian yang tengah menahan rasa sakitnya.
***
Para maid yang melihat majikan mereka pergi pun menghampiri Jimin,tapi suara mengintrupsi mereka.
"Biar ahjumma saja nee"ucap Song Ahjumma
Maid yang mendengar itu menganggukkan kepalanya patuh.
TAP
TAP
TAP
Suara langkah Song ahjumma mendekati Jimin,Jimin yang mendengar itupun mendongak memandang Song ahjumma.Diusapnya kasar air mata yang menuruni pipi chubby tersebut sambil memaksakan senyum.
Song ahjumma dan para maid yang melihat Jimin masih bisa tersenyum dengan keadaan seperti ini pun meringis sakit.
"Tuan muda,biar ahjumma obati lukamu nee"tawar Song ahjumma
Jimin menggelengkan kepalanya dan semakin tersenyum lebar walaupun dipaksakan.
"Gwaenchana ahjumma,Jimin bisa mengobati luka Jimin sendiri.Dan,jangan panggil aku tuan muda panggil Jimin saja."ucap Jimin
Semua yang mendengar pinta Jimin pun hanya bisa menganggukkan kepala mereka.
"U-umm ahjumma"cicit Jimin
"Ne?"jawab Song ahjumma
"Bo-boleh Jimin memeluk ahjumma?"pinta Jimin sambil menundukkan kepalanya
Song ahjumma dan yang lainnya yang mendengar pinta Jimin pun menitikkan air matanya lalu menarik keatas bibir mereka hingga membentuk sebuah kurva yang indah
"Tentu,tentu Jimin ahjumma tidak akan keberatan"jawab Song ahjumma.
Jimin mendongak lalu tersenyum dan langsung menghambur kepelukkan Song ahjumma.Jimin sudah menganggap Song ahjumma sebagai ibunya juga,ia merasakan pelukan ini seperti pelukan ibu kandungnya yang sangat MEMBENCI nya.
Jimin menitikkan air matanya dan menyembunyikan wajahnya yang memerah karena tangis di ceruk leher Song ahjumma.
Song ahjumma yang merasakan pelukan Jimin mengerat pun mengelus punggung sempit Jimin yang bergetar."Sstt sudah jangan menangis"ucap Song ahjumma mengabaikan seragamnya yang terkena noda darah Jimin.
Jimin menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Song ahjumma.
"Aniya Jimin tidak menangis"sela Jimin
Semua yang mendengar itupun tersenyum.
"Aigoo tidak menangis hmm"ucap Song ahjumma.
Jimin menganggukan kepalanya lagi.
Salah satu maid muda mendekati kedua insan yang seperti ibu dan anak sedang berpelukan tersebut.ia lalu mendudukkan diri disamping kanan Jimin.mengusak lembut surai Jimin.
"Tidak menangis?lalu apa ini yang basah?"tanyanya sambil menangkup wajah mungil Jimin
Jimin mempoutkan bibirnya mendengar hal itu.
"Aishh Yerin nonna menyebalkan.Jimin kesal"kesal Jimin
Yerin,maid muda itu tertawa melihat Jimin yang seperti anak kecil.
"Aigoo aigoo.hehe mian nonna bercanda"ucap Yerin
Jimin menganggukkan kepalanya memaafkan Yerin,ia merentangkan kedua tangannya.
"Apa?"tanya Yerin iseng
Jimin merengut mendengar kata yang Yerin ucapkan.
"Nonnaaaa,Jimin ingin dipeluk"rengek Jimin
Yerin yang mendengar itupun tertawa,lalu ia membawa tubuh kecil itu kepelukannya sambil sedikit mengelap darah yang keluar dari dahi Jimin.
Setelah darah sedikit hilang,ia mengecup pelan surai Jimin berulang-ulang.
"Mau nonna obati lukanya?nanti infeksi"ucap Yerin
"Shireo,Jimin bisa sendiri."sela Jimin
Yerin tiba-tiba terisak saat sedang memeluk Jimin.Jimin yang mendengar isakan Yerin pun terkaget lalu mendongakkan kepalanya.matanya membola melihat Yerin yang sedang mengeluarkan air mata.
"Nonna jangan menangis,nonna cengeng.Nanti nonna tidak cantik lagi ssttt uljima"ucap Jimin
Kedua tangannya mengusap pipi putih Yerin,mata sipitnya kembali membola melihat darahnya menodai wajah Yerin.
"Upss,,,nonna terkena darah Jimin.mianhae Jimin tidak sengaja"cicit Jimin menundukkan kepalanya.
Yerin yang melihat itu pun tersenyum kembali.ia menangkup wajah Jimin,memandang lekat manik Jimin yang terlihat berkaca-kaca.
"Mian nonna cengeng.Gwaenchana nonna bisa bersihkan.sekarang Jimin bersihkan luka Jimin nee jangan sampai infeksi"ucap Yerin lembut sambil menyisikan poni yang menutupi sedikit luka Jimin.
Jimin menganggukkan kepalanya lalu mengusap sedikit wajah Yerin dengan lembut.
"Jimin,bertahanlah untuk Hyung deul,dongsaeng,teman-temanmu dan juga kami.kami akan selalu ada saat Jimin butuh pelukkan.setidaknya bertahanlah untuk lebih lama"ucap Yerin
Jimin yang mendengar itu sedikit melamun,lalu ia tersadar dan menganggukkan kepalanya cepat sambil memasang senyumnya yang cerah.
"Jimin akan bertahan sampai eomma dan appa tidak membenci Jimin lagi"ucap Jimin semangat
Ia bangkit dari lantai dan memandang lantai putih bercampur merah.
"Biar ahjumma yang membersihkan.Sekarang Jimin mandi dan berangkat sekolah.nanti ahjumma akan meminta sopir mengantarkan bekalmu"ucap song ahjumma.
Jimin menganggukan kepalanya lalu membungkukkan sedikit tubuhnya.
***
"Jim-ASTAGA KENAPA DENGAN TANGANMU?"
TBC
KALI INI SEDIKIT PANJANG
JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK NEE
ANNYEONG♥♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN
Teen FictionKetika kegelapan mata menguasai,Pilih kasih pada anak sendiri hingga pemfitnahan pembunuhan terhadap anak-anaknya. Kesalah pahaman yang membuat kehancuran dalam psikis.Harta menjadi faktor dalam keluarga,memanfaatkan kebaikannya. Hingga hati mem...