Purnama hadir membawa sejuta pilu yang tak kunjung reda
Yang nanarnya masih menyengat jelas di ujung ketiadaan
Luka yang kemarin belum jua terobati
Masih tampak jelas mengalirkan perihAku bersimpuh di tengah malam
Di bawah naungan langit penuh gemintang yang memancarkan cantiknya
Ragaku di sini, tapi pikiranku entah berputar-putar
Ingin sekali tuk mengulang waktu
Mengulang waktu di saat dulu kita ditakdirkan bertemuJika kau berpikir aku ingin mengulang hubungan kita, itu tidak benar
Pun aku ingin kita tidak bertemu
Hidupku kemarin jauh lebih baik
Pun kini dayaku hanya dapat memeluk kerinduan seorang diriMengobati sisa-sisa luka yang masih terlihat nanar
Luka ini membuatku cukup takut tuk berlari
Aku takut nantinya tercipta luka baru dan mengobatinya seorang diriLeni Septiani
Tegal, 24 September 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
PoetryKepada yang mencinta dan kepada yang dicinta. Kepada pengagum fajar dan kepada sang pemuja senja. Selamat bernapas.