Aku yang sedang minum susu ialah aku
Aku yang berjalan sempoyongan tersentuh distraksi ini itu
Aku yang bangun tidur dan segera makan apa pun yang ada di situ
Ya, itu akuAwalnya aku mengira jika aku itu ialah aku
Namun, rupanya aku bangun dua kali dari sesuatu yang semu
Jadi, kesimpulan apa yang didapat dari hal absurd itu?
Entah, aku tak tahu siapa aku yang ituDua kali aku terbangun dengan napas yang sama-sama menderu
Entah apa yang membuatku begitu
Apakah sesuatu yang datang dari aroma tanah pemakaman di ujung situ?
Ataukah hanya imajinasi semu?Jika memang imaji itu semu, mengapa bisa berulang kali aku bertemu?
Hampir setiap mata terlelap, aku bertemu si aku
Memang hanya ketika mataku tertutup label semu
Entahlah, bunga tidurku memang berupa akuTegal, 19 November 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
PuisiKepada yang mencinta dan kepada yang dicinta. Kepada pengagum fajar dan kepada sang pemuja senja. Selamat bernapas.