Hai semuanya, jadi gue udah tepatin janji buat up tanggal 14 februari ya, jangan lupa vote dan komen.
Jennie membuka matanya perlahan, sinar matahari memaksa masuk melewati celah gorden jendela kamarnya. Jennie memang sudah seminggu ini tinggal sendiri lantaran kedua orang tuanya yang1 menjadi korban kecelakaan mengharuskannya bermandiri di tengah ibu kota.
Jennie sangat menyukai bunga, terlebih bunga lily yang ibunya tanam di depan rumahnya. Sayangnya ia tidak bisa mempertahankan rumah itu lagi karena sudah di ambil paksa oleh rentenir.
Hanya sebuah bangunan kecil yang kini berubah menjadi toko bunga lah yang menjadi tempat berlindung Jennie saat terik dan hujan. Beruntung sang pemilik memberikan harga sewa yang terbilang cukup murah untuk Jennie, ia merasa iba pada nasib Jennie yang kurang beruntung di usianya yang baru menginjak 19 tahun.
Jennie memulai pekerjaannya merangkai bunga bunga segar yang akan ia kirim sesuai permintaan. Hari ini banyak pesanan yang harus ia sanggupi untuk mendapatkan sejumlah uang.Bruk!
Pintu kaca toko kecil Jennie terbuka dengan kasar, bahkan lonceng yang selalu berbunyi kini terjatuh karena dorongan yang terlalu kuat. Jennie berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya ke arah pintu, amarahnya sudah sampai di ubun-ubun, hei memangnya siapa orang yang tidak tau diri datang sepagi ini dan merusak pintu rumah orang?
Orang itu, dengan jas mahalnya dan rambut hitamnya melangkahkan kaki dengan arogan ke dalam toko, membuat sang pemilik memundurkan lagi langkahnya karena terkejut.
Pria itu hanya menampilkan wajah datar dan terus memajukan langkahnya ke arah Jennie. Tanpa sadar Jennie sudah tidak bisa lagi melangkah, sebuah tembok menghalanginya untuk menghindar.
Pria itu mengangkat sebelah bibirnya, tidak tidak! Itu terlalu mengerikan untuk disebut senyum. Jennie terduduk di lantai karena dirinya terpojok oleh sebuah tembok yang membuatnya harus berhenti memundurkan langkahnya, sementara pria itu ikut berjongkok.
Menatap wajah Jennie sepertinya tidak membuat kepuasan bagi Taeyong, dia mengangkat dagu Jennie perlahan dan kembali memberikan senyum mengerikan itu.
"Ka-kamu s-siapa?"
"Hmm, sepertinya kamu memang 'dia', segera bawa dia!"
Segerombolan orang bertubuh besar menerobos masuk dan mengangkat tubuh Jennie paksa lalu memasukannya ke mobil. Jennie memberontak mencoba melepaskan diri dari para bodyguard itu, tapi apa daya tenaganya jauh berbeda dari mereka.
"LEPASKAN AKU! KALIAN INI SIAPA?! KALIAN TIDAK BERHAK MEMBAWAKU!"
"Jangan berisik nona, tuan akan sangat marah nanti!"
"Memangnya siapa tuan mu? Untuk apa aku dibawa?!"
"Dia berisik sekali,buat dia pingsan."
Bodyguard itu membekap Jennie dengan kain lalu tidak lama Jennie mulai kehilangan kesadarannya dan tidak sadarkan diri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sebuah mansion mewah yang sangat luas itu terlihat cukup ramai oleh aktivitas, mungkin karena sang pemilik sedang berada di rumah sehingga para pekerja di sana disibukkan olehnya.
Langkah sepatu yang bergesekan dengan lantai terdengar memecah keheningan pada sebuah lorong, pintu terbuka perlahan karena dorongan sesorang. Taeyong memasuki sebuah ruangan, dia menatap Jennie yang tertidur pulas. Sudah hampir seharian Jennie belum terbangun, mungkin efek obat yang terlalu kuat.
Taeyong mengangkat sebuah pistol dan menodongkannya ke pelipis Jennie. Dia mencoba untuk membunuhnya tapi sesuatu dalam dirinya menahannya.
Jennie membuka matanya perlahan, didapatinya Taeyong sedang menodongnya dengan pistol. Tubuh Jennie bergetar hebat, hidupnya akan berakhir sebentar lagi. Mungkin dosanya di masa lampau sangat besar hingga membuatnya harus mati secepat ini.
"Aku tau wajahmu mirip 'dia', tapi aku tidak boleh membunuh orang tidak bersalah."
Taeyong menurunkan lagi senjatanya dan melemparnya ke sembarang arah. Taeyong menindih Jennie dan memegang erat tangannya, ada perubahan di matanya yang Jennie rasakan. Rasa takut kehilangan.
"Jangan mencoba kabur, atau kau tau akibatnya!"
Taeyong melepas cengkramannya, dan pergi meninggalkan Jennie sendiri di kamar itu.
Siapa 'dia' yang kau maksud? Apa sangkut pautnya dengan ku?
TBC.
Lanjut jangan nih? Kalo rame bakal gue lanjut, tapi kalo sepi gue hapus lagi kayak work yang lain. Jadi ayo ramein hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Boss ✔
Romance❝Cheese in the trap.❞ [Baku-Completed] ⚠️ {Drama, angst, romance} Sayangnya di pagi hari yang indah itu, ketenangan mulai terampas secara paksa di tangan sang 'iblis'. ©Jenniethink Presents February 2019