Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
18+
"Taeyong oppa."
Oppa? Taeyong memang menyuruh Jennie untuk memanggilnya oppa. Lagipula status mereka sudah berubah bukan? Menjadi sepasang kekasih.
Taeyong menoleh ke arah Jennie, menatap datar wajah Jennie yang masih berwajah bantal di kasur king size miliknya.
Tatapan itu...kenapa sekarang berubah? Kembali menjadi Taeyong yang dingin, Jennie sungguh membencinya. Setidaknya, kalau Jennie punya salah, kenapa tidak dibicarakan saja?
"Oppa, sudah berjanji padaku kan? Kita akan ja-"
"Aku sibuk." Taeyong memotong ucapan Jennie. Dirinya berbalik badan hendak keluar rumah dengan pakaian casualnya.
Padahal ini hari minggu, seharusnya Taeyong menemani Jennie sesuai janjinya, tapi akhir-akhir ini Taeyong selalu menunda janjinya bahkan menolaknya.
Jennie menghela nafas pedih, dia tertawa miris melihat kepergian Taeyong. Apa mungkin Taeyong sudah tidak mencintainya lagi? Atau mungkin dia sudah bosan pada Jennie?
Tak ingin berlama-lama di ranjang, Jennie memilih untuk membersihkan dirinya. Mungkin dengan mandi otaknya juga ikut segar.
"Mungkin Taeyong oppa ada masalah Jen, kau harus sabar." gumam Jennie.
Jennie memutuskan untuk membuat makanan, dirinya akan mengantarkan masakannya ke kantor Taeyong pada jam makan siang.
Jennie menata beberapa gulung kimbap dan telur dadar di kotak bekal. Dirinya juga menambahkan beberapa potong sosis dan tempura serta kimchi sebelum menutup kotak bekal itu.
Dirinya menatap kotak bekal yang sudah terisi penuh masakannya. Jennie merasa bangga dengan hasil masakannya.
Jennie segera bergegas menuju kantor Taeyong, karena terlalu asik memasak membuat Jennie tidak sadar waktu sudah hampir jam makan siang.
Jennie mengetuk pintu ruangan Taeyong tapi tidak ada respon. Jennie membuka pintu yang ternyata tidak terkunci itu namun ia terkejut setelahnya.
Jennie disuguhkan oleh pemandangan mengerikan yang tak pernah Jennie kira. Pria itu duduk di sofa dengan seorang wanita duduk di pangkuannya, tak lupa cumbuan mesra yang menghasilkan suara decakan.
Dua insan itu terlihat saling menikmati membuat hati Jennie seperti ditusuk ribuan jarum. Sakit. Kotak bekal yang dipegangnya terjatuh begitu saja ke lantai, menghasilkan suara yang cukup keras untuk membuat mereka menoleh ke arah pintu.
Mata Jennie sudah berkaca-kaca hingga beberapa tetes air mata mengalir begitu saja melewati pipinya. Dia tidak menyangka akan disuguhkan pemandangan seperti ini.
Taeyong segera bangkit dari duduknya, membuat wanita itu, Ryeon ikut terbangun dari posisinya. Taeyong terkejut dengan kehadiran Jennie yang tak ia sangka.
