"Siapa Ryeon Tuan?"
Taeyong yang sedang mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan handuk di tangannya itu berhenti melakukan aktivitasnya dan menoleh ke arah Jennie.
Taeyong kembali melanjutkan aktivitasnya itu setelah menatap Jennie yang meminta penjelasannya, memang siapa wanita yang tidak merasa kesal saat sudah menaruh perasaan pada seorang pria namun ternyata ada wanita lain di belakangnya. Terlebih Jennie sudah kehilangan kesuciannya.
"Dia sahabatku. Jangan bahas dia lagi, apa kau tidak percaya padaku?"
Jennie menghembuskan nafasnya kasar, tidak merasa puas dengan jawaban yang terlontar dari mulut tuannya itu.
"Baiklah, aku percaya pada tuan." Jennie memaksakan senyumannya.
Taeyong melenggang pergi. Dia harus ke kantor hari ini, masih banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan di sana.
Jennie membuat bekal makan siang untuk Taeyong. Bukan Jennie yang berinisiatif sebenarnya, tapi pria dengan surai hitam pekat itu yang menginginkannya.
Aku bosan dengan makanan cepat saji, aku ingin mencicipi masakanmu siang ini.
Mendengar itu tentu saja membuat Jennie bersemangat untuk memasak siang ini, walaupun dia tidak terlalu pandai memasak, setidaknya dia masih bisa menyiapkan makanan enak untuk Tuannya itu.
Dengan di antar supir, Jennie kini menginjakkan kakinya di lobby kantor milik Tuannya. Entahlah, Jaehyun tidak terlihat sejak tadi pagi, mungkin banyak urusan yang harus ia selesaikan.
Semua pegawai di sana menunduk ke arah Jennie. Jennie hanya membalasnya dengan gummy smile nya yang membuat beberapa karyawan pria di sana terpana.
Jennie berjalan ke arah resepsionis, dirinya hanya ingin memastikan bahwa Taeyong sedang berada di ruangannya saat ini.
"Selamat siang nona, ada yang bisa saya bantu?"
"Apa Tuan Taeyong berada di ruangannya?"
"Ah, Tuan Taeyong baru saja pergi dengan seorang wanita. Kira-kira sepuluh menit yang lalu."
Hampir saja kotak bekal yang sudah ia bungkus rapih itu terjatuh dari genggamannya. Taeyong keluar? Bersama seorang wanita?
"Kalau boleh tahu, mereka pergi kemana?"
"Setahu saya, Tuan Taeyong biasanya makan siang di restoran seberang gedung ini nona."
Jennie menganggukan kepalanya, "Terimakasih atas infonya."
Jennie segera bergegas pergi menuju tempat yang di maksud resepsionis tadi. Entahlah, dia benar-benar penasaran apakah wanita yang di maksud adalah Ryeon?
Pintu kaca di depannya ia dorong perlahan. Keadaan di dalam sana sangat ramai, mungkin karena sudah jam makan siang sehingga orang-orang ramai berdatangan kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Boss ✔
Romance❝Cheese in the trap.❞ [Baku-Completed] ⚠️ {Drama, angst, romance} Sayangnya di pagi hari yang indah itu, ketenangan mulai terampas secara paksa di tangan sang 'iblis'. ©Jenniethink Presents February 2019