Taeyong mengetuk-ngetuk pelan meja dihadapannya, tiba-tiba saja hujan deras mengguyur kota ditengah malam, membuat Taeyong khawatir dengan keadaan Jennie terlebih lagi Jaehyun tidak memberi kabar.
Drrrrt... Drrrtttt...
Ponsel Taeyong bergetar menandakan telepon masuk, membuat Taeyong segera mengambil ponselnya dan melihat layar ponselnya.
Tapi sayangnya, bukan seseorang yang ia harapkan menelponnya. Dia Ryeon, orang yang sangat ingin Taeyong hindari.
Taeyong segera mereject panggilan dari wanita itu dan menyenderkan tubuhnya ke sofa. Ia menghela nafasnya kasar.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Satu jam yang lalu
Jaehyun tergesa-gesa mengejar Jennie yang sudah jauh dari pandangannya, bahkan Jaehyun tidak menemukan jejak Jennie.
"Pak, apa kau melihat Nona Jennie?" Jaehyun terengah-engah setelah berlari secepat mungkin, tapi sepertinya tidak membuahkan hasil, dia ketinggalan jejak Jennie.
Supir yang tadi mengantarkan Jennie dan Jaehyun hanya mengangguk ragu.
"Tadi kulihat Nona Jennie berlari meninggalkan gedung ini, aku sudah berteriak dan mengejarnya, tapi langkahnya terlalu cepat hingga aku tak dapat mengejarnya. Maafkan aku." supir itu menunduk seraya menyesal tak dapat mengejar Jennie.
Jaehyun mengacak rambutnya kasar, kemana Jennie pergi? Sekarang sudah tengah malam, ditambah hujan yang tiba-tiba turun membuat Jaehyun khawatir setengah mati.
"Pak, antar aku ke toko bunga milik Jennie." Jaehyun segera masuk ke dalam mobil dan mengeratkan jaketnya.
"Cuaca sangat dingin... Jennie, kau kemana?" gumam Jaehyun.
Selama di perjalanan, Jaehyun tidak bisa hanya duduk diam, matanya melihat ke sekeliling jalanan yang masih ramai oleh kendaraan, mencari siluet Jennie yang mungkin saja terlihat.
Nihil, ia tak menemukan satu orangpun yang berjalan di pinggir jalan, memang siapa yang mau hujan-hujanan di tengah malam?
"Tuan, kita sudah sampai." supir itu membuyarkan lamunan Jaehyun.
Jaehyun segera keluar mobil dan berlari ke arah toko bunga milik Jennie. Sialnya toko itu tetap sama seperti terakhir kali ditinggalkan.
Ruangan gelap karena tidak ada yang mengisi, beberapa pot terlihat pecah berserakan di lantai, bunga terlihat sudah sangat kering dan layu karena tidak ada yang mengurus, dan pintu masih terkunci rapih.
"Jennie tidak ada di sini." gumam Jaehyun.
Ia kemudian teringat sesuatu dan segera merogoh saku jaketnya, mengambil benda persegi itu dan mengotak-atik layar ponsel, hingga sebuah suara terdengar di seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Boss ✔
Romance❝Cheese in the trap.❞ [Baku-Completed] ⚠️ {Drama, angst, romance} Sayangnya di pagi hari yang indah itu, ketenangan mulai terampas secara paksa di tangan sang 'iblis'. ©Jenniethink Presents February 2019