Flashback

6.6K 692 15
                                    

Akhirnya berdirilah Jennie di sini, di depan sebuah bangunan kosong yang tampak mengerikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Akhirnya berdirilah Jennie di sini, di depan sebuah bangunan kosong yang tampak mengerikan. 'Apa mungkin Taeyong berada di dalam?'

Jennie melangkahkan kakinya dengan ragu ke dalam. Lampu yang sudah redup membuat Jennie harus ekstra teliti mencari keberadaan Taeyong.

Hingga di sadarinya ada sebuah tangan mendarat di bahunya, membuat Jennie terperanjat kaget. Jennie membalikan tubuhnya dan ditemukannya seorang pria yang tampak asing, mengenakan pakaian rapih seperti yang sering Jaehyun kenakan.

"Perkenalkan, aku Doyoung nona. Jaehyun seharusnya sudah menceritakanku pada anda." Doyoung tersenyum manis pada Jennie.

Jennie menghembuskan nafas lega, setidaknya Doyoung lah yang akan membantunya dan menggantikan Jaehyun yang tidak dapat membantunya.

"Baiklah, bisa kau tunjukkan di mana Taeyong?"

Doyoung berjalan mendahului Jennie. Jennie hanya mengikuti kemana kaki Doyoung melangkah, hingga kini ia berdiri di depan pintu sebuah ruangan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Entah sudah pukulan keberapa yang Taeyong layangkan untuk pria di hadapannya, pria yang tidak tau bahwa ia akan jadi korban kekerasan Taeyong.

Kejam memang melihat perilaku buruk Taeyong yang ia lampiaskan kepada siapa saja yang ia temui di club malam tempat biasanya dia mabuk, lalu membawanya ke 'ruangan kematian' untuk disiksa hingga tewas.

"Seharusnya aku tidak membunuhmu. Tapi kau yang membuatku melakukannya."

"Maaf, aku tidak sengaja."

Setetes air mata meluncur dari manik kelamnya, membasahi pipi tirusnya dan membuatnya semakin tampak kacau, tawa frustasi terus menggelegar di sela isak tangis.

"Aku sudah lelah Ella." Taeyong mengarahkan pistol yang ia keluarkan dari sakunya ke arah si pria malang.

"Pergi lah dari pikiranku, aku menyerah. Mati kau sialan!"

Jennie menghambur masuk tepat sebelum pelatuk itu ditarik, "Taeyong, hentikan semua ini."

Pandangan Taeyong kini sepenuhnya terarah pada Jennie, efek alkohol yang tinggi membuat pandangannya kabur, tapi satu hal yang membuatnya yakin kalau wanita itu adalah Ella.

"Ella, kenapa kau datang lagi? Apa kau tak lelah mengganggu pikiranku?"

"Taeyong, aku Jennie. Tolong jangan lakukan hal semacam ini lagi."

Taeyong tertawa miris, "Apa pedulimu? Bukankah kau yang membuatku begini?"

Jennie menghela nafasnya, sepertinya akan sulit membujuk pria mabuk dihadapannya ini. "Taeyong, aku bukan Ella. Tolong turunkan senjatamu, kita pulang sekarang."

Taeyong menurunkan senjatanya, air matanya semakin deras membasahi pipi. "Kenapa aku harus dilanda perasaan menyesal seperti ini? Seharusnya aku puas sudah menembak kepalamu waktu itu, tapi apa?! Hidupku tidak lagi tenang, kau selalu datang di mimpiku!"

My Psycho Boss ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang