🍼 Milk : 03

1.4K 155 5
                                    

"Brian, ih!"

"Apa, Le?"

Milea menatap kekasihnya itu dengan wajah yang ditekuk. Sebal karena Brian yang sedari tadi mengacuhkannya. Lebih memilih untuk berpacaran dengan laptop di depannya. Padahal tadi Brian bahkan merengek untuk dibukakan laptop karena dirinya yang tidak bisa.

"Le, laptopnya enggak bisa dibuka. Ini gimana?"

"Bri, kamu itu jadi pacar aku yang pinter sedikit kenapa. Ini kebalik, masa buka laptop malah di bagian yang rapetnya. Atuh gimana?"

Milea mendengus begitu melihat kekasihnya yang kembali fokus pada laptop.

"Aku pulang, nih!" ancam Milea yang langsung membuat Brian menegakkan kepalanya.

"Loh, kenapa? Jangan ngambek gitu, ah. Mas Bri enggak suka," ucap Brian. Laki-laki itu kini menyuruh Milea untuk duduk di pangkuannya. Satu tangan Brian ia letakkan di pinggang gadis itu sedangkan yang lainnya sibuk di atas keyboard.

"Kamu bikin lagu baru lagi?" tanya Milea sambil memainkan jari Brian yang ada di perutnya

"Hm. Lagi bikin proposalnya buat dikasih ke Bos, kalau berantakan nanti Mas Jae bisa ngamuk sama aku." Milea menganggukkan kepalanya.

"Kenapa enggak minta Dowoon aja?"

"Dowoon masih kecil. Kasian."

"Ih, aku sama Dowoon aja seumuran. Berarti aku masih kecil gitu?" tanya Milea sedikit kesal. Brian yang menyadari bahwa dirinya salah ucap pun buru-buru menghentikan kegiatannya. Memutar tubuh gadisnya itu menjadi menghadapnya. Tangan Brian kini sudah melingkar sempurna di pinggang Milea.

Mampus, gue baper.

"Kamu anak kecil punya aku. Gimana, dong?" tanya Brian yang dibalas dengan pukulan lemah Milea di pundaknya. Milea melingkarkan tangannya di leher Mas Pacar dengan senyuman yang tak pernah hilang. Susah kalau sudah punya pacar seperti Mas Pacar, rasanya mau langsung minta untuk dinikahi.

"Nanti, kalau aku udah sukses aku nikahin. Jangan buru-buru," ucap Brian yang langsung membuat Milea bersemu.

"Kamu, ih! Enggak usah gombal kenapa, sih? Aku malu!" Milea menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Brian yang langsung disambut dengan eratnya pelukan Brian.

Nyaman.

Apapun yang Brian lakukan padanya itu bisa membuat Milea nyaman. Entah itu dalam kondisi yang tidak enak sekali pun, asalkan bersama Brian dia tidak masalah.

Ya, beda urusannya kalau Brian sudah melakukan hal-hal di luar batas. Kadang jiwa fuck boi seorang Brian keluar juga.



































==































Apa sih? Abis mabok ngomongin mantan sama teman:( pusing pengen nge-dm mantan dengan, "thank you, next." takut pawangnya marah:(

Milk ✔ | Brian KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang