🍼 Milk : 11

826 104 0
                                    

Brian menghela napasnya kasar. Sudah seminggu dirinya tidak berhubungan dengan Milea. Entah apa yang terjadi sebenarnya dengan Milea, atau yang lebih benar mungkin dengan hubungannya.

"Bang, Jisoo nyariin di depan."

Wonpil berlalu begitu saja saat ia memberitahu Brian jika Jisoo ada di luar. Brian langsung pergi menemui Jisoo yang kini ada di depan pintu basecamp mereka. Dengan senyum yang merekah ditambah dengan kotak bekal yang ia bawa.

"Hai, Bri." Jisoo tersenyum lembut menyapa Brian yang kini ada di depannya.

"Oh, hai. Kenapa?"

"Bawain makanan buat kamu sama yang lain," jawab Jisoo tanpa menghilangkan senyuman dari wajahnya.

"Oh, makasih." Brian menerimanya dan langsung menutup pintu tanpa mengucapkan kata apapun lagi.

Semenjak dia bertemu lagi dengan Jisoo di workshop yang diadakan di kampus Milea, Jisoo jadi mendekatinya lagi. Entah apa motifnya, tapi Brian merasa jika Jisoo benar-benar mendekatinya lagi.

"Bri, Milea nelepon!" teriak Sungjin yang langsung dibalas dengan teriakan nyari dari seorang Brian.

Brian berlari menghampiri ponselnya yang tadi tergeletak di meja. Melihat nama Milea yang tertera di sana membuat dirinya sedikit lega karena akhirnya anak itu menghubunginya.

"Halo?"

"Mas Bri! Milea pingsan!"























Brian melajukan mobilnya ke kos-an Milea dengan hati tidak tenang. Mili, teman dekat Milea yang tadi meneleponnya mengatakan bahwa Milea kini pingsan di kos-an. Belum tahu apa penyebabnya karena saat Mili datang, Milea sudah keburu pingsan.

Brian menghentikan mobilnya di depan gerbang kos-an Milea. Langsung menyerbu ke dalam dan membuat Mili sedikit terkejut. Iya, bagaimana tidak terkejut jika kehadiran Brian saja seperti orang kesetanan.

"Lea kenapa?" tanya Brian panik.

"Bri, bisa ngobrol sebentar?"

Brian mengangguk, menyadari hal penting yang sepertinya akan Mili bicarakan. Mereka pun pergi ke teras depan. Mili awalnya diam, bingung ingin mengatakannya dari mana.

"Mas Bri lagi ada masalah sama Milea?" tanya Mili akhirnya.

"Aku enggak tau sebenernya, tapi seminggu ini Lea bener-bener menghindar." Mili mengangguk. Memang betul, Milea menghindari Brian selama seminggu ini. Mili tahu karena dia sering sekali menjadi pelampiasan Milea saat dirinya sedang sendirian.

"Kayaknya ada masalah, sih. Aku enggak tau masalahnya ada di siapa, tapi coba nanti Mas Bri tanyain pelan-pelan ke Milea."

"Pasti. Makasih ya, Mil."

Mili mengangguk dan tersenyum. Dia pun pamit pulang dan menyerahkan semuanya pada Brian. Brian pun kembali masuk ke dalam dan menemukan Milea yang kini sudah sadar. Menatap mata Brian tak suka.

"Kok, di sini?" tanya Milea sedikit kesal.

"Le, ayo ngomong sama aku. Ada apa?" tanya Brian tak menjawab pertanyaan Milea.

"Kamu yang ada apa sama Jisoo," ucap Milea.

Brian diam, menatap Milea tidak percaya. Maksudnya, dia tidak pernah mengatakan tentang Jisoo padanya. Sekalipun.

"Kenapa? Kaget? Semua orang juga tahu kalau Jisoo mantan kamu. Iya, kan?"

Milea kesal. Sangat kesal. Baru kali ini Milea kesal dengan Brian meskipun selama ini Brian selalu melakukan sesuatu yang salah, yang aneh, meskipun Brian selalu jauh dari ekspektasinya tentang seorang kekasih. Tapi, Milea tidak pernah marah. Dulu. Sekarang? Rasanya Milea muak. Muak hanya karena satu mantan Brian itu. Muak karena nyatanya semua alasan Brian itu bohong. Kenapa Milea berkata begitu? Jisoo cantik, lebih cantik dari Milea. Jisoo memiliki segalanya, tidak mungkin Brian menjadikannya inspirasi membuat lagu hanya karena Brian ingin agar Jisoo mendapatkan seorang kekasih.

Bohong, Brian berbohong.

"Kita break aja, Bri."


























==


























Jomblo cant relate sebenernya sama hal-hal macam ini.

Milk ✔ | Brian KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang