MBCB-03

6.2K 288 42
                                    

"Semesta memang tidak pernah adil,mengapa cinta selalu saja datang tiba-tiba?"


Milan sedang duduk dibalkon menikmati malam yang sangat dingin,dia selalu saja memikirkan tentang bio,mereka baru dipertemukan tadi siang kenapa milan jadi merasa ingin selalu didekatnya? Apa benar dia jatuh cinta? Milan menggeleng-gelengkan kepalanya mengahapus bayang-bayang bio dibenaknya

Tok.. Tok..

"non milan dipanggil nyonya makan malam dibawah non" suara bi murni cukup lembut memanggil milan. Bi murni adalah pembantu milan sejak dia masih kecil bi murni juga orang yang sangat baik,jujur dan ulet keluarga milan juga senang dengan cara kerja bi murni dan sampai sekarang dia masih bekerja dikeluarga fernanda

"iya bi bentar lagi milan turun" milan segera menutup jendela kamarnya dan bergegas menuju meja makan

Milan sudah dimeja makan yang dihidangi berbagai macam menu makan malam. Milan memang anak satu-satunya dikeluarga fernanda,sebenarnya dia selalu bilang ingin punya adik tapi orang tuanya belum siap dengan alasan takut tidak bisa membagi waktu dengan pekerjaanya

"gimana mil udah punya pacar belum" tanya irys mamah milan

Milan yang mendengar pertanyaan mamah'nya itu hanya mengehela nafas kasarnya karna pertanyaan itu selalu saja diberikan oleh irys untuknya

"ah mamah selalu aja begitu aku masih kecil mah belum mikir jauh kesitu"

"bukan masih kecil kamu saja yang terlalu cuek dengan soal hati kamu,kamu tau sendiri kan grandma selalu nanyain kamu udah punya pacar apa belum?"

"iya mah aku tau tapi ntar juga aku kasih tau kok ke mamah dan papah tapi untuk sekarang belum ada yang pas dihati milan mah,tolong lah ngertiin milan"

"udah mah biarin milan cari dulu pendamping dia yang pas dengan hatinya" rio mulai membuka suaranya.

Rio dan irys selaku orang tua milan tidak pernah mau menjodohkan milan karena dia tau pernikahan harus didasarkan dengan cinta bukan paksaan.

Ditempat lain lebih tepatnya dirumah bio sedang sangat sepi karna bayu sedang mengerjakan tugas di rumah teman kelasnya,mamah'nya sedang menjenguk temannya dirumah sakit tinggalah papah dan bio serta pembantu dirumahnya.

Ceklek

Tiba-tiba pintu kamar bio terbuka menampakan seorang lelaki paruh baya,bio melirik sekilas papah'nya yang sudah menghampiri dirinya

"tadi kamu tawuran lagi bang?" tanya jordan pada bio. Jordan memang sudah tau jika anak'nya itu habis tawuran

Jordan dan Talita tidak pernah melarang anaknya untuk melakukan hal seperti tawuran ataupun semacamnya,karna prinsip mereka selagi anak'nya berani berbuat dia juga harus berani tanggung jawab,karna usut punya usut papah'nya bio mantan badboy loh jadi "like father like son"

"hm" cuma kata itu yang bio keluarkan

"tapi temanmu gak ada yang luka ataupun masuk rumah sakit kan? Kalau ada biar dibawa kerumah sakit kita harus tanggung jawab"

"nggak ada tadi abang tawuran gak pake benda"

Jordan hanya ber oh ria. Setelah dia selesai berbicada jordan meninggalkan kamar bio,bio yang tengah bermain game pun melanjutkan permainannya.

My BadCold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang